Oleh: Tri S, S.Si
Lereng Gunung Wilis di Nganjuk longsor dan menimbun 12 rumah, Minggu (14/2). Sebanyak 16 orang warga Dusun Selopuro Desa/Kecamatan Ngetos, dilaporkan masih tertimbun. Longsor menimbun 12 rumah KK di RT 01 RW 16 tersebut. Longsor juga menutup jalan antar RT. Data awal ada 21 jiwa yang terjebak di rumah dan tertimbun longsor. Dua di antaranya ditemukan meninggal dunia dan tiga ditemukan selamat.16 korban lainnya masih tertimbun. Tim gabungan TNI-Polri, BPBD, dan Basarnas terus lakukan evakuasi. (kompas.com, 11/03/2025).
Longsor Gunung Wilis merupakan bencana alam yang terjadi di lereng Gunung Wilis, yang terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurut data, longsor ini terjadi di beberapa lokasi, seperti Desa Talun, Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Penyebab longsor ini umumnya disebabkan oleh faktor alam, seperti curah hujan yang tinggi, tanah yang labil, dan kemiringan lereng yang curam. Selain itu, aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan penggundulan hutan juga dapat memicu terjadinya longsor. Untuk mitigasi bencana longsor, perlu dilakukan upaya-upaya seperti reboisasi, pembuatan tembok penahan tanah, dan pembuatan sistem peringatan dini. Selain itu, penduduk yang tinggal di sekitar lereng Gunung Wilis perlu diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana longsor.
Akhir-akhir ini Negara Indoneia banyak terjadi bencana alam, karena musim yang ekstrim. Hampir seluruh wilayah Indonesia diguyur hujan deras yang disertai angin kencang. Sehingga banyak terjadi bencana alam seperti terjadinya banjir, tanah longsor, angin besar, dan badai hingga gunung meletus.
Dikutip dari sebuah berita telah terjadi banjir di daerah pacitan Jawa Timur, Tanah longsor dan banjir di Gunung Kidul Yogyakarta, dan gunung Agung yang meletus di Bali. Tidak hanya itu masih banyak lagi bencana-bencana yang terjadi diberbagai wilayah.
Tak sedikit korban jiwa yang ditemukan menjadi korban dari bencana alam, dari mulai tua bahkan masih anak-anak. Banyaknya bencana ini membuat para relawan melakukan aksi kepedulian dengan mengumpulkan donasi berupa uang, bahan pangan, pakaian, dan obat-obatan yang bisa membantu dan meringankan beban korban bencana alam.
Saudariku, jika kita menyadari dari beberapa kejadian dari berbagai bentuk bencana alam ini sesungguhnya merupakan akibat dari perbuatan dan ulah dari manusia yang telah menimbulkan banyak kerusakan lingkungan. Baik kerusakan lingkungan yang berasal dari individu manusia itu sendiri maupun kerusakan lingkungan alam akibat dari perbuatan manusia.
Kerusakan lingkungan individu meliputi maraknya perzinaan, aksi pornografi dan pornoaksi, perjudian merajalela, miras dimana-mana, narkoba melalangbuana, dan pergaulan bebas generasi muda. Selain itu tak jarang juga banyaknya tindakan kejahatan kriminalisasi, tidak melaksanakan sholat, enggan menutup aurat bagi wanita, praktik riba yang mendarah daging, berbohong dan melakukan korupsi uang rakyat.
Kerusakan dari alam banyaknya hutan-hutan yang digundul untuk pembangunan tol dan fasilitas negara, gunung-gunung tambang yang diambil hasilnya tanpa batas, pensterilisasian wilayah-wilayah untuk pembangunan bandara, penyitaan lahan-lahan untuk membangun hotel dan gedung-gedung bertingkat dan adanya eksploitasi alam yang besar-besaran. Inilah beberapa tindakan atau perbuatan manusia yang mengakibatkan kerusakan di alam semesta. Seperti firman Allah di dalam Al-Quran yang artinya :
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” [Ash-Syura : 30]
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” [Ar-Rum : 41]
Dari beberapa ayat firman Allah ini merupakan salah satu teguran dari Allah, karena pada dasarnya kita sebagai hamba Allah yang tinggal di bumi ciptaan Allah tidak mau menerapkan bahkan beberapa orang enggak melaksanakan perintah Allah. Baik itu dari individu manusia maupun dari negara yang melanggar syariat Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Quran.
Padahal Allah tak pernah mendzalimi manusia, bahkan Allah selalu memberikan berbagai karunia kenikmatan, akan tetapi manusilalah yang tak mau bersyukur. Justru mereka merasa selalu kekurangan dengan apa yang telah mereka miliki hingga akhirnya melakukan perbuatan-perbuatan kesalahan dan kemaksiatan yang dilarang oleh Allah.
Allah berfirman :
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi” [An-Nisa : 79]
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta" [At-Tahaa : 124]
Maka dari itu, sekarang ini kita sebagai seorang muslim hendaknya berfikir dan menyadari adanya berbagai musibah dijadikan sebagai ibrah yang berharga. Sehingga kita akan semakin yakin dengan kebesaran dan kuasa Allah. Saudariku, mengingat kembali dalam firman Allah di dalam Surat Ar-Rum ayat 41 yang diperintahkan untuk kembali kejalan yang benar, yakni Islam.
Hanya dengan islam kita bisa melaksanakan segala kehidupan ini sesuai dengan aturan Allah. Karena hanya islamlah kehidupan kita ini akan diridho oleh Allah, dengan islamlah kehidupan ini akan bertambah rahmat dan nikmatnya, dan dengan islamlah akan tercipta kehidupan yang tenang dan lapang.
Marilah saudaraku kita kembali ke jalan Allah dengan menerapkan hukum-hukum dan melaksanakan perintahNya, dan marilah kita bertaubat dengan sebenar-benarnya pertaubatan agar Allah mau memberikan ampunan kepada kita atas dosa-dosa yang pernah kita perbuat dan kehidupan kita akan penuh keberkahan. Ammin ya robbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar