Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Menentukan Sikap Atas Peristiwa Gaza dan LA

Rabu, 15 Januari 2025




Oleh: U Diar 
Innalillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun, duka di Gaza masih terus menganga. Banyak diberitakan di awal tahun ini, jalur Gaza masih terus dihujani pengeboman. Lagi dan lagi, anak dan perempuan banyak yang menjadi korban. Sebab sasaran pengeboman disinyalir menarget tempat berkumpulnya orang, tempat penampungan, hingga tempat tinggal.

Pada saat yang sama, korban kejahatan kemanusiaan di sana sangat susah mendapatkan bantuan pertama dan sekadar kebutuhan pokok untuk bertahan. Konon Zionis masih tak bergeming dengan blokadenya. Sungguh memilukan. Benar-benar tidak dapat dibayangkan bagaimana beratnya duka mereka menahan segala bentuk kedzaliman yang amat sangat jauh dari unsur kemanusiaan.

Di sisi lain, pelaku kedzaliman masih saja memiliki support nyata dari sekutunya. Bantuan senjata dan segala perlengkapan perang masih lancar mereka terima. Bahkan tak malu-malu disebutkan nominalnya dalam berita. Dan dunia sudah mengetahui, negara mana yang memberi dukungan terbesar tersebut. Maka tak sedikit warga dunia Maya seolah-olah lega ketika mendapatkan kabar adanya amukan angin dan api di wilayah LA, California, AS pada pekan kedua bulan ini.

Perlu digarisbawahi, bahwa ekspresi tersebut bukan berarti tidak bersimpati secara manusiawi, bukan senang dengan duka sesama manusia atas bencana yang sedang terjadi. Namun yang diekspresikan dalam berbagai komentar atas peristiwa itu adalah sebatas mengungkapkan betapa adilnya Allah. Menciptakan kondisi yang sama dengan Gaza, membuat negara yang selama ini mendukung genosida tersebut berada dalam situasi menyaksikan rakyatnya tidak baik-baik saja dan kehilangan harta benda.

Rakyat dan pemerintahan negara adidaya tersebut memang tidak sama. Bahkan bisa jadi, diantara rakyat di sana juga banyak yang menolak dukungan atas pelaku genosida. Hanya saja, melalui kejadian tersebut paling tidak pemerintah setempat bisa menyadari kendati negara lain tidak ada yang bisa menghentikan kekuatan mereka, namun bagi Allah semuanya mudah dan bisa terjadi dalam sekejap mata.

Pemerintah AS harus menyadari bahwa tanpa senjata seperti yang mereka kirimkan ke Zionis, kehancuran dan kematian pun bisa menghadapi mereka. Dan ketika tatanan dunia saat ini seolah bertekuk lutut tak mampu menandingi persatuan keduanya, namun Allah akan menyiapkan tentara terbaik yang akan menjadi lawan sebanding bagi mereka, walaupun dalam bentuk kolaborasi angin dan api.

Di hadapan Allah, kejumawaan pendzalim tidak ada nilainya. Bahkan perlindungan yang mereka miliki pun lemah. Melalui Alquran surat Al Ankabut ayat 41, Allah mengingatkan bahwa perlindungan apapun selain dari Allah, sifatnya sangat lemah, layaknya lemahnya jaring laba-laba. Sehingga jikalau selama ini mereka seolah masih belum mendapatkan tandingan, maka bukan berarti selamanya akan seperti itu.

Kaum muslimin jelas menentukan sikap ada di pihak Gaza, Pal3tin4. Muslim yang sadar, tentu tidak tinggal diam ketika bagian tubuhnya diusik dan disakiti. Persatuan aqidah di antara mereka akan menghantarkan pada lahirnya sekelompok orang yang bersungguh-sungguh berupaya mengakhiri genosida di Gaza. Selain dengan doa, diupayakan pula hadirnya Khalifah kaum muslimin yang benar-benar bisa diandalkan sebagai perisai dan tempat berlindung umat.

Menurut aktivis dakwah Asma Siddiq, umat Islam harus mengambil tindakan sendiri dan menyelesaikan genosida sesuai dengan cara yang telah Allah Taala gambarkan untuk membela, melindungi, dan membebaskan kaum muslim. Ia menambahkan bahwa negara kh1l4fah yang berdasarkan metode kenabian merupakan sarana bagi umat Islam untuk melindungi diri dan agamanya dari serangan musuh-musuhnya. Dengan tidak adanya kh1l4fah seperti saat ini, umat menjadi sasaran genosida dan pembersihan etnis tanpa ada negara atau pemimpin yang membela mereka.

Maka siapapun yang berdiri di pihak Gaza, tentu akan berusaha bersungguh-sungguh menghadirkan kembali kepemimpinan tersebut sebagai solusi satu-satunya. Sebab mereka menyadari bahwa keberhasilan dan kemenangan atas pendzalim hanya dapat diraih tatkala ada kekuatan milik kaum muslimin sendiri, tatkala disertai dengan ketaatan kepada Allah. Kemenangan nyata akan hadir dengan tegaknya Islam, bukan dengan bergantung pada perlindungan semu berupa ucapan kutukan atas tragedi genosida semata.

Ketika kemenangan Islam sudah hadir, maka sebenarnya bukan hanya genosida Gaza yang dapat diselesaikan. Lebih dari itu, aksi kemanusiaan tanpa membedakan SARA akan dapat ditunaikan tepat sasaran oleh kaum muslimin, termasuk menolong korban amukan angin dan api di LA. Allahu a'lam. []

Sumber gambar: Depositphotos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar