Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Minimnya Lapangan Kerja, Tanggungjawab Siapa?

Senin, 25 November 2024


Oleh : Wilujeng Sri Lestari

Susahnya mencari kerja di dalam negeri, pengangguran yang tinggi dan rendahnya pendapatan di dalam negeri membuat banyak masyarakat berbondong-bondong memilih bekerja ke luar negeri. Termasuk gen Z. Namun ketatnya administrasi dan minimnya keterampilan yang dimiliki, manjadikan para pencari kerja ini memilih mencari kerja keluar negeri melalui jalur ilegal. Faktanadanya perdagangan orang dan eksploitasi tidak mengurungkan niat mereka. Sebab di benak mereka asal bisa memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mereka akan manjalaninya.

Pemenuhan lapangan kerja bagi msyarakat merupakan tanggung jawab negara. Adapun pihak individu maupun swasta yang menjalankan bisnis dan memerlukan pekerja tetap dalam pengawasan negara. Sehingga hubungan ini bisa menjadi hubungan yang produktif untuk menarik tenaga kerja dan berkurangnya pengangguran.

Namun, kondisi ideal seperti diatas tidak mungkin bisa dilaksanakan jika saat ini masih menggunakan sistem sekuler kapitalisme. Dalam sistem kapitalisme, siapa yang memiliki modal banyak, dialah yang berhak menguasai aset dan mengembangkannya secara bebas dan tanpa batas. Sebab orientasi mereka adalah untung dan rugi dalam bisnis yang dijalankan. Maka nasib para pekerja, khususnya pekerja dalam negeri bergantung pada pekerjaan yang diberikan pemilik modal tersebut. Meskipun dengan upah yang fluktuatif.

Disisi lain, pemerintah justru memberi ruang bagi masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke dalam negeri. Dengan dalih mereka lebih memiliki skill dibandingkan pekerja dalam negeri. Oleh karena itu, masalah pengangguran ini tidak akan tuntas jika pemerintah membuat kebijakan terkait lapangan pekerjaan ini menggunakan aturan kapitalisme.

Gagalnya Peran Negara dalam Sistem Kapitalisme

Banyaknya lulusan SMA/SMK maupun PT yang tidak terserap di dunia kerja seharusnya menjadi pekerja rumah bagi pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja. Namun, alih-alih membuat lapangan kerja, negara malah banyak mengimpor tenaga kerja asing. Kondisi inilah yang membuat banyak orang memilih untuk bekerja di negara lain.

Kemudian muncullah solusi yang dianggap bisa mengatasi masalah pengangguran. Yaitu UU Cipta kerja. Melalui undang-undang ini diharapkan akan mampu membuka lapangan kerja yang luas. Namun akibat undang-undang ini, pemutusan hubungan kerja terjadi dimana mana. 

Lalu pemerintah meluncurkan program Kartu Prakerja untuk mengurai pengangguran. Namun sejak kartu ini diluncurkan angka pengangguran malah meningkat termasuk 9,9 juta gen Z. 

Bank BCA sebagai salah satu bank swasta telah melakukan program pelatihan dan pengembangan untuk anggota meliputi diskusi keuangan, lokakarya konversi, kompetisi perencanaan dampak bisnis, kunjungan perusahaan dan program pelatihan nasional. Namun pelatihan ini ternyata tidak bisa memberikan harapan untuk generasi guna memperoleh pekerjaan yang layak.

Lapangan Pekerjaan dalam Sistem Ekonomi Islam

Negara dapat membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar dan beragam jika menggunakan sistem ekonomi Islam. Sebab ini termasuk bentuk tanggung jawab negara dalam menunaikan amanahnya  sebagai pengurus rakyat. 

Selain itu negara juga akan memberi modal kepada para wali/pencari nafkah untuk mengembangkan usaha. Sebab laki-laki telah diwajibkan oleh hukum syara sebagai penanggung jawab nafkah keluarga. Sehingga rakyat tidak perlu mencari kerja ke negeri orang apalagi mengambil risiko menjadi pekerja ilegal yang membahayakan jiwa.

Untuk menyiapkan tenaga ahli di bidangnya, negara mempersiapkannya melalui pendidikan formal demi mendapatkan SDM ahli dan menguasai skill. Langkah yang dilakukan oleh negara melalui pembekalan skill, pelatihan maupun studi banding.

Demikianlah diantara langkah- langkah yang bisa dilakukan oleh negara untuk mengatasi meningkatnya pengangguran. Namun ini hanya bisa dilakukan oleh negara yangbmenerapkan Islam sebagai acuan dan standar dalam kehidupannya. 

Wallahu'alam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar