Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Tuntaskan Bullying dengan Ekskul, Solutifkah?

Minggu, 06 Oktober 2024




Oleh : Bunda Hanif (Pendidik)

Sampai saat ini, kasus bullyng masih menjadi masalah yang belum tertangani. Jumlah dan ragam kasusnya semakin meningkat tiap tahunnya. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani menilai, maraknya bullying merupakan cerminan bahwa sistem pendidikan negeri ini masih belum optimal. Ia menyoroti pentingnya kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) sebagai sarana penyaluran energi siswa menuju kegiatan positif agar mereka terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti nongkrong di tempat yang tidak semestinya, konsumsi minuman keras, narkoba, atau tidakan tidak terpuji lainnya. 

Sekilas wacana tersebut sangat baik, tetapi benarkah ekskul bisa menjadi solusi untuk menuntaskan bullying?. Menyoroti pernyataan Puan Maharani, pemerhati pendidikan Citra Amalia, M.Pd menilai ekskul sebagai solusi bullying bukan pendekatan tuntas. 

“Kasus bulling yang terus meningkat di sekolah-sekolah di Indonesia menjadi perhatian serius berbagai pihak. Salah satu yang menjadikan pembahasan adalah memaksimalkan peran ekskul di sekolah. Namun, tentu saja mengandalkan ekskul semata untuk menyelesaikan masalah ini adalah pendekatan yang tidak tuntas, ” ungkapnya kepada MNews, Ahad, 29-9-2024 (Muslimahnews.com, 1-10-2024)

Ekskul mungkin bisa menjadi salah satu solusi dalam menuntaskan bullying, tetapi mengatasi bullying membutuhkan upaya yang jauh lebih mendalam. Hal yang paling mendasar adalah dengan memperbaiki kurikulum pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademis dan nilai saja, tetapi juga harus membangun karakter positif siswa. 

Jika kurikulum yang diterapkan memiliki arah dan tujuan pendidikan yang benar dan menyeluruh, siswa akan lebih sulit terlibat dalam  kegiatan yang tidak bermanfaat. Apalagi perbuatan bullying yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Solusi terhadap bullying sebenarnya sudah ada di dalam Islam, hanya saja saat ini sistem Islam dicampakkan dalam aturan kehidupan manusia. Manusia lebih suka memakai hukum buatan manusia yang serba lemah dan terbatas. Islam hanya dipakai untuk mengatur ibadah saja atau hubungan manusia dengan Tuhannya. Inilah yang menyebabkan kerusakan terjadi di mana-mana, salah satunya adalah bullying. 

Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama. Perilaku yang dapat menyakiti orang lain dilarang keras dalam Islam, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 11, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok).”

Solusi Islam Mengatasi Bullying diantaranya adalah :
1. Negara akan menerapkan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam. Peserta didik akan dibentuk pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan akidah Islam. Seseorang yang telah terbentuk pola pikir dan pola sikap islaminya tentu akan menghindari perbuatan yang dapat menyakiti orang lain. Mereka juga paham akan tujuan mengapa mereka diciptakan, yakni untuk beribadah kepada Allah swt.

2. Menciptakan suasana keimanan di tengah-tengah masyarakat. Sistem yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat adalah sistem Islam, bukan sistem sekuler kapitalisme seperti saat ini dan tentu saja ini merupakan tugas dan tanggung jawab negara. Masyarakat selalu dalam kondisi terjaga keimanan dan ketakwaannya, gemar beramar makruf nahi munkar, saling mengingatkan dan tidak tinggal diam saat terjadi kemaksiatan.

3. Melarang tayangan yang bersifat merusak baik itu di media massa maupun media sosial. Negara akan memberikan sanksi yang cukup tegas jika seseorang membuat tayangan atau konten-konten yang bersifat kekerasan atau merusak. Konten-konten yang bisa ditayangkan adalah konten-konten yang bersifat positif dan mampu membangun ketakwaan individu.

4. Memberikan sanksi yang cukup tegas sehingga memiliki efek jera kepada pelaku bullying dan tindakan kriminal lainnya. Sanksi yang sangat tegas dan berat akan membuat memberikan efek jera kepada pelaku dan membuat orang yang belum melakukan, berpikir ribuan kali sebelum melakukannya. 


Demikianlah beberapa upaya yang bisa dilakukan negara untuk menuntaskan bullying. Namun tentu saja hal ini hanya bisa diwujudkan di negara Khilafah yang menerapkan sistem Islam dalam setiap aspek kehidupan. 

Wallahu a’lam bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar