Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Lindungi Muslim dari Produk Makanan Haram

Selasa, 15 Oktober 2024



Oleh: Wilujeng

Kementerian Agama menghimbau seluruh pengelola rumah masakan padang untuk mengajukan sertifikasi halal ke BPJPH setelah Ramainya berita rendang berbahan dasar daging babi. 
Seperti diketahui bahwa masakan Padang merupakan makanan yang dikenal dengan kuliner halal, maka tak heran jika Kepala BPJH Kemenag Aqil Irham meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong pengusaha masakan padang di berbagai daerah untuk disertifikasi oleh Ikatan Keluarga Minankabau (IKM) dan juga mendaftarkan sertifikasi halal juga di BPJH. 

Produk makanan non halal membuat resah masyarakat. Karena produk ini yang berasal baik lokal maupun dari luar negeri diragukan kehalalannya. Mengingat mayoritas masyarakat di Indonesia beragama Islam.

Kapitalisme Biang kerok

Saat ini negara kita menerapkan sistem kapitalisme. Sehingga saat ini makanan halal menjadi sesuatu yang sulit didapatkan. Apalagi sebagai seorang muslim, pemilihan makanan halal adalah bagian dari syariat Islam. 

Sistem kapitalisme juga membuat produsen produk makanan serta penjualnya hanya memikirkan untung dan rugi. Mereka tidak peduli apakah makanan ini sesuai dengan syariat Islam atau tidak. Hal ini membuat mereka biasa melakukan kecurangan. Seperti menggunakan daging tikus sebagai bahan baku bakso, ada yang menggunakan daging kucing, menjual makanan dari kodok ataupun kelelawar. 

Bagi penjualpun, di era kapitalisme, seakan menafikan apakah produk yang dijualnya adalah makanan halal atau haram. Sebab yang penting bagi mereka adalah keuntungan besar yang bisa mereka dapatkan. Tak ayal, bagi seorang muslim harus lebih teliti dan hati-hati dalam membeli produk makanan. 

Untuk mengatasi permasalahan produk makanan haram ini, peran negara sangat diperlukan. Dari penjagaan atas produk yang dijual di tengah masyarakat apakah sudah sesuai dengan yang disyariatkan Islam atau belum. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Taala, “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi.” (QS Al-Baqarah: 168)

Namun, lagi-lagi karena negara menggunakan sistem kapitalisme, negara tidak mampu menjaga masyarakat dari banjirnya produk makanan nonhalal. Sebab, dalam sistem ini pertimbangan yang dipakai adalah untung dan rugi. 

Lindungi Muslim dari Produk Makanan Haram

Makanan halal menurut ulama ada dua syarat. Yang pertama adalah cara memperolehnya dan yang kedua adalah dari zatnya. Apabila produk makanan tersebut tidak memenuhi syarat tersebut maka produk tersebut bisa menjadi haram. Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya.” (HR Tirmidzi)

Dalam melindungi umat muslim dari produk haram, Islam memiliki solusi, diantaranya 
Pertama, umat harus disadarkan pentingnya memproduksi dan mengkonsumsi produk halal. Selain sebagai perwujudan ketakwaan kepada Allah SWT juga untuk melindungi kesehatan kaum Muslim itu sendiri.

Kedua, pengawalan masyarakat diperlukan untuk mengawasi kehalalan produk yang beredar di masyarakat. Negara juga akan mendirikan lembaga pengkajian mutu untuk membantu mengontrol mutu dan kehalalan produk tersebut. 

Terakhir, negara harus memberikan sanksi kepada produsen dan penjual yang memproduksi makanan dengan cara dan zat yang haram. Negara juga akan memberikan sanksi keyang menggunakan cara dan zat haram serta memproduksi barang haram. 

Inilah yang harus dilakukan dilakukan negara dalam rangka melindungi umat dari mengonsumsi dan memperjualbelikan produk makanan yang haram. Untuk itu sangat diperlukan untuk menegakkan kembali sistem Islam agar selamat di dunia dan akhirat. 

Wallahu'alam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar