Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

KEPEMIMPINAN BARU, ADAKAH HARAPAN?

Jumat, 25 Oktober 2024



Oleh: Ummu Dazerala

Pesta demokrasi dalam memilih pemimpin negeri ini sudah berlalu. Setiap 5 tahun sekali rakyat diharuskan memilih pemimpin baru negeri ini. Dana digulirkan sangat besar untuk membiayai proses pemilihan dan kampanye. Hal ini dilakukan dengan harapan akan terpilih pemimpin baru yang membawa suasana dan harapan baru untuk negeri tercinta agar menjadi lebih baik.

Pemimpin ibarat seorang sopir yang sedang mengendarai sebuah mobil atau kendaraan yang berisi banyak penumpang. Sehebat dan sepintar apapun, jika kendaraan yang ditumpangi rusak dan bobrok, maka tidak ada jaminan penumpang itu akan selamat sampai tujuan.

Begitu halnya dalam sistem sekarang, negeri kita yang diklaim sebagai negara demokrasi dalam naungan sistem kapitalisme (sistem buatan manusia yang memihak pada pemodal) tidak menunjukkan adanya perbaikan dari waktu-waktu. Bahkan makin memburuk dan sangat buruk.

Sistem negeri ini ibarat kendaraan yang terdiri dari rakyat negeri yang dipimpin oleh seorang pemimpin (sebagai sopir) yang harusnya dalam perjalanannya diurusi dan dipenuhi seluruh kebutuhannya hingga sampai ke tempat tujuan.
Selama kepemimpinan itu berada dalam sistem kapitalisme, maka tidak ada satu harapanpun rakyat menjadi sejahtera, terpenuhi semua kebutuhan primernya (sandang, pangan, dan papan).

Hal itu hanyalah ibarat mimpi di siang bolong. Karena dalam sistem kapitalisme yang ada hanyalah manfaat buat para pemodal. Pesta demokrasi dalam memilih pemimpin telah menjadikan pemodal berperan penting dalam membiayai ataupun memodali pemimpin untuk berada di panggung pemilihan pemimpin.

Walhasil, ketika mereka terpilih menjadi pemimpin negeri ini, maka yang pertama kali mereka pikirkan dan laksanakan adalah bagaimana mereka bisa mebalas budi baik para pemodal tersebut. Selanjutnya, rakyat hanya akan dijadikan objek yang akan diperas dan diambil keuntungannya oleh para pemodal.
,
Lain halnya dengan sistem Islam. slam menghadirkan sistem yang menjamin rahmatan lil’aalamiin. Dalam hal kepemimpinan suatu negeri, Islam telah mengatur secara komperehensif. Sistem Islam telah terbukti selama kurang lebih 14 abad diterapkan di 2/3 dunia, dengan sistemnya bisa menjamin kesejahteraan manusia. 

Oleh karena itu, menjadi seorang pemimpin dalam sistem Islam adalah sebuah amanah yang akan menjadikan individunya menyadari tanggung jawab dunia dan akhirat. Pemimpin dalam sistem Islam adalah ra’in dan junnah bagi rakyatnya.

Hanya dengan sistem Islam saja, rakyat bisa berharap memiliki pemimpin yang amanah yang akan mengurusi urusan rakyat sekaligus sebagai pelindungnya. Harapan kehidupan rakyat yang lebih baik dan lebih berkah dari Allah Sang Pencipta akan terwujud di bawah sistem Islam. Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk berjuang bersama dalam mewujudkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar