Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Indonesia Juara Pengangguran, Kok Bisa?

Senin, 19 Agustus 2024


By: Imah 

Dikutip dari okezone. com. Tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,2% tertinggi dibandingkan enam negara lain di Asia Tenggara (Asean). Dana moneter internasional(IMF) pada World Economic Outlook April 2024 menyatakan posisi ini tak berubah dari tahun lalu, namun angkanya lebih rendah yakni 5,3%, kemudian Filipina berada di posisi kedua yakni 5,1% di susul Brunei Darussalam yakni 4,9 , Malaysia 3,52%, Vietnam 2,1℅, Singapura 1,9% dan Thailand 1,1 %.

Tingginya pengangguran menunjukkan kegagalan negara menciptakan pekerjaan untuk rakyat.  Mengapa hal ini terjadi dan apa penyebab nya? 
Faktor penyebab terjadinya pengangguran salah satunya dari sisi pendidikan, kebijakan salah strategi sehingga terjadi deindustrialisasi lulusan SMK/PT tak terserap dalam dunia kerja sementara TKA justru masuk ke indonesia. Ketidakseimbangan lapangan kerja yang tersedia dengan laju pertumbuhan penduduk. Artinya jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan jumlah lapangan kerja. sehingga menyebabkan beberapa orang tidak mendapatkan pekerjaan. Kompetensi tenaga kerja tidak memenuhi kriteria lowongan pekerjaan. Terjadi PHK atau pemutusan hubungan kerja akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, hambatan dalam kegiatan ekspor-impor, peraturan yang menghambat investasi. 

Pada sisi yang lain, rendah nya tingkat pendidikan di Indonesia. Kemajuan teknologi sehingga menggantikan tenaga kerja manusia.
Masalah pengangguran akan selalu di ikuti masalah kemiskinan, tidak adanya penghasilan mengakibatkan manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan asasinya. Akibatnya kondisi iman yang lemah karena pemikiran sekularisme yang menerpa. Banyak kita jumpai kriminalitas menjadi jalan pintas seperti judol yang sedang marak saat ini.

Dalam Islam, pemimpin atau negara menempatkan diri sebagai pengurus dan penjaga. Adanya dimensi akhirat pada kepemimpinan Islam membuat seorang penguasa akan takut jika zalim dan tidak adil kepada rakyat. Mereka akan berusaha maksimal mengurus dan menyejahterakan rakyat dengan jalan menerapkan syariat Islam sebagai tuntunan kehidupan. Negara pun akan mengelola SDA secara mandiri dan lapangan pekerjaan pun akan banyak tersedia. Sehingga pengangguran pun tidak akan terjadi. Karena Islam lebih mengutamakan nasib dan kebutuhan rakyat. Bukan kepentingan para pengusaha. Maka memang tidak ada yang lain yang bisa mensejahterakan rakyat kecuali hanya Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar