Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Peringatan Hari Keluarga Nasional, Seruan Keluarga Berkualitas Hanya Solusi Terbatas

Selasa, 09 Juli 2024




Oleh: Ledy Ummu Zaid
 
“Harta yang paling berharga adalah keluarga”. Inilah sepenggal lirik lagu yang tentu tidak asing di telinga kita. Seolah menggambarkan kehangatan berada di tengah-tengah keluarga, namun faktanya berbeda. Masih ada banyak orang yang tidak merasakan manisnya kenangan bersama keluarga tercinta di rumah. Hari ini keluarga bisa menjadi tempat yang tak diinginkan untuk kembali bagi sebagian orang. Ada banyak keluarga yang mengalami broken home, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga gizi buruk, atau yang lebih kita kenal dengan stunting. Maka tak heran, pemerintah sampai gencar membuat program untuk mengatasi masalah keluarga negeri ini. Salah satunya dengan terus memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) setiap tahunnya.
 
Dilansir dari laman rri.co.id (30/06/2024), puncak peringatan Harganas tahun ini yang mana telah mencapai usia ke-31 diselenggarakan di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/6). Adapun tema dari puncak peringatan Harganas ke-31 Tahun 2024 ini adalah "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas". Menurut Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam sambutannya, peringatan Harganas diadakan untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. 
 
Pernyataan berbeda disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Dilansir dari laman kemenkopmk.go.id (30/06/2024), Muhadjir mengatakan keluarga merupakan penentu dan kunci dari kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk menyiapkan keluarga Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing. "Di dalam melihat masalah-masalah  di Indonesia, bisa kita lihat dari unit terkecilnya yaitu keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil sebuah bangsa. Kalau keluarganya bagus maka negara akan bagus. Keluarga menentukan kualitas sumber daya manusia," paparnya. Muhadjir juga menjelaskan rencana pemerintah yang tengah menyiapkan keluarga yang berkualitas dimulai sejak prenatal (masa sebelum kehamilan), masa kehamilan, dan masa 1000 hari pertama kehidupan manusia. Adapun Intervensi ini telah dilakukan terutama pada perempuan di negeri ini. 
 
Ternyata tak sampai disitu, pemerintah juga tengah mempersiapkan Generasi Z (Gen Z) dan Generasi Alpha (Gen Alpha) yang akan mendominasi beberapa tahun kedepan. Seperti yang dilansir dari laman liputan6.com (29/06/2024), Muhadjir mengatakan bahwa Indonesia telah mengalami puncak bonus demografi lebih awal dari yang diperkirakan. "Karena perhitungan kita sebetulnya baru akan terjadi tahun 2030, tahun 2035 kita akan mengalami Aging population. Tapi berdasarkan data yang ada kita ternyata telah memasuki era bonus demografi, " katanya dalam sambutan Peringatan Harganas ke-31 Tahun 2024. Ia juga menambahkan bahwa apa yang telah dilakukan selama ini belum cukup maksimal untuk menyiapkan Gen Z dan Gen Alpha dalam menghadapi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, tanggung jawab kita bersama untuk terus bekerja keras dalam rangka menyiapkan keluarga yang berkualitas dan memiliki daya saing, ketahanan kokoh, serta menjadi keluarga yang sakinah.
 
Sayangnya, fakta yang terjadi di lapangan sangatlah kompleks. Sedangkan peringatan Harganas seolah hanya menjadi ritual tahunan belaka. Seperti yang kita ketahui, hari ini fungsi keluarga telah banyak dan jauh bergeser. Fungsi tersebut tidak bisa terwujud dengan baik. Yang ada malah sebaliknya, yaitu berbagai problem serius terjadi pada keluarga, seperti tingginya perceraian, kemiskinan, stunting, KDRT, terjerat Pinjaman Online (Pinjol) dan lain-lain. Semua itu adalah akibat banyak kebijakan negara sendiri yang mengakibatkan masalah pada keluarga. Dalam sistem kapitalisme sekuler hari ini, mewujudkan kesejahteraan keluarga rakyat tentu hal yang sulit karena pemikiran dan perbuatan bermuara pada kebebasan dan keuntungan saja.
 
Dengan tema "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas“, peringatan Harganas diharapkan mampu mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Padahal, definisi generasi emas di sini belum jelas maknanya, bahkan terkesan hanya berorientasi pada hal duniawi semata. Maka tak heran, peringatan semacam ini hanya sekedar seremonial karena ada berbagai hal yang kontradiktif pada kenyataannya. Orang tua dalam sebuah keluarga dapat tersibukkan dengan hanya mencari nafkah dan menyelesaikan persoalan ekonomi yang kian mencekik. Di satu sisi, anak-anak mereka membutuhkan sosok dan perhatian mereka di tengah-tengah keluarga. Seperti itulah gambaran kebanyakan keluarga hari ini.
 
Sebaliknya, jika kita hidup dalam sistem Islam, maka akan ada pemandangan yang berbeda.  Islam yang mana tidak hanya sebagai agama saja, tetapi juga sebagai ideologi atau pandangan hidup, memiliki gambaran keluarga ideal yang berorientasi pada akhirat tanpa melupakan dunia. Setiap individu rakyat akan dididik dengan iman yang kuat dalam keluarga yang kental dengan nilai Islami. Seorang ayah atau suami akan menjalankan perannya dengan baik sesuai perintah Allah subhanahu wa ta’ala dalam firmanNya, “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri).” (TQS. An-Nisa’: 34). Sedangkan, seorang ibu atau istri akan menjalankan perannya sebagai ummu wa rabbatul bait yang artinya ibu dan pengatur rumah suaminya, seperti sabda Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, ​​”Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang perempuan memimpin rumah suaminya dan anak-anaknya. Ia akan ditanya tentang kepemimpinannya.“ (HR. Bukhari).
 
Dalam kelompok masyarakat, individu akan berlomba-lomba dalam kebaikan, yaitu dengan menjalankan kewajiban dakwah amar ma’ruf nahi munkar, atau mengajak pada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Kemudian, dalam lingkup yang lebih besar, negara atau daulah Islam, ada metode yang sistematik bagaimana negara yang bervisi ro’in (pemelihara) dan junnah (pelindung) membuat kebijakan untuk menyiapkan keluarga sakinah mawaddah wa rohmah yang tangguh dan dapat melahirkan generasi cemerlang pembangun peradaban mulia. Inilah gambaran kecil keteraturan kehidupan dalam naungan sistem Islam dalam bingkai kepemimpinan Islam atau khilafah Islamiyah.
 
Adapun negara tidak perlu repot-repot mengingatkan setiap individu rakyat akan pentingnya menjaga keharmonisan dalam keluarga. Setiap individu rakyat telah memiliki pemahaman dan keinginan yang kuat untuk senantiasa beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan mencari ridho-Nya. Di sisi lain, kelompok masyarakat dan negara senantiasa menjaga, mengontrol dan mendukung ketaatan individu rakyat, serta menutup celah kemaksiatan yang beredar di tengah umat. Oleh karena itu, program seperti peringatan Hari keluarga Nasional (Harganas), khususnya dengan seruan menjadi keluarga berkualitas hanya menjadi solusi terbatas. Sistem kapitalisme sekuler yang mana kian menjauhkan nilai-nilai agama dari kehidupan masyarakat hari ini menimbulkan banyak persoalan di tengah-tengah kaum muslimin, tak terkecuali keluarga-keluarga muslim. Wallahu a’lam bishshowab.

Referensi:
https://www.kemenkopmk.go.id/peringatan-harganas-ke-31-menko-pmk-keluarga-penentu-dan-kunci-kemajuan-negara#
https://www.rri.co.id/jambi/daerah/790084/peringatan-harganas-menjadi-momentum-pengingat-pentingnya-keluarga
https://www.liputan6.com/health/read/5631024/harganas-2024-momentum-penting-untuk-menghidupkan-kembali-fungsi-keluarga
https://suaramubalighah.com/2022/01/27/fungsi-qawwam-dalam-islam-tafsir-qs-an-nisa-34/
https://www.youtube.com/watch?v=oQmBXDfqTEo&t=11s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar