Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Persepsi Islam Selesaikan Problem Pekerja Migran

Selasa, 14 Mei 2024



Oleh:  U Diar

Paradigma kapitalisme dalam memandang persoalan pekerja migran dan hal yang terkait ini, tentu sangat bertolak belakang dengan apa yang ada dalam sistem Islam. Islam memiliki format kepemimpinan yang dinamakan kekhilafahan. Yang mana, pemimpin dipandang sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya, bukan hanya saat pertanggungjawaban akhir jabatan saja, melainkan diyakini sampai akhirat.

Hal ini memberikan pengaruh pada keseriusan negara mengurusi hajat hidup rakyat, termasuk mencukupi kebutuhan mereka, sekaligus mencegah adanya kemudharatan di tengah-tengah mereka. Konsep ini akan membuat negara benar-benar menciptakan iklim kesejahteraan yang merata, sehingga problem pekerja migran bisa ditekan.

Islam akan menjalankan sistem ekonomi yang sehat, yakni yang bergerak pada sektor riil. Sistem Islam akan mendudukkan kepemilikan harta pada tempatnya, sehingga tidak akan ada yang namanya monopoli segelintir elit atas kepemilikan publik. Dengan demikian distribusi ekonomi akan merata di semua kalangan, keuangan bisa berputar untuk semua level masyarakat, dan kemiskinan dihilangkan karena pada saat yang sama produktivitas bisa meluas dan menciptakan banyak lapangan kerja lokal.

Dalam persepsi Islam, dibolehkan adanya saling mengontrak tenaga kerja (lihat QS. Azzukhruf: 32; Aththaalaq: 6).  Pada tataran ini harus ditentukan dengan jelas jenis pekerjaannya, lama waktunya,  besaran upahnya, dan juga besarnya tenaga. Dan praktek yang sering dilakukan negara Islam dulu adalah mengontrak tenaga kerja dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Jasa mereka diperuntukkan bagi pelayanan kepada publik, dengan upah yang diambilkan dari Baitul Mal.

Jika tenaga kerja ini harus melibatkan orang lintas negara, maka Islam akan melihat posisi negara tersebut. Sebab Islam memiliki kaidah politik luar negeri yang tidak memperbolehkan adanya kerjasama ekonomi dengan negara kafir harbi fi'lan. Jikalau ada tenaga ahli dari luar, yang memang dibutuhkan sekali, maka ia akan dipekerjakan dengan pengawasan.

Sebaliknya, kecil kemungkinan warga negara Islam akan menjadi pekerja migran di negeri orang. Apalagi dari kalangan perempuan, yang notabenenya dimuliakan dalam Islam. Mengapa? Karena negara bertanggung jawab atas terbukanya lapangan kerja di dalam negeri. Yang bisa diakses berbagai kalangan dan bergaji layak.

Selain itu, adanya pelayanan maksimal dengan penerapan Islam dalam semua sendi kehidupan, menjadikan banyak hal bisa dirasakan publik secara gratis. Kalaupun berbayar, pasti masih mudah dijangkau. Sehingga hidup di dalam negeri saja akan bisa mencukupi kebutuhan sekaligus bisa menjaga kepastian terlaksana ibadah sebagai muslim dengan baik.

Dengan persepsi Islam seperti ini, maka perempuan yang turut terkena imbas adanya pekerja migran pun bisa jadi tidak ada. Mereka bisa fokus mengerjakan peran pertama dan utama untuk memperkuat generasi negara. Pun problematika terkait ketenagakerjaan dan kemiskinan tidak akan banyak dijumpai sebagaimana dalam persepsi kapitalisme saat ini. Oleh karena itu, tepat sekiranya Sistem Islam diperjuangkan untuk dijadikan acuan bagi persoalan pekerja migran. []


Referensi:
1. https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-7331713/warga-blitar-diduga-tusuk-sesama-pekerja-migran-di-korsel
2. https://jatimtimes.com/baca/308512/20240321/104100/9-pekerja-migran-dari-blitar-meninggal-dunia-dalam-tiga-bulan-terakhir-penyebabnya-mayoritas-sakit
3. https://www.detik.com/jatim/berita/d-7170498/4-ribu-warga-blitar-jadi-pekerja-migran-terbanyak-ada-di-3-kecamatan
4. https://data.goodstats.id/statistic/10-kabupaten-asal-pekerja-migran-indonesia-terbanyak-2023-IdRuL

Sumber gambar: vecteezy.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar