Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Makan Siang Gratis Hanya Solusi Pragmatis di Sistem Kapitalis

Rabu, 17 April 2024


Oleh: Ledy Ummu Zaid
 
Makan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia untuk mempertahankan hidupnya. Oleh karenanya, makan sangat penting bagi kita yang ingin tetap sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa. Namun apa jadinya, jika manusia tidak dapat memperoleh makanan, atau dengan kata lain sukar mendapatkan makanan untuk keberlangsungan hidup sehari-hari, tapi inilah faktanya. Di negeri kaya Sumber Daya Alam (SDA) ini ternyata masih banyak warga yang tidak dapat makan dengan layak. Walhasil, ketika ada wacana makan siang gratis, sudah barang tentu mereka akan menyambutnya dengan suka cita.
 
Pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita mengenai seorang calon pemimpin negeri ini telah mengoar-ngoarkan sebuah program andalannya, yaitu makan siang gratis. Untuk saat ini, program tersebut masih dalam proses persiapan dimana para pengusung program ini masih melakukan studi banding di beberapa negara yang telah sukses menjalankan program makan siang gratis di sekolah. Seperti yang dilansir dari cnbcindonesia.com (04/04/2024), program makan siang gratis menjadi andalan presiden terpilih Prabowo Subianto. Adapun demi mensukseskan program tersebut, ia bahkan berkunjung ke China untuk belajar sejak Minggu (31/3). Kemudian, selain menemui Presiden China, Xi Jinping, Prabowo juga melakukan beberapa kegiatan termasuk mengunjungi salah satu sekolah di Dongcheng District, Beijing, China untuk melihat program makan siang gratis di sana.
 
Di negara yang berbeda, India, makan siang gratis konon katanya telah menjadi sebuah program yang berhasil dijalankan. Dilansir dari laman news.detik.com (02/04/2024), wapres (wakil presiden) terpilih, Gibran Rakabuming Raka mengatakan telah mengirimkan tim Prabowo-Gibran ke India. Adapun tim tersebut dikirim untuk belajar mengenai program makan siang gratis. Menurut Gibran, selain India, banyak negara lain yang telah menerapkan skema makan siang gratis yang berbeda-beda. Gibran akhirnya memilih India sebagai contoh karena jumlah penduduknya yang banyak. 
 
Program makan siang gratis ini digadang-gadang akan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) negeri ini di kemudian hari. Tetapi, apakah benar kualitas SDM kita hari ini masih tertinggal hanya karena kekurangan gizi? Jika kita mau menelisik lebih dalam, sebenarnya akar permasalahan yang dapat kita temui berada pada sistem kehidupan yang diterapkan hari ini. Sistem kapitalisme dengan asas sekularismenya telah membuat kehidupan manusia kian kompleks dan ruwet. Dalam hal ini saja, misalnya, kualitas SDM yang rendah katanya karena faktor gizi yang buruk, sedangkan kurikulum pendidikan yang melahirkan SDMnya sendiri tidak begitu disalahkan atau disorot.
 
Padahal jika program makan siang gratis ini berjalan, tentu tidak menutup kemungkinan akan mengundang permasalahan lainnya, seperti korupsi dalam pengadaan dana maupun proses pendistribusiannya kepada masyarakat. Seperti yang kita ketahui, ciri khas sistem kapitalisme adalah kehidupan yang berlandaskan asas manfaat semata. Akhirnya, semua hanya dapat diukur dengan banyaknya keuntungan yang didapat. Tak lupa, ruh sekularisme yang mana memisahkan antara agama dan kehidupan membuat individu hari ini bebas berbuat sesuka hati, bahkan tak sedikit muslim yang mengindahkan halal dan haram hanya untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya.
 
Ironi, Islam di negeri mayoritas muslim ini tidak digunakan semestinya untuk mengatur kehidupan. Islam hanya menjadi sebuah agama ritual yang mengatur pemeluknya dalam hal ibadah saja. Padahal Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Islam hadir untuk mengatur kehidupan umat manusia secara menyeluruh sehingga tercapainya kehidupan yang teratur dan bermartabat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (TQS. Al-Maidah: 50). Berdasarkan dalil syariah tersebut, dapat kita simpulkan bahwasanya menjadikan Islam sebagai satu-satunya aturan atau hukum dalam kehidupan akan membuat hidup manusia aman dan benar sesuai kehendak Al-Khaliq, Sang Pencipta. Sebaliknya, jika menggunakan hukum buatan manusia, maka kita telah mengundang murka Allah subhanahu wa ta’ala.
 
Islam sebagai sebuah ideologi yang mampu mengatur segala lini kehidupan telah memiliki sistem dan mekanisme yang apik untuk kesejahteraan umat. Dalam hal meningkatkan kualitas SDM misalnya, negara atau daulah Islam akan mendidik setiap individu secara terperinci. Dimulai dari kurikulum pendidikan Islam yang bercikal di dalam keluarga dengan menanamkan nilai-nilai akidah yang kuat. Kemudian, ketika beranjak dan terjun di masyarakat, individu akan memperoleh hak pendidikan gratis yang berkualitas dengan para pengajar yang mumpuni di bidangnya. Kemudian, lapangan pekerjaan juga terbuka lebar untuk individu khususnya seorang suami atau ayah yang harus menafkahi keluarganya.
 
Tidak seperti hari ini, yang sering kita dengar dan saksikan adalah ironi beratnya mencari nafkah bagi tulang punggung keluarga. Walhasil, banyak individu yang terkena beban mental, stress, bahkan tak sedikit yang mengidap mental illness karena berat dan kompleksnya permasalahan hidup yang tak kunjung usai. Program makan siang gratis di sistem kapitalisme hari ini akhirnya hanya menjadi solusi pragmatis yang hanya berlaku sesaat, namun tak mampu menyelesaikan sampai ke akar masalah. Oleh karena itu, umat seharusnya mendapatkan pemeliharaan yang baik dari negara selaku pemangku kebijakan tertinggi. Adapun sistem kapitalisme hari ini belum mampu mensejahterakan rakyat seluruhnya. Solusinya adalah diterapkannya kembali sistem Islam bagi kaum muslimin di seluruh dunia dengan satu kepemimpinan yang sama, yaitu Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwwah, sehingga solusi dari berbagai permasalahan yang sistemik hari ini dapat tercapai dan menuntaskan secara menyeluruh pada kehidupan umat. Wallahu a’lam bishshowab.


Referensi:
https://www.cnbcindonesia.com/research/20240404112709-128-528240/bakal-dimulai-prabowo-begini-makan-siang-gratis-di-india-china
https://news.detik.com/pemilu/d-7274219/gibran-kirim-tim-ke-india-untuk-belajar-program-makan-siang-gratis
https://tafsirweb.com/1934-surat-al-maidah-ayat-50.html
https://www.youtube.com/watch?v=qZnkmOi6DOk&t=6s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar