Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Tuntaskan Bullying dengan Islam

Selasa, 12 Maret 2024




Oleh: Wilujeng Sri Lestari, S. PdI

Bullying semakin marak terjadi. Tindakan yang dilakukan bahkan sudah bisa dikategorikan sebagai tindakan kriminal. Semakin miris, ketika bullying ini dilakukan oleh remaja yang notabene sebagai generasi penerus bangsa. Tidak hanya dilakukan oleh remaja laki-laki, namun remaja perempuanpun ikut ambil bagian melakukan bullying. Tidak sekedar bullying verbal, namun sudah melakukan penganiayaan fisik hingga berakhir pada kematian. 

Sebagai contoh, sebuah video viral yang menunjukkan aksi bullying (perundungan) pada dua orang remaja perempuan di Kota Batam, Kepulauan Riau. Kepala mereka ditendang dan rambutnya dijambak. Akibatnya korban mengalami luka di kepala, wajah, leher, tangan, dan punggung. Mirisnya, pelaku bullying adalah teman perempuan mereka sendiri yang bermula dari saling ejek di aplikasi whatsApp. 

Peran Orang Tua

Keluarga merupakan tempat dimana pendidikan bagi anak-anak bermula. Penanaman akidah, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Ta'ala, merupakan konsep dasar yang harus ditanamkan pada anak. Sehingga anak tidak akan mudah mengejek ataupun membedakan teman- temannya yang berbeda dengan dirinya. Karena paham bahwa semua adalah ciptaan Allah SWt. 

Banyaknya anak yang menjadi pelaku kekerasan menggambarkan betapa lemahnya pengasuhan orang tua terhadap anak. Tingginya biaya hidup memaksa para orang tua fokus pada pekerjaan dan melalaikan tugasnya dalam mendidik dan mengasuh anak agar menjadi anak yang saleh.

Sistem Sekuler

Kasus Bullying yang terjadi tak lepas dari gagalnya sistem pendidikan sekulerisme yang diterapkan di negeri ini. Sebab asas ini menjauhkan ajaran agama dari kehidupan. Dalam sistem ini kurikulum yang digunakan  tidak menempatkan penanaman akidah Islam sebagai asas untuk membentuk kepribadian anak. Sekolah hanya digunakan sebagai tempat meraih prestasi akademik, dan memiliki peluang bekerja yang tinggi namun kurang dan abai dalam prestasi spiritual. Meskipun banyak berdiri sekolah berbasis agama dan pondok pesantren, namun tidak mampu membendung gempuran sistem sekuler yang telah mengakar kuat. 

Sekulerisme menjadikan generasi tumbuh dengan nilai-nilai sekuler yang hanya mementingkan materi, bersikap liberal dan hedonistik. Ditambah lagi dalam sistem ini, peran masyarakat bersifat egois dan individualis yang sangat jauh dari aktivitas amar makruf nahi mungkar. Sebenarnya negara juga telah meregulasi UU Perlindungan Anak, namun ternyata hal ini tidak mampu mencegah bullying yang terus terjadi. 

Terapkan Sistem Islam

Allah SWT berfirman,

وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيْهَآ اَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْاَنْفَ بِالْاَنْفِ وَالْاُذُنَ بِالْاُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّۙ وَالْجُرُوْحَ قِصَاصٌۗ

“Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas-nya (balasan yang sama).”(QS Al-Maidah: 45).

Dari ayat diatas telah jelas bahwa pelaku kekerasan harus dihukum sesuai dengan kejahatan yang dia lakukan. Bisa dengan dipenjarakan atau diperlakukan hukum kisas, yaitu balasan yang setimpal. Hukuman ini akan diperlakukan secara tegas tanpa melihat usia pelakunya. 

Untuk mencegah pembullyan terjadi, Islam juga menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam sejak dini sebagai modal utama dengan kurikulum sesuai syariat Islam. Sehingga anak akan memiliki keimanan kuat tidak akan melakukan hal-hal yang Allah haramkan. Dengan begitu akan melahirkan anak didik yang berkepribadian Islam dan saleh.

Sistem ekonomi Islam juga akan diterapkan untuk mewujudkan kesejahteraan orang tua. Sehingga orang tua juga bisa fokus pada pengasuhan dan pendidikan anak berdasarkan akidah Islam. 

Maka penerapan sistem Islam merupakan satu-satunya cara untuk mencegah pembullyian. Sistem Islam akan melahirka anak-anak saleh yang taat pada Rabb-nya dan kasih sayang pada sesama.

Wallahualam bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar