Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Kemiskinan Mengintai Generasi, Tetapkan Islam sebagai Solusi

Minggu, 03 Maret 2024



Oleh:  Wilujeng Sri Lestari, Spd. I

Bicara tentang generasi seakan tak ada habisnya. Mulai dari anak-anak yang rentan terpapar penyakit, gizi buruk, dan diperkirakan hampir satu miliar anak hidup dalam kemiskinan multidimensi. Demikian ujar Direktur Global Kebijakan Sosial dan Perlindungan Sosial UNICEF Natalia Winder Rossi. Fakta ini membuktikan bahw anak-anak di dunia sedang tidak baik-baik saja dalam dekapan kapitalisme.

Berdasarkan data PBB dan badan amal Inggris, Save the Children International, miliaran anak ini tidak mendapatkan akses perlindungan sosial. Cakupan perlindungan sosial bagi anak-anak sangat penting dalam pengentasan kemiskinan. Salah satunya ialah memberikan tunjangan anak berupa uang tunai atau kredit pajak untuk mengurangi kemiskinan serta mengakses layanan kesehatan, nutrisi, pendidikan berkualitas, air, hingga sanitasi.

Perlindungan  Sosial Pada Anak, Cukupkah? 

Perlindungan sosial berupa tunjangan untuk anak, tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada anak. Sebab hal ini akan berbeda penanganan pada setiap negara. Misalnya, negara berpenghasilan rendah, tingkat cakupan tunjangan juga akan rendah. Sementara di negara-negara berpendapatan tinggi, lebih dari separuh anak-anak akan tercukupi dengan tunjangan tersebut.

Maka jelas, akan tetap ada ketimpangan sosial yang terjadi antara negara berpenghasilan rendah dan negara berpenghasilan tinggi. Penyebabnya adalah sistem ekonomi kapitalisme yang dianut oleh seluruh negara di dunia. Dengan sistem ini ancaman kemiskinan ekstrem, gizi buruk, hingga kelaparan yang dihadapi anak-anak akan terus terjadi. 

Selamatkan Generasi dari Kemiskinan

Jika ditelisik, kemiskinan yang mengancam generasi akibat kapitalisme adalah karena pada dasarnya sistem ini adalah sistem yang menjajah. Dimana negara adidaya mengeruk sumber daya alam yang ada pada negeri-negeri muslim khususnya. Dengan dalih kebebasan kepemilikan dan liberalisasi pasar, negara adidaya kapitalistik mengeruk tambang mineral bumi tanpa memperhatikan keseimbangan alam sekitarnya. Tak ayal kerusakan dan bencana terjadi dimana mana. 

Kemudian negeri yang notabene dijajah, penguasanya hanya berperan sebagai regulator dan fasilitator. Dimana peran negara bak sebuah perusahaan yang hanya memperhatikan untung atau rugi terhadap rakyat, bukan menjalankan perannya sebagai pelindung dan pelayan rakyatnya. Maka muncullah privatisasi oleh swasta di segala bidang. 

Fakta berlepasdirinya negara  dari kewajibannya sebagai pelayan rakyat adalah dengan menjadikan rakyat berdaya sendiri,tidak ketergantungan dengan negara melalui pengurangan atau penghapusan subsidi dengan dalih kemandirian.

Sebagai contoh, negara membebaskan swasta memegang kendali penuh dalam bidang kesehatan. Hal ini menjadikan pelayanan dan fasilitas rumah sakit swasta berdiri dalam rangka mengakomodasi pelayanan dan fasilitas publik yang masih kurang pada rumah sakit yang berstatus negeri. Tak ayal, rakyat dengan kondisi keuangan yang pas pasan tidak akan pernah mendapatkan pelayanan dan fasilitas memadai dalam hal kesehatan. 

Demikian juga di bidang pendidikan dan bidang strategis lainnya. Rakyat harus merogoh kocek yang dalam jika ingin mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang memadai. 

Jika kondisi seperti ini terus terjadi. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi pada generasi masa depan. Kemiskinan akan meningkatkan angka putus sekolah karena biaya pendidikan makin mahal, gizi buruk, kelaparan dan minimnya layanan kesehatan yang berakibat rentan terserang penyakit. 

Demikianlah gambaran generasi masa depan. Dimana kungkungan kapitalisme sangat erat mengikat. Maka kita harus segera menyelamatkan generasi kita dengan membuang sistem kapitalisme yang telah nyata kebobrokannya. 

Kembali Pada Islam

Sejatinya kapitalisme hanya bisa hancur dengan sistem Islam sebagai sebuah ideologi. Sebab Islam memiliki seperangkat aturan sebagai sebuah sistem yang tidak bisa dilepaskan antara satu sistem dengan sistem yang lainnya. 

Dalam sistem ekonomi Islam, harta itu telah dibagi menjadi tiga, yaitu kepemilikan individu, umum, dan negara. Dalam hal kepemilikan umum, swasta atau perseorangan tidak boleh menguasainya secara mutlak. Penguasaan itu meliputi barang tambang, minyak bumi, gas, hutan, jalan umum, sumber daya air,  pelabuhan, bandara, dan sebagainya. 

Kemudian, pengaturan pembangunan dan pengembangan ekonomi bertumpu pada pembangunan sektor ekonomi riil, bukan nonriil. Serta pendistribusian harta kekayaan yang dilakukan oleh negara demi menjamin terpenuhinya seluruh kebutuhan rakyatnya, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder dan tersiernya. 

Hal terakhir yang wajib dipenuhi oleh negara adalah terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat, seperti sandang, pangan, papan, dengan memberikan kemudahan dalam mendapatkan seluruh kebutuhan pokok tersebut. Negara juga harus menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi rakyatnya sehingga rakyat mudah dalam memenuhi seluruh kebutuhannya. 

Adapun dalam hal pendidikan, kesehatan, dan keamanan, negara harus memenuhinya secara cuma-cuma. Tak lupa keamanan setiap rakyat menjadi tanggung jawab negara sebagai pemelihara urusan rakyat. 

Maka hanya dengan sistem Islam kemiskinan yang mengintai masa depan generasi dapat dicegah dan diatasi. Mereka akan terbebas dari bayang-bayang kelaparan, gizi buruk, putus sekolah dan penyakit. Mereka akan sejahtera hanya dengan menerapkan Islam dalam segala aspek kehidupan.

Wallahualam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar