Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Islamofobia Merajalela, Mengapa Dunia Menutup Mata?

Minggu, 10 Maret 2024



Oleh : Bunda Hanif (Pendidik)

Hingga saat ini zionis tidak berhenti menyerang Palestina. Sudah lebih dari 140 hari terjadi agresi militer di sana. Pada Senin (26-2-2024), Kementerian Kesehatan daerah setempat mengumumkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 29.782 jiwa dan warga yang menderita luka-luka sebanyak 70.043. (CNBC Indonesia,  26-2-2024)

Di benua lain, kondisi umat muslim juga tidak baik-baik saja. Hasil pengamatan organisasi Tell MAMA di Inggris melaporkan bahwa sikap antimuslim meningkat menjadi tiga kali lipat sejak serangan Zionis terhadap Palestina. Berdasarkan catatan organisasi tersebut, ada 901 kasus terjadi offline dan 1.109 terjadi di dunia maya. 

Sikap Islamofobia yang dilancarkan secara langsung berupa perilaku kasar, ancaman, penyerangan, vandalisme, diskriminasi, ujaran kebencian dan literatur antimuslim. Ironisnya, sebanyak 65% kasus menyerang perempuan. (VOA Indonesia, 23-2-2024)

Muslim Swedia juga merasakan hal yang sama. Sebuah masjid yang berada di Stockholm, Swedia, mendapatkan ancaman pembunuhan yang ditulis di pintu masjid. Ini merupakan peristiwa yang kedua dalam kurun waktu seminggu. Muslim di sana juga menerima surat yang berisikan zat berupa bubuk, bahkan mendapat kiriman bom palsu (Viva, 23-2-2024)

Mengapa Dunia Seakan-akan Menutup Mata?

Kaum Muslim Palestina sudah merasakan penderitaan selama puluhan tahun. Namun mengapa sampai saat ini penjajahan tersebut belum juga sirna, justru malah bertambah? Negara Israel bahkan kini menguasai 78% tanah Palestina, tanah para nabi.

Sungguh miris, penderitaan yang dialami saudara muslim kita di Palestina ternyata belum mapu menggerakkan hati masyarakat dunia. Walaupun banyak negara di dunia Islam yang mengecam tindakan zionis, namun langkah-langkah pembelaan tersebut tetap tidak mampu menghentikan keinginan Israel merebut tanah Palestina. 

Peristiwa demi peristiwa terus saja berulang. Para pembenci Islam sudah semakin terang-terangan menunjukkan kebenciannya terhadap Islam. Mereka bahkan tidak segan-segan menganiaya, membakar kitab suci, bahkan melecehkan Baginda Nabi. Tak ada yang mampu dilakukan oleh umat muslim saat ini, mereka tidak memiliki tempat untuk mengadu. Walaupun ada lembaga perdamaian dunia (PBB), nyatanya umat Islam tidak mendapatkan perlindungan sebagaimana mestinya. 

Sudah berkali-kali PBB dan negara dunia memberikan peringatan kepada zionis, nyatanya agresi militer Israel tetap berjalan. Begitu pun upaya yang dilakukan untuk menanggulangi Islamofobia, semuanya seakan-akan sia-sia. Pada 2022, PBB bahkan mengeluarkan resolusi Hari Internasional Melawan Islamofobia. Namun hingga sekarang, gerakan anti Islam terus saja bergulir bahkan jumlahnya semakin meningkat, menjadi tiga kali lipat. Inilah bukti nyata bahwa dunia tidak mampu melakukan tindakan nyata untuk melindungi umat Islam. 

Sesungguhnya, ini adalah bukti bahwa kapitalisme tidak akan bisa bersanding dengan Islam. Sifat dari sistem kapitalisme selalu ingin menguasai dunia. Para kapitalis, termasuk para pemimpinnya selalu menghalalkan berbagai cara, salah satunya dengan membiarkan kaum muslim bercerai berai dalam banyak negara. Kaum muslim dipisahkan oleh sekat-sekat nasionalisme, sehingga mereka hanya peduli dengan bangsa dan negaranya saja. Padahal sesama muslim adalah bersaudara. 

Para pembenci Islam tidak henti-hentinya melempar opini negatif mengenai Islam. Umat Islam diberi label teroris, jahat, radikal dan sebagainya. Kondisi inilah yang menyebabkan sebagian nonmuslim menyimpan kebencian terhadap Islam, bahkan mereka manifestasikan kepada setiap muslim yang mereka temui. Hasilnya bisa kita lihat, sebagian umat muslim bahkan membenci agamanya sendiri. Mereka benar-benar telah berhasil merusak umat muslim. Sementara sebagian besar umat muslim tidak menyadarinya. 

Ihwal kebencian terhadap Islam ini sudah Allah sampaikan  dalam Al-Quran. Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (QS Ali Imran : 118)

Hilangnya Perisai Kaum Muslim

Sejak runtuhnya Khilafah Utsmaniyah pada 3 Maret 1924, kaum muslim terus menjadi sasaran kebencian musuh-musuh Islam. Sebelum Khilafah runtuh, umat Islam bisa hidup aman di manapun berada. Setiap ada seorang muslim yang teraniaya, khalifah selalu mengirimkan pasukan untuk membelanya. Dahulu, ketika Perancis ingin mengadakan pertunjukan yang isinya menghina Rasulullah saw, khalifah langsung mengirimkan pesan agar acara tersebut dibatalkan. Jika tidak, maka harus siap menerima resikonya. 

Ini adalah bukti bahwa Khilafah mampu menaklukkan dunia hingga semua negara tidak berani melawannya. Khilafah menerapkan aturan Islam sesuai Al-Quran dan Sunah pada setiap sendi kehidupan. Sangat jauh berbeda dengan kondisi hari ini di mana kekuasaan negara adidaya mengeruk SDA dan menyebarkan ketakutan. 

Khilafah adalah satu-satunya perisai yang senantiasa mampu melindungi kaum muslim dari segala ancaman bahaya. Penindasan terhadap Palestina, Islamofobia atau lainnya tidak akan pernah selesai jika umat Islam tidak memiliki perisai yang kuat. Perisai yang dimaksud di sini adalah Khilafah sebagaimana yang telah Rasulullah contohkan. Janji Allah pasti datang. Seluruh umat Islam pasti akan terselamatkan saat itu. Palestina akan bebas dan Islamofobia akan sirna. Pertanyaannya, kita berada di pihak yang mana? Yang meyakini janji tersebut atau justru mendustakannya?

Wallahu ‘alam bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar