Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Mewujudkan Transportasi Aman dalam Sistem Islam

Kamis, 15 Februari 2024




Oleh: Tri S, S.Si


Tabrakan Kereta Api (KA) Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya terjadi di jalur tunggal antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka. Hal itu disampaikan oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, menegaskan kepatuhan menjalankan aturan dan prosedur menjalankan keselamatan perjalanan kereta api menjadi faktor yang lebih penting menentukan untuk menghindari kecelakaan yang fatal. (Kompas.com, 06/01/2024).


Tabrakan kereta api terjadi kembali setelah beberapa bulan lalu juga terjadi insiden tabrakan kereta. Beberapa faktor penyebabnya seperti human eror atau faktor yang lain. Dari musibah ini seharusnya kita bermuhasabah mencari tau apa akar masalah dari musibah ini, karena hal ini sudah berulang kali terjadi.


Penyebab kecelakaan ini bukan hanya karena kelalaian manusia semata tapi juga seharusnya pemerintah ikut bertanggung jawab atas musibah ini karena penguasa wajib memberikan jaminan keamanan untuk rakyat nya termasuk dalam bidang transfortasi. Tentu upaya ini membutuhkan sumber daya manusia yang amanah, memiliki kapabilitas dan juga sistem yang aman.


Namun dalam sistem kapitalisme yang sedang bercokol saat ini, hanya memandang materi atau segi keuntungan saja tanpa memikirkan keselamatan rakyat nya. Sistem kapitalisme menjadikan paradigma penguasa kepada rakyat adalah bisnis. Akhirnya orientasi keuntungan dijadikan landasan kebijakan sehingga mudah mengabaikan nyawa rakyatnya.


Dalam sistem Islam jaminan keamanan yang aman, nyaman, dan murah nyata terwujud untuk masyarakat. Hal ini karena pemimpin dalam sistem Islam memiliki mahfum ra'awiyah yakni pemahaman bahwa diri mereka adalah pelayan atau pengurus bagi rakyatnya. Bahkan tanggung jawab pelayanan atau pengurusan mereka tidak hanya berhenti di dunia namun hingga ke akhirat.


Karena mahfum ra'awiyah ini maka pemimpin dalam Islam akan mengurus rakyatnya sesuai dengan hukum syariat. Dalil-dalil syariat akan menjadi dasar kebijakannya. Terkait transportasi tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur. Yakni kemaslahatan umat yang memudahkan dan tidak membahayakan umat


Rasulullah Sallahu'alaihi Wasallam bersabda:

" Kehancuran dunia ini lebih ringan disisi Allah, dibandingkan dengan pembunuhan seorang muslim." (HR.an-Nasa'i).


Oleh karena itu moda transfortasi yang dibangun dalam sistem Islam dipastikan akan aman, nyaman, murah bahkan gratis. Aman adalah nyawa manusia terhindar dari bahaya sebab dalam islam nyawa manusia sangat berharga.


Dalam perspektif Islam, nyawa manusia merupakan sesuatu yang sangat berharga. Hingga Islam memberikan serangkaian hukum sebagai wujud penjagaan atas nyawa manusia layaknya sesuatu yang sangat berharga. Oleh karena itu, pandangan Islam terhadap keselamatan transportasi akan lebih holistik dan menyeluruh. Karena nilai nyawa manusia begitu berharga, sehingga Islam akan berusaha optimal dalam menjamin keselamatan penumpang, tidak hanya dalam kondisi normal, tapi juga dalam situasi darurat atau bencana.


Islam hadir, salah satunya untuk mewujudkan Maqashid Syariah, salah satu tujuan utama adalah menjaga jiwa manusia (Hifz al-Nafs). Prinsip ini secara mendalam tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam konteks keselamatan transportasi. Berikut adalah beberapa contoh kasus yang menggambarkan bagaimana Islam berperan dalam menjaga jiwa manusia dalam keselamatan transportasi:

Penerapan Standar Keselamatan Tinggi dalam Pembangunan Infrastruktur

Dalam pembangunan infrastruktur transportasi, seperti jalan, jembatan, atau jalur kereta api, prinsip Maqashid Syariah mendorong penerapan standar keselamatan yang tinggi. Sebagai contoh, ketika negara merancang dan membangun infrastruktur transportasi, mereka harus memastikan bahwa semua aspek konstruksi memenuhi standar keselamatan tertinggi untuk melindungi jiwa manusia. Hal ini mencakup penggunaan material berkualitas, desain yang mempertimbangkan faktor keamanan, serta pemeliharaan dan inspeksi berkala.

Regulasi Ketat dalam Operasional Transportasi

Penerapan regulasi yang ketat dalam operasional kendaraan umum, seperti bus, kereta api, dan pesawat, merupakan refleksi dari prinsip Hifz al-Nafs. Contohnya adalah penerapan regulasi ketat terhadap pengemudi dan operator transportasi untuk menghindari kelelahan yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Pengawasan dan Penerapan Hukum Lalu Lintas

Untuk menjaga jiwa manusia, negara akan mengimplementasikan pengawasan lalu lintas yang ketat dan penegakan hukum. Ini termasuk hukuman bagi pelanggaran seperti mengemudi di bawah pengaruh alkohol, kecepatan tinggi, dan penggunaan telepon seluler saat mengemudi. Semua tindakan ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan menjaga jiwa manusia.

Respons Cepat dan Efisien terhadap Kecelakaan

Ketika terjadi kecelakaan transportasi, respons cepat dan efisien untuk menyelamatkan jiwa dan memberikan perawatan medis diperlukan. Hal ini mencerminkan komitmen Islam untuk menjaga jiwa manusia. Sistem respons darurat dan layanan medis diatur untuk memastikan bahwa mereka dapat bertindak cepat dan efektif dalam situasi darurat.

Teknologi Keselamatan dalam Kendaraan

Islam merupakan negara yang pernah menjadi mercusuar peradaban. Karenanya perkembangan teknologi yang dapat menunjang terwujudnya Maqashid Syariah akan diupayakan. Penggunaan teknologi canggih dalam kendaraan untuk meningkatkan keselamatan juga akan dirancang. Seperti merancang sistem pengereman darurat otomatis, kontrol stabilitas, dan sistem deteksi tabrakan yang semuanya dirancang untuk melindungi penumpang dan mengurangi risiko kecelakaan.

Berbagai langkah mitigasi tersebut hakikatnya merupakan tanggung jawab negara. Pasalnya dalam Islam, pengurusan terhadap keselamatan nyawa manusia akan dipertanyakan di akhirat. Tentu untuk membangun sistem transportasi yang holistik membutuhkan dana yang besar. Dan seharusnya tidak dijadikan sebagai ajang bisnis untuk saling memenagkan tender. Karena akhirnya bukan lagi berfokus pada sebagus apa material yang digunakan, tapi seberapa menguntungkan bagi yang meloloskan tender.

Kapitalisasi memang sudah merambah di berbagai sektor. Termasuk sektor publik, yang cakupannya hajat hidup orang banyak. Tidak bisa dimungkiri dalam kondisi saat ini. Pasalnya memang sistem yang diadopsi negara ini, memfasilitasi hal demikian. Karenanya akan sangat sulit terwujud untuk mendapatkan fasilitas prima dengan dana alakadarnya. Wallahu a’lam bi ash-shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar