Islam hadir, salah satunya untuk mewujudkan Maqashid Syariah, salah satu tujuan utama adalah menjaga jiwa manusia (Hifz al-Nafs). Prinsip ini secara mendalam tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam konteks keselamatan transportasi. Berikut adalah beberapa contoh kasus yang menggambarkan bagaimana Islam berperan dalam menjaga jiwa manusia dalam keselamatan transportasi:
- Penerapan Standar Keselamatan Tinggi dalam Pembangunan Infrastruktur
Dalam pembangunan infrastruktur transportasi, seperti jalan, jembatan, atau jalur kereta api, prinsip Maqashid Syariah mendorong penerapan standar keselamatan yang tinggi. Sebagai contoh, ketika negara merancang dan membangun infrastruktur transportasi, mereka harus memastikan bahwa semua aspek konstruksi memenuhi standar keselamatan tertinggi untuk melindungi jiwa manusia. Hal ini mencakup penggunaan material berkualitas, desain yang mempertimbangkan faktor keamanan, serta pemeliharaan dan inspeksi berkala.
- Regulasi Ketat dalam Operasional Transportasi
Penerapan regulasi yang ketat dalam operasional kendaraan umum, seperti bus, kereta api, dan pesawat, merupakan refleksi dari prinsip Hifz al-Nafs. Contohnya adalah penerapan regulasi ketat terhadap pengemudi dan operator transportasi untuk menghindari kelelahan yang dapat menyebabkan kecelakaan.
- Pengawasan dan Penerapan Hukum Lalu Lintas
Untuk menjaga jiwa manusia, negara akan mengimplementasikan pengawasan lalu lintas yang ketat dan penegakan hukum. Ini termasuk hukuman bagi pelanggaran seperti mengemudi di bawah pengaruh alkohol, kecepatan tinggi, dan penggunaan telepon seluler saat mengemudi. Semua tindakan ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan menjaga jiwa manusia.
- Respons Cepat dan Efisien terhadap Kecelakaan
Ketika terjadi kecelakaan transportasi, respons cepat dan efisien untuk menyelamatkan jiwa dan memberikan perawatan medis diperlukan. Hal ini mencerminkan komitmen Islam untuk menjaga jiwa manusia. Sistem respons darurat dan layanan medis diatur untuk memastikan bahwa mereka dapat bertindak cepat dan efektif dalam situasi darurat.
- Teknologi Keselamatan dalam Kendaraan
Islam merupakan negara yang pernah menjadi mercusuar peradaban. Karenanya perkembangan teknologi yang dapat menunjang terwujudnya Maqashid Syariah akan diupayakan. Penggunaan teknologi canggih dalam kendaraan untuk meningkatkan keselamatan juga akan dirancang. Seperti merancang sistem pengereman darurat otomatis, kontrol stabilitas, dan sistem deteksi tabrakan yang semuanya dirancang untuk melindungi penumpang dan mengurangi risiko kecelakaan.
Berbagai langkah mitigasi tersebut hakikatnya merupakan tanggung jawab negara. Pasalnya dalam Islam, pengurusan terhadap keselamatan nyawa manusia akan dipertanyakan di akhirat. Tentu untuk membangun sistem transportasi yang holistik membutuhkan dana yang besar. Dan seharusnya tidak dijadikan sebagai ajang bisnis untuk saling memenagkan tender. Karena akhirnya bukan lagi berfokus pada sebagus apa material yang digunakan, tapi seberapa menguntungkan bagi yang meloloskan tender.
Kapitalisasi memang sudah merambah di berbagai sektor. Termasuk sektor publik, yang cakupannya hajat hidup orang banyak. Tidak bisa dimungkiri dalam kondisi saat ini. Pasalnya memang sistem yang diadopsi negara ini, memfasilitasi hal demikian. Karenanya akan sangat sulit terwujud untuk mendapatkan fasilitas prima dengan dana alakadarnya. Wallahu a’lam bi ash-shawwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar