Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Ibu Tega Bunuh Anak Akibat Sekularisme

Rabu, 07 Februari 2024



Oleh : Siti Rohmah, S. Ak
(Pemerhati Kebijakan Publik)

Sesungguhnya anak merupakan nikmat dari Allah yang Dia berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan tidak memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Ketika nikmat ini membahagiakan orang tua, lantas mengapa ada ibu yang tega membunuh anaknya sendiri?

Seorang ibu bernama Rohwana alis Wana (38 tahun) di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung tega membunuh anaknya sendiri yang baru saja ia lahirkan ke dunia. Wana membunuh anaknya dengan cara menenggelamkan bayi tersebut ke dalam ember berisi air sampai meninggal, kemudian ia buang mayat bayi tersebut ke semak-semak milik warga sekitar. Menurut AKP Dedi Marizaldi sebagai kesat Reskim Polres Belitung, motif ibu tersebut membunuh anaknya karena tidak cukup biaya untuk membesarkannya. Kumparan.com (24-01-2024).


*Sekularisme Mematikan Fitrah Keibuan*

Seorang ibu tega membunuh bayi yang baru dilahirkan karena faktor ekonomi. Tekanan ekonomi yang makin hari makin sulit membuat seorang ibu takut tidak bisa membesarkan anaknya, sehingga tingginya beban hidup telah mematikan fitrah keibuannya.
Tentu ada banyak faktor yang berpengaruh di antaranya ;
1. Lemahnya ketahanan iman
2. Tidak berfungsinya keluarga sehingga ibu juga terbebani pemenuhan ekonomi
3. Lemahnya kepeduliaan masyarakat
4. Tidak adanya jaminan kesejahteraan negara atas rakyat individu per individu. 

Semua berkaitan erat dengan sistem yang diterapkan negara saat ini. Akibat sistem sekuler serta penerapan sistem ekonomi kapitalis membuat makin hari makin bertambah kasus 
kekerasan terhadap istri , sampai pembunuhan anak kandung. Sistem sekuler saat ini melahirkan mental illnes  di kalangan perempuan khususnya para ibu.

Dari segi pencegahan negara dianggap kurang serius karena tidak menyelesaikan masalah pada akarnya. Solusi yang dipilih pun malah menambah masalah, yaitu kesetaraan gender. Alhasil masalah yang dialami seorang ibu makin banyak dan problematika rumah tangga tak akan pernah selesai. Maka, fakta bahwa sistem saat ini rusak dan merusak.

*Jaminan Islam atas Anak yang Lahir*

Islam melarang keras orang tua membunuh anak-anak mereka karena alasan takut miskin. Membunuh juga merupakan  termasuk dalam dosa besar.  Setiap anak sudah Allah cukupkah rezekinya masing-masing. Sebagaimana dalam Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

_وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَوْلَا دَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَا قٍ ۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِ يَّا كُمْ ۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَا نَ خِطْاً كَبِيْرًا_


" _Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar._"
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 31)

Islam mewajibkan negara menjamin kesejahteraan Ibu dan anak melalui berbagai mekanisme, baik jalur nafkah, dukungan masyarakat dan santunan negara. Islam memiliki sistem ekonomi dan politik yang mampu mewujudkan kesejahteraan individu per individu, yang meniscayakan ketersediaan dana untuk mewujudkannya.

Dengan pengelolaan sumber daya alam yang tepat sesuai syariat maka daulah akan menjamin kebutuhan pokok setiap rakyat, dari sandang, pangan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Bahkan daulah akan memberikan tunjangan kepada setiap anak yang lahir sebagaimana dilakukan pada masa kepemimpinan khalifah Umar bin Khattab. Dengan daulah meriayah setiap individu, ketahanan keluarga akan tercapai karena paham tugasnya masing-masing. Seorang ibu akan fokus menjadi ummu warobatul bait dan mencurahkan segenap kasih sayangnya kepada anak-anak tanpa adanya beban ekonomi. Daulah juga akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk laki-laki (ayah) sehingga pemenuhan nafkah akan berjalan. Dengan jaminan kesejahteraan secara umum, ibu, anak, suami akan lahir keluarga yang harmonis dan sejahtera karena jaminan negara. Maka, hanya dengan diterapkannya sistem Islam segala sesuatu akan teratasi. Wallahua'lam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar