Oleh: Yaurinda
Pajak adalah pungutan yang dikenakan pada berbagai objek seperti barang, jasa, atau aset tertentu, yang memiliki nilai manfaat. Diketahui pendapatan terbesar Indonesia diperoleh dari pajak. Di Indonesia, pajak menyumbang sekitar 80% dari total pendapatan negara, sehingga memegang peran penting dalam pembiayaan berbagai kebutuhan negara. Nah pada tahun ini di rencanakan kenaikan pajak akan terjadi.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi menyebutkan bahwa rencana kenaikan bukan hal yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia bilang, kenaikan pajak kendaraan motor dengan bahan bakar bensin itu sebagai upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek.
"Pak Menko kemarin bukan berbicara soal menaikkan pajak sepeda motor dalam waktu dekat. Itu adalah wacana dalam rangkaian upaya perbaikan kualitas udara di Jabodetabek yang juga sudah sempat dibahas dalam Rakor lintas K/L beberapa hari lalu," jelasnya saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Jumat (19/1/2024).
Kenaikan pajak ini sesungguhnya untuk siapa?
Meski ini masih menjadi wacana yang belum tentu diterapkan kapan, namun kebijakan ini pasti akan mempersulit rakyat dan termasuk kebijakan yang zalim. Kenapa zalim? Karena masyarakat yang berpendapatan menengah kebawah masih memilih kendaraan bermotor karena dinilai lebih murah.
Bila dijakarta sudah disediakan transjakarta, mrt, krl, dan lain-lain. Namun apakah moda transportasi ini bisa menggantikan motor? Kenyataannya tidak mudah bagi masyarakat untuk beralih moda transportasi karena tarif moda transportasi memiliki tarif baru yang cenderung mahal.
Penerapan sistem kapitalisme memang telah menjadikan pajak sebagai sumber utama pemasukan negara untuk memenuhi APBN maka wajar kebutuhan pajak terus meningkat sepanjang tahun. Seluruh pembiayaan negara seperti pembangunan, gaji pegawai, pendidikan, kesehatan sebagian besar pembiayaan berasal dari pajak. Namun dengan naik dan luasnya pemungutan pajak tidak menjadikan rakyatnya sejahtera.
Pemungutan pajak kepada rakyat cenderung membebani rakyat dan kewajiban pajak dibebankan kepada seluruh warga masyarakat. Hal ini menunjukan abainya pemerintah akan kesejahteraan masyarakat. Pemilik modal menjadi prioritas dalam menyelesaikan masalah dengan menjual sebagian kekayaan negara.
Sesungguhnya Indonesia memiliki sumberdaya alam yang luar biasa besar dan pasti bisa memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Namun ikut campur asing terhadap pengelolaannya menjadikan warganya menjadi orang asing di negara sendiri. Sudah semestinya umat hari ini mulai melirik sebuah sistem yang telah mampu mensejahterakan masyarakatnya, yaitu sistem yang berasal dari tuhan semesta alam ALLAH SWT yaitu Islam.
Sistem Islam mampu mengeluarkan kondisi yang buruk seperti hari ini. Dalam Islam tidak akan memungut pajak kepada seluruh masyarakat. Negara dengan sistem Islam akan menerapakan ekonomi Islam didukung pula dengan politiknya secara menyeluruh dalam sistem kenegaraan. Pemenuhan negara akan diambilkan dari baitulmall jika baitulmal kosong akan diambilkan dari pajak yang dipungut pada orang kaya saja serta sifatnya sementara.
Sumber pemasukan baitulmall ada dari individu yang terdiri dari sedekah, hibah, zakat dan sebaginya. Zakat sendiri nanti akan dipisah dari sumber pemasukan yang lain, karena penyalurannya berbeda. Selain itu ada dari kepemilikan umum yaitu migas, tambang, kehutanan. Juga dari kepemilikan negara seperti jizyah, kharaj, ghanimah, fai, ushur dan masih banyak lagi.
Berbagai pemasukan yang didapat negara memungkinkan mensejahterakan rakyat. Dan tentu rakyat tidak akan terbebani dengan pajak yang terus naik sepanjang tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar