Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Banyaknya Sumber Migas Jadi Ladang Investasi

Minggu, 11 Februari 2024



Oleh : Siti Rohmah, S. Ak
(Pemerhati Kebijakan Publik)


Bahan galian minyak dan gas bumi (migas) yang terdapat di dalam bumi Indonesia merupakan sumber daya alam strategis yang sangat penting bagi negara. Sampai dengan saat ini subsektor migas masih menjadi penyumbang terbesar penerimaan negara.

Pada tahun 2023 kabar gembira penemuan dua sumber gas besar atau giant discovery di laut Kalimantan Timur dan sebelah Utara Sumatera tentu membuat kita bersyukur akan banyak sumber daya alam di Indonesia.

Dikutip dari CNBCIndonesia.com. Direktur Eksplorasi PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng mengungkapkan bahwa Indonesia masih menyimpan sumber-sumber minyak dan gas bumi (migas) yang belum dieksplorasi. Begitu juga yang disampaikan oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan bahwa potensi minyak dan gas bumi di Indonesia masih cukup besar untuk dikembangkan. Ada 128 cekungan diantaranya 20 cekungan sudah berproduksi, 8 cekungan sudah di bor namun belum berproduksi, 19 cekungan indikasi menyimpan hidrokarbon, dan 13 cekungan dry hole.

*SDA Dieksploitasi Kapitalisme*

Banyak Sumber daya migas di Indonesia belum di eksplorasi. Adanya penemuan besar sumber migas pun dijadikan peluang bisnis bagi pemerintah. Dalam sistem kapitalisme, penemuan ini akan mendorong adanya investasi bahkan termasuk asing. Apalagi mindset rendahnya ketrampilan dan keahlian SDM dalam negeri menjadi penghalang pengurusannya.

Inilah gambaran industri kapitalistik, negara membuat kebijakan dengan pertimbangan untung dan rugi. Penawaran setiap para investor yang paling menguntungkan yang akan diambil untuk diajak kerja sama dalam pengelolaan sumber migas. Dengan model pengelolaan SDA ala kapitalisme, negara akan mengalami kerugian besar, masyarakat yg seharusnya paling berhak mendapatkan banyak manfaat dari kekayaan SDA migas ini, sayangnya dalam sistem kapitalisme harapan itu hanya sekedar mimpi indah belaka. karena secara nyata saat ini penguasaan terbesar  atas SDA migas ada pada investor asing. Negara hanya sebagai fasilitator bagi investor. 

Negeri yang kaya akan sumber daya alam namun kemiskinan yang dirasakan penduduknya.
Hasil migas yang melimpah hanya mengenyangkan para pengusaha dan penguasa sedangkan rakyat harus membayar mahal untuk mendapatkannya. Dan dalam pandangan Islam merupakan satu kemaksiatan karena pengelolaan tidak seperti yang Allah tetapkan.


*Pengaturan Migas Dalam Islam*

Islam memiliki konsep kepemilikan yang menjadikan SDA sebagai miliki umum. Kosekuensinya, SDA harus dikelola negara dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat. Rakyatlah yang berhak menikmati hasil dari sumber daya alam yang dikelola daulah bukan investor.

Sebagaimana dalam hadis Rasulullah Saw, “ _Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara, yaitu padang rumput, air, dan api_". (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Negara Islam akan menyiapkan SDM berkualitas untuk mengelola SDA yang ada, dan sumber dana yang besar akan disipakan karena negara khilafah memiliki sumber pemasukan yang besar. Dengan demikian daulah akan mandiri mengelola sumber daya alam tanpa perlu investor untuk membantu.

Ketika sumber migas dikelola dengan baik sesuai syariat. Maka, pemerataan distribusi yang amanah yang akan dirasakan oleh masyarakat. Sandang, pangan, pendidikan, kesehatan serta fasilitas umum akan daulah sediakan. Begitu juga dalam mendapatkan sumber energi migas, masyarakat akan menikmatinya dengan harga murah dan mudah.

Kemiskinan akan teratasi jika hasil sumber daya alam dikelola dengan baik serta didistribusikan sesuai kebutuhan rakyat.
Maka, hanya dengan diterapkannya hukum Allah Swt di muka bumi ini pengelolaan sumber daya alam akan amanah. Wallahua'alam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar