Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Tabrakan Kereta Api Yang Terus Berulang

Jumat, 12 Januari 2024




Oleh: Yaurinda

Indonesia digemparkan lagi tentang insiden tabrakan kereta api yang terjadi kembali, pasalnya hal ini pernah terjadi sebelumnya. Media asing mulai menyoroti tabrakan antara Kereta Commuterline Bandung Raya dengan Kereta Api (KA) Turangga pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB. Kecelakaan terjadi di jalur tunggal (single track) km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka.

Agence France-Presse (AFP), melalui artikel "4 dead, 22 injured in Indonesia train collision" yang mengutip data pejabat terkait, melaporkan jumlah korban tewas dan luka-luka terbaru dari insiden tersebut.

"Empat orang tewas dan sedikitnya 22 luka-luka saat dua kereta yang membawa ratusan penumpang bertabrakan di Indonesia pada hari Jumat," menurut laporan tersebut, menambahkan jumlah korban luka yang dilaporkan bervariasi. (cnbc Indonesia, 05/01/2024).

Kecelakaan terjadi karena beberapa faktor, entah itu kesalahan manusia atau kesalahan sistem. Namun jika kecelakaan tersebut memang karena infrastruktur yang tidak memadai seharusnya bisa dihindari dan dilakukan upaya mitigasi. Sehingga masyarakat mendapatkan jaminan keamanaan dalam menggunakan sarana transportasi.

Namun nampaknya negara dengan sistem kapitalisme ini belum mampu mewujudkannnya. Kapitalisme memiliki dasar bahwa pemerintahan berpusat kepada pemilik modal yang mana titik tumpu sebuah kebijakan atas dasar keuntungan semata. Maka wajar jika nyawa rakyat dipertaruhkan dengan mudahnya. Setiap ada pembangunan aspek keuntungan adalah yang terpenting hingga banyaknya kecelakaan lalu lintas bukan hanya sebuah musibah namun juga wujud abainya pemerintah.

Nah jika sudah terjadi kecelakaan lantas siapa yang harus bertanggung jawab dalam insiden ini? Mungkin ada dana untuk santunan kepada keluarga yang ditinggalkan namun apakah nyawa bisa dihargai dengan sejumlah uang? Trauma yang terjadi pada ratusan penumpang apakah ada tindak lanjutnya? Seolah masyarakat merupakan ladang bisnis yang menjanjikan.

Jika dilihat dari dasar dilaksanakannya sebuah pemerintahan, tentu sangat berbeda antara pemerintahan kapitalis dengan pemerintahan Islam. Dasar pemerintahan Islam adalah syariat, dan didalam syariat Islam pemimpin adalah laksana penggembala yang bertugas untuk mengurusi urusan umat. Mulai dari kecukupan pangan, papan, pakaian, kemudahan lapangan kerja, pendidikan, kesehatan dan juga infrastruktur.

Dalam hal pengadaan infrastruktur untuk kebutuhan rakyat seperti sarana transportasi akan ditinjau dari berbagai aspek. Dan aspek paling penting adalah mewujudkan keamanan, kenyamanan, biaya murah dalam menggunakan transportasi umum. Pembangunan akan dilaksanakan dengan bahan berkualitas tinggi hingga mewujudkan kenyamanan. Uji kelayakan operasi yang dilakukan berkala, tak lupa pemeriksaan berkala juga dilakukanuntuk memastikan keamanan penumpang.

Untuk mewujudkan berbagai kenyamanan tersebut tentu akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, lantas dari mana pembiayaan itu muncul? Jika kapitalisme memiliki pajak sebagai sumber pemasukan terbesar ini berbeda dengan Islam. Pemerintahan berdasar Islam memiliki sumber lain yang jauh lebih besar karena sumber daya alam di kuasai oleh pemerintahan yang mana hasil dari pengelolaan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan umat salah satunya infrastruktur.

Dalam Islam kepemilikan sumber daya yang terus mengalir seperti tambang dilarang diprivatisasi karena itu merupakan hak umat. Selain itu pemerintahan juga pernah membuat sebuah rel kereta yang menghubungkan beberapa negara untuk memudahkan pelaksanaan ibadah haji pada masa kekhilafahan usmaniyah.

Sultan membangun rel ini dari Damaskus hingga madinah. Proyek ini memakan banyak dana namun sultan tetap melaksanakannya demi kepentingan umat dan bukan demi keuntungan. Awal mula dibagunnya rel ini mulai 1900 M , rel ini merupakan jalur ganti dari perjalan darat yang memakan 40 hari, jika melewati laut memerlukan waktu 12 hari namun dengan kereta ini bisa ditempuh dengan 4 hari.

Tercapainya infrastruktur yang aman, nyaman, dan murah harusnya diperjuangkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun hal ini tidak mungkin tercapai dalam sistem hari hari ini. Dan Islam telah membuktikan bahwa dengan sistem Islam negara mampu berkembang lebih cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar