Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Resolusi pergantian Tahun Baru Bagi Umat Islam

Kamis, 18 Januari 2024


Oleh: Fatimah Abdul (Pemerhati Sosial dan Generasi)

Tahun telah berganti, begitu banyak kejadian yang sudah  terlewati. Sebagai umat Islam tentu harus bermuhasabah tentang tahun-tahun yang sudah berlalu. Apakah amal perbuatan tahun kemarin sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya ataukah justru lebih buruk lagi? Lantas bagaimanakah dengan kondisi umat Islam di dunia ini, apakah umat Islam sudah jauh lebih baik ataukah justru kondisinya makin terpuruk?

Umat Islam bagaikan satu tubuh, bila salah satu bagian merasa sakit maka bagian yang lain ikut merasakannya.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan tidak bisa tidur dan panas (turut merasakan sakitnya)” Shahih Muslim 4685).

Begitulah seharusnya sikap yang harus dimiliki oleh kaum muslimin. Namun, pada pergantian tahun Masehi 2024 ini banyak sekali peristiwa-peristiwa memilukan terjadi yang seharusnya mampu membuat umat Islam sadar akan situasi genting yang tengah dialami umat. Pesta kembang api perayaan pergantian tahun tetap berlangsung disaat kondisi di Gaza sedang membara. Belum lagi nasib para pengungsi muslim Rohingya yang mendapatkan perlakuan kurang baik bahkan terancam diusir dari tanah pengungsian. Sepertinya kaum muslimin sudah mulai abai terhadap urusan-urusan umat islam.

Terkait perayaan pergantian tahun, menurut cnnindonesia.com di Jakarta ada kurang lebih sekitar 9 spot atau tempat menikmati pesta kembang api, diantaranya adalah Bundaran HI Jakarta Pusat, Gelora Bung Karno, kawasan SCBD, TMII, Kota Tua, PIK 2, JIExpo Kemayoran, Monas dan juga Ancol. Perayaan ini biasanya diiringi dengan konser musik, bazar ataupun festival kuliner. 
Mirisnya perayaan tahun baru ini ternyata memiliki sisi gelap yang menakutkan yaitu adanya pesta miras anak-anak muda, huru-hara bahkan aktifitas seks bebas. Inilah kiranya penyebab yang membuat umat Islam menjadi jauh terhadap agama. Begitu banyak kesenangan yang meracuni fikiran generasi muda sehingga membuat lalai akan tugas dan kewajiban serta solidaritasnya sebagainya sesama muslim. 

Sesama muslim adalah bersaudara, maka sudah sepantasnya sebagai umat Islam saling tepo seliro. Adalah ungkapan bahasa Jawa yang artinya tenggang rasa. Jika saudara sesama muslim ada yang mengalami kesedihan maka turut menghibur bila terjadi musibah seyogyanya membantu. Sikap ini ternyata sudah terkikis begitu dahsyatnya oleh paham sekulerisme sehingga di saat Palestina membara justru tetangga terdekat yang mayoritas penduduknya beragama Islam  berpesta pora seolah tidak terjadi apa-apa.

Seruan pemboikotan terhadap produk-produk zionis kini mulai surut. Pembelaan terhadap rakyat Palestina dan perjuangan para mujahid pun mulai kendor. Selain itu umat juga mulai terpecah dalam menyikapi para pengungsi Rohingya dan nasib mereka terancam kembali terlunta-lunta. Beginilah gambaran umat telah teracuni oleh paham-paham yang menyesatkan. Islam tidak lagi menjadi pedoman dalam kehidupannya sehingga apapun yang dilakukan tidak mencerminkan kepribadian Islam dalam dirinya. Mengabaikan perintah Allah SWT dan Rasulnya serta memilih pada jalan kesesatan. Tidak adanya seorang pemimpin yang satu yaitu Khalifah serta aturan yang satu yaitu syariah membuat umat Islam bagaikan buih dilautan yang tak punya daya untuk memperjuangkan kehidupan yang mulia. 

Sudah saatnya umat mulai bergerak dan bangkit dari tidur panjangnya. Fakta-fakta yang memilukan ini seharusnya sudah cukup membuat umat sadar akan pentingnya kepemimpinan yang satu di bawah pemerintahan Islam Khilafah 'ala minhajinnubuwah. Bukankah Allah telah berfirman bahwasanya Allah SWT tidak akan merubah kondisi suatu kaum bila tidak berupaya. 

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ

“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih). Wallahu'alam bishawab.[]

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar