Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Penderitaan Perempuan dalam Bayang-Bayang Kenaikan Indeks Pembangunan Gender

Sabtu, 13 Januari 2024



Oleh : Ummu Aqila

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyatakan bahwa selama 2023, perempuan semakin berdaya yang ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Gender.

IPG adalah indikator yang menggambarkan perbandingan (rasio) capaian antara IPM (Index Pembangunan Manusia) perempuan dengan IPM Laki-laki. Semakin kecil jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin setara pembangunan antara perempuan dengan laki-laki.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA Lenny N Rosalin dalam keterangannya IPG di tandai dengan meningkatkanya perempuan semakin berdaya, mampu memberikan sumbangan pendapatan signifikan bagi keluarga, menduduki posisi strategis di tempat kerja, dan terlibat dalam politik pembangunan dengan meningkatnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif.Jakarta, Sabtu (6/1/2024).

Dalam pandangan demokrasi kapitalisme tidak bisa dipungkiri bahwa kebahagiaan diukur dengan materi. Maka perolehan materi adalah ukuran utama keberhasilan. 
Sehingga propaganda derajat seorang perempuan akan terangkat dengan turut berkontribusi terhadap materi. Akhirnya menjadikan para perempuan sibuk mencari nafkah. Sebaliknya, ibu yang tidak menghasilkan materi akan dianggap sebagai perempuan lemah yang tidak berdaya, bahkan menjadi beban keluarga.

Propaganda bahwa persoalan perempuan hanya bisa selesai jika para perempuan turut terlibat dalam pembuatan kebijakan. Mendorong perempuan untuk keterwakilannya dalam lini-lini penting dan sektoral pemerintahan. Semakin banyak perempuan menduduki jabatan baik di desa, sebagai kepala desa atau kepala daerah hingga pimpinan di Kementerian atau Lembaga. 

Dalam system kehidupan hari ini, sejatinya perempuan makin banyak mendapatkan permasalahan dalam hidupnya.Tingginya angka perceraian, KDRT, kekerasan seksual dan lainnya menjadi bukti perempuan menderita.  Juga maraknya persoalan generasi yang cenderung meningkat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang 2023. Kekerasan terhadap anak mencapai 11.084 perkara, meningkat 12,3% dari tahun sebelumnya. Kedua, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) naik menjadi 5.555 laporan dari 2.241 kasus tahun sebelumnya. Terakhir, kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) juga meningkat dari 137 menjadi 643 kasus.Rilis Akhir Tahun 2023, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Rabu (27/12).(CNN Indonesia/Tunggul)Kamis, 28 Des 2023

Sementara keterlibatan perempuan di parlemen malah makin menyengsarakannya. Buktinya, banyak pejabat perempuan yang juga korupsi dan menetapkan kebijakan zalim semisal UU Omnibus Law Cipta

Meskipun terjadi kenaikan Indeks Pembangunan Gender (IPG), tidak terlihat korelasi yang signifikan dengan penurunan penderitaan perempuan. Bayang-bayang penderitaan perempuan dan anak masih berlanjut, menunjukkan adanya kesalahan paradigma dalam pemahaman terhadap persoalan perempuan dan solusinya.

Keterpurukan umat, termasuk para perempuan hari ini, telah nyata disebabkan oleh bercokolnya sistem politik oligarki demokrasi. Atas dasar tersebut, harus ada perubahan mendasar yang berbasis sistem. Sistem kehidupan dalam pemerintahan demokrasi telah terbukti menyengsarakan rakyat. 

Adapun dalam sistem politik Islam, yang telah terbukti dalam  menyelesaikan problematika kehidupan digambarkan.

Pertama, sistem politik Islam atau sistem pemerintahan Khilafah akan menjadikan penguasa sebagai pengurus dan pelindung umat. Negara menjamin seluruh kebutuhan pokok warganya, dan perempuan mendapatkan hak nafkah tanpa harus njalani peran ganda.

Kedua, kontestasi yang sangat sederhana disertai keimanan yang sangat tinggi pada para politisnya akan menghalangi campur tangan para oligark. Jadilah kebijakannya independen, terbebas dari setiran pihak mana pun dan fokus pada kemaslahatan umat. Inilah yang akan melahirkan kehidupan yang aman dan nyaman. 

Kemudian apa yang harus dilakukan perempuan agar kehidupan kembali kepada Islam? Tentu yang utama adalah turut serta memperjuangkan tegaknya  kembali Sistem Islam. Dengan tegaknya Khilafah, seluruh persoalan umat akan dengan mudahnya terselesaikan.

Penting bagi masyarakat untuk mengetahui peran strategis apa yang dapat dimainkan oleh  perempuan.Hal ini bertujuan agar  potensi strategis perempuan tidak dieksploitasi untuk memperkuat hegemoni politik oligarki demokrasi.

Pertama, Sorang muslimah berkewajiban untuk memahami makna hidupnya. Imannya harus tertanam kuat dalam dirinya agar ia dapat mempunyai tujuan hidup yang jelas yaitu  beribadah kepada Allah Ta'ala.

Kedua, seorang muslimah harus memahami bahwa peran utama mereka adalah ummun wa rabatul bayt (ibu dan pengurus rumah tangga). Ini merupakan misi mulia bagi perempuan yang akan mengantarkan lahirnya generasi emas. Anak-anak yang dibesarkan dengan  kasih sayang seorang ibu tumbuh menjadi orang-orang kuat yang mampu memimpin dunia.

Ketiga, seorang muslimah harus ikut serta dalam perjuangan berdirinya khilafah, karena hanya khilafah yang mampu menghentikan keterpurukan perempuan. Untuk itu para muslimah harus menghiasi kesehariannya melalui pencarian ilmu dan dakwah agar cepat memperoleh keberkahan hidup.

Keempat, seorang muslimah harus menjadi motivator terbaik dalam menyemangati suaminya dalam perjuangan mempertahankan khilafah. Mereka selalu menjadi motivator terbaik bagi suami mereka, sebagaimana para Shahabiya sebelum mereka. Misalnya Ummul mukminin Khadijah yang selalu mendukung dan menyemangati dakwah Nabi Muhammad SAW.

Perempuan Tidak Boleh Meninggalkan Perjuangan. Sebab, dengan izin Allah, peran strategis perempuan bisa membawa kemenangan  nyata. Warahu Alam Bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar