Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Pembangunan Tanpa Perencanaan Matang, Bikin Wilayah Gampang Tergenang

Selasa, 16 Januari 2024



Penulis: Maya Dhita E.P., S.T.
Pegiat Literasi

Berbagai wilayah di tanah air mulai tergenang. Banjir mulai susah surut. Bahkan di daerah beberapa tempat, seperti Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, banjir setinggi 1.5 meter belum surut dalam sepekan. (Beritasatu, 16/1/2024). Begitu pula di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banjir luapan sungai Citarum ini merendam ribuan permukiman warga. Tinggi air mengalami kenaikan hingga 150 cm dan belum surut dalam tiga hari. (Beritasatu, 14/1/2024)

Salah satu penyebab utama terjadinya banjir adalah banyaknya alih fungsi lahan. Pembangunan yang tidak disertai perencanaan yang tepat, deforestasi kawasan hutan, kritisnya Daerah Aliran Sungai (DAS).  

Meski bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat, digenjotnya pembangunan secara membabi buta tanpa adanya perencanaan, jelas akan berdampak bagi lingkungan. Sehingga Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) sangat penting dan tidak boleh disepelekan. 

Meski memakan waktu dan menghabiskan dana yang tidak sedikit, hasil dari AMDAL sangat penting untuk:
1. Membantu pelaksanaan pembangunan dengan pendekatan lingkungan sehingga dampak buruk yang ditimbulkan oleh pembangunan dapat diminimalkan bahkan dihilangkan dengan teknik penyelesaian dampaknya.
2. Dapat memperkirakan perubahan-perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan sehingga dapat memperkirakan akibat-akibat atau dampak-dampak yang akan terjadi. Sehingga dapat dicarikan teknik penyelesaian dalam mengantisipasi dampak yang timbul dan meminimasi dampaknya.
3. Jika dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan itu malah merusak lingkungan dan masyarakat luas, sedangkan pengantisipasian memerlukan waktu yang lama dan sulit dalam pembiayaan, maka rencana kegiatan tersebut dapat dianggap tidak layak untuk dilakukan. (dlh[dot]tasikmalayakota)

Namun sistem kapitalisme telah menjadikan jabatan dan kekuasaan sebagai penentu benar dan salah, boleh dan tidak boleh. Bahkan proyek pembangunan akan terus berjalan meski hasil AMDAL tidak menunjukkan kelayakan. Proyek akan terus berjalan karena tidak ingin kehilangan investor dan cuan. 

Pengelolaan ruang hidup berdasarkan sistem kapitalis hanya berorientasi pada keuntungan semata jelas merugikan keberlangsungan hidup rakyat.

Dalam Islam, penguasa menjalankan kebijakan berdasarkan syariat Islam. Begitu pula dalam hal menentukan tata kota, perencanaan pembangunan, dan segala hal yang menyangkut umat, maka akan selalu memperhatikan kemaslahatan masyarakat dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Pembangunan pun dilaksanakan murni untuk kepentingan umat dan mewujudkan kesejahteraan umat. Maka AMDAL menjadi hal yang tidak boleh diabaikan dalam perencanaan pembangunan. 

Dengan adanya tata ruang yang baik, luasan daerah serapan yang cukup, saluran air yang memadai, serta terpenuhi syarat kelayakan pembangunan, maka banjir akan dapat teratasi.

QS. Ar Rum ayat 41. Allah Swt. berfirman,

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ٤١

Artinya: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar