Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Stunting Masih Merajalela dimana Peran Negara

Kamis, 14 Desember 2023



Oleh : Ilma Kurnia P (Pemerhati Generasi)


Salah satu anggota Komisi IX DPR RI, menyoroti penanganan stunting di Indonesia yang belum optimal. Ia meminta agar pemerintah dapat melibatkan masyarakat untuk mendorong program stunting. Keterlibatan masyarakat dalam program stunting seperti penyediaan makanan-makanan bergizi untuk anak di daerah-daerah kerap di bawah standar. Padahal, sejatinya pemerintah telah menggelontorkan dana yang banyak untuk stunting. Lantas kemana perginya dana tersebut ? karena pada faktanya sampai saat ini masih banyak sekali anak-anak yang terdampak stunting. Masalah stunting merupakan persoalan yang serius bangsa dan harus diselesaikan dengan tuntas karena berkaitan dengan masa depan bangsa. Bagaimana tidak, karena meski sudah ada banyak program, namun tak kunjung terselesaikan karena tidak menyentuh akar masalah. Di sisi lain, ada dana besar dialokasikan untuk stunting namun mirisnya ada banyak  korupsi dari pihak bawah. 


Adanya indikasi penyelewengan dana penanganan stunting (kekurangan gizi pada anak) di tingkat daerah ini menjadi sorotan publik beberapan kurun waktu lalu. Presiden juga sebelumnya mencatat bahwa dana stunting di suatu daerah ada yang digunakan untuk keperluan rapat dan perjalanan dinas. Padahal seharusnya dana stunting tersebut seutuhnya turun kepada masyarakat secara merata. Beginilah ketika menjalankan sistem demokrasi, para penguasa abai dengan amanah yang telah tersemat padanya. Karena dalam sistem ini semua orang berbondong-bondong untuk memperkaya diri tanpa peduli pendapatan yang didapatkan itu dari mana asalnya dan tidak memperdulikan nasib rakyatnya lagi. 

Karena itu mereka begitu tega untuk memangkas dana yang merupakan hak rakyat untuk kebutuhan mereka pribadi. Selain itu, ketika kita telisik yang mengakibatkan anak menjadi stunting adalah kekurangan gizi pada awal usianya, kemudian ibu hamil kekurangan nutrisi begitu juga dengan sanitasi yang buruk. Jadi faktor terbesar kurangnya gizi pada ibu hamil dan balita adalah kemiskinan. Selama masalah kemiskinan belum terselesaikan, maka sulit untuk menurunkan angka stunting tersebut. 

Walaupun saat ini  pemerintah telah membuat program untuk pemeriksaan kehamilan serta pemberian makanan tambahan yang mengandung zat besi pada ibu hamil dan juga tambahan makanan pada balita serta pemberian tambah darah ketika setiap kali control ke pusat kesehatan terdekat masih belum cukup. Karena program pemberian makanan tambahan bukan diberikan setiap hari. Padahal ibu hamil dan balita harus makan tiga kali dalam sehari.

Beginilah penyelesaian masalah saat ini, tidak tuntas sampai akar masalahnya, dan justru menimbulkan masalah baru. Berbeda jika dalam sistem Islam, seorang pemimpin dalam Islam memiliki kewajiban penuh dan tanggung jawab atas segala masalah yang dialami masyarakatnya. Dan pasti akan menjalankan amanahnya dangan penuh rasa tanggung jawab semata mengharap ridho Allah, karena tau bahwasanya setiap amanah akan dimintai pertanggung jawaban kelak diakhirat.  

Dalam Islam, negara bertanggungjawab penuh dalam memenuhi seluruh kebutuhan rakyatnya yang mencangkup sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta keamanan. Dalam memenuhi kebutuhan rakyat, negara mengambil dana dari baitulmal, yang sumber pendapatanya dari baitul mal yang dikelola dengan baik dan tidak lupa mengelola sumber daya alam semaksimal mungkin. Maka ketika ada rakyat yang miskin dan tidak mampu maka negara akan membantu untuk memenuhi kebutuhannya hingga mencarikan pekerjaan kepada para lelaki yang belum bekerja. 

Dengan membuka lowongan pekerjaan bagi para lelaki. Begitu juga ketika ada suami yang meninggal maka sanak saudara akan membantunya dalam memenuhi kebutuhannya. Namun ketika sanak saudaranya dalam keadaan tidak mampu maka negaralah yang mengambil tanggungjawab tersebut dengan mengurusi serta memenuhi seluruh kebutuhannya. 

Beginilah ketika sistem Islam diterapkan, maka akan mengatasi masalah stunting yang berakar dari akibat kemiskinan. Maka sudah seharusnya kita bisa kembali untuk menerapkan sistem Islam secara menyeluruh dalam bingkai daulah Islamiyah. Karena islam agama yang rahmatan lilalamin untuk seluruh umatnya.  Wallahu a'lambishawab….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar