Stunting Akankah Kau Berakhir

Oleh: Khusnul 

(Pegiat Dakwah) 

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, menyoroti penanganan stunting di Indonesia yang belum optimal. Ia pun meminta, agar pemerintah dapat melibatkan masyarakat untuk mendorong program stunting. Rahmad mengatakan, masyarakat perlu dilibatkan lantaran program stunting, seperti penyediaan makanan-makanan bergizi untuk anak di daerah-daerah kerap di bawah standar. Padahal, kata dia, pemerintah telah menggelontorkan dana yang banyak untuk stunting (beritasatu.com, 01/12/2023).

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, mengungkapkan adanya indikasi penyelewengan dana penanganan stunting (kekurangan gizi pada anak) di tingkat daerah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sebelumnya mencatat bahwa dana stunting di suatu daerah ada yang digunakan untuk keperluan rapat dan perjalanan dinas. "Presiden Jokowi menyampaikan bahwa (pendanaan stunting) tidak digunakan dengan benar, menjadi salah satu tantangan di level pelaksanaan yang banyak kendala," ujar Hasbullah kepada Beritasatu.com pada Kamis (30/11/2023). Hasbullah menilai penyelewengan dana stunting terkait dengan perilaku korupsi di kalangan pejabat Indonesia, yang menjadi salah satu penyebab lambatnya penurunan prevalensi stunting. Ia juga menyebut ada daerah yang menyediakan menu yang tidak layak untuk anak dalam program penanganan stunting. (beritasatu.com, 01/12/2023).

Stunting persoalan serius bangsa yang  harus diselesaikan berkaitan dengan masa depan bangsa. Dengan banyaknya kasus stunting yang ada, menyebabkan tumbuh kembang anak-anak terhambat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Bahkan keterlambatan perkembangan ini sangat jauh efeknya jika terjadi pada masa perkembangan awal anak-anak. Bahkan tidak hanya dalam perkembangan fisik anak tapi sampai tataran kemunduran perkembangan otak anak. Ini akan sangat berbahaya dan akan sangat mempengaruhi pencetakan generasi unggulan untuk masa depan bangsa. Maka dalam hal ini harus ada penanganan yang lebih serius dari pemerintah yang ada. 

Ada banyak faktor yang berpengaruh, dalam kasus stunting ini. Meski sudah ada banyak program yang dikeluarkan oleh pemerintah, namun tidak kunjung terselesaikan masalah stunting ini. Karena tidak menyentuh akar masalah yang ada, bahkan cenderung yang penting program jalan, dana habis, program sudah dianggap selesai. Tanpa ada pengecekan lebih lanjut hasil yang ada itu seperti apa, apakan cukup hanya dengan seperti itu, ataukah perlu penanganan lebih lagi sehingga tercapai hasil terbaik dari program itu. Ataukah perlu program lain yang lebih baik agar kasus stunting ini benar-benar teratasi di seluruh wilayah Indonesia. Sedang disisi lain, ternyata ada dana besar yang dialokasikan untuk stunting namun mirisnya ada banyak kasus yang melakukan korupsi terkait dana ini. Bagaimana kasus stunting bisa terselesaikan, kalau dana yang digelontorkan belum tentu hasilnya tapi sudah di korupsi oleh para penyalurnya.

Stunting tidak mungkin terselesaikan selama negara masih menerapkan sistem kapitalisme, karena dalam sistem ini tidak akan terjadi proses untuk mensejahterakan rakyat sesuai seperti yang seharusnya. Bahkan yang terjadi hanyalah kesejahteraan hanya untuk segelintir orang saja, karena tidak terjadi pemerataan dan banyak terjadi penyelewengan. Bahan dianjurkan untuk masyarakat berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk menyelesaikan masalah stunting. Apakah yakin hal ini mampu menghentikan kasus stunting? Padahal dalam program lain, pemerintah berusaha melakukan  pemberdayaan perempuan. Otomatis ketika perempuan lebih diberdayakan diluar rumah, waktunya akan habis tersita sehingga terjadi pengabaian terhadap anak, kurangnya perhatian ibu terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak dan ini juga menjadi salah satu penyebab kasus stunting. Maka harusnya ketika pemerintah memberikan sebuah solusi dari permasalahan yang ada, itu benar-benar mampu menyelesaikan secara totalitas tidak tambal sulam.

Maka harusnya negeri ini mengaca pada sebuah sistem yang sempurna, dimana dulu mereka sudah pernah berhasil mensejahterakan rakyatnya dengan sebaik-baiknya bahkan waktu itupun tidak ada kasus stunting. Bagaimana bisa seperti itu? Mari kita kupas lebih detail lagi. Sebagaimana hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah memberikan lapangan pekerjaan untuk seluruh warganya. Dan warga diberi bekal ketrampilan yang mencukupi sehingga mereka tidak hanya menjadi tenaga buruh tapi bisa menjadi tenaga yang ahli di bidangnya. Sehingga gaji yang mereka dapatkan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan layak. Kedua, ketika semua masyarakat berpenghasilan, hal ini akan mendorong perekonomian yang ada dan pemerintah harus mengupayakan tidak ada kecurangan dalam perdagangan, monopoli perdagangan, riba dan sulitnya lapangan kerja tidak pernah ada lagi. Sehingga seluruh warga mampu membeli makanan yang sehat dan bergizi untuk keluarganya. Ketiga, pemerintah memberikan layanan kesehatan secara gratis untuk seluruh warganya tanpa terkecuali, sehingga seorang ibu akan mendapatkan panduan untuk menjaga agar anak-anaknya terpenuhi gizi dan terjaga kesehatannya. 

Keempat, ketika rakyat tidak mampu mencukupi kebutuhannya sendiri maka pemerintah harus turun secara langsung untuk menanggung dan mencukupi kebutuhan rakyat nya. Dari mana dana yang digunakan yaitu dari hasil SDA alam yang ada dikelola oleh pemerintah dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kelima, penerapan hukum syara' secara paripurna. Karena hanya dengan penerapan hukum islam secara paripurna semua hal diatas bisa dijalankan secara totalitas dan mampu mengentaskan dari cerita stunting yang berkepanjangan. Bahkan dengan adanya hukum islam yang diterapkan juga mampu menghentikan berbagai kasus korupsi dan tidak amanahnya seseorang dalam menjalankan tugasnya. Maka hanya Islam sajalah yang mampu menyelesaikan stunting dan mewujudkan kesejahteraan hidup individu per individu. Wallahualam bishowab