Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Tawuran Pelajar Kian Menggurita Khilafah Solusinya

Rabu, 02 Agustus 2023
 


Oleh : Mira Sutami Hariawanti ( Pemerhati Sosial, Generasi dan Kebijakan Publik )


Tawuran pelajar kembali terjadi di berbagai daerah. Mirisnya tawuran pelajar ini terjadi pada awal tahun ajaran baru. Tawuran tersebut terjadi di kabupaten Purworejo dan kabupaten Magelang, ada juga di Jakarta Utara yang dilakukan di jembatan Bareng, Bogor sekitar 20 pelajar, ada 69 pelajar di Kabupaten tangerang juga tertangkap akan melakukan tawuran dan Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang yang memakan korban luka dari seorang pelajar. 

Tentu tawuran antar pelajar ini meresahkan masyarakat. Tawuran pelajar ini bisa dipicu hal sepele semata mulai balas dendam hingga ingin eksis semata. Bahkan seringkali memang sudah direncanakan. Terbukti mereka sudah mempersiapkan diri dengan senjata tajam. Seringkali juga aksi tawuran tersebut memakan korban jiwa. Yang lebih mirisnya bila ada korban salah sasaran. Dan hal ini kerap terjadi di masyarakat dan mulai lini desa hingga perkotaan.

Fenomena tawuran antar pelajar yang sering terjadi ini menunjukkan lemahnya kepribadian anak. Tentu saja ini tak lepas pengaruh sistem pendidikan yang berbasis sekuler kapitalisme. Hingga generasi dijauhkan dari nilai - nilai agama dan lebih mengedepankan kebebasan. Para generasi tak paham halal haram. Tawuran juga merupakan salah satu bentuk kebebasan bertingkah laku yang diagungkan dalam sistem sekuler ini.  

Selain itu tawuran antar pelajar bisa juga dipicu oleh tayangan kekerasan yang sering mereka tonton tanpa pengawasan dari orangtua sejak dini dan itu dilakukan berulang - ulang. Hingga hal itu sudah terekam dalam benak mereka. Bahkan masyarakat juga menganggap wajar kenakalan pada generasi ini. Begitu juga pengabaian pemerintah sistem kapitalisme terhadap permasalahan generasi. Terbukti walau tawuran kerap terjadi dan memakan korban pula tak ada tindakan pencegahan oleh pemerintah. Maka wajar bila tawuran terus terjadi dan angka kasusnya meningkat. 

Padahal tawuran antar pelajar ini seharusnya tidak dianggap remeh. Namun mesti ada kerja sama antara keluarga, masyarakat dan negara untuk mencegah bahkan memberantas tawuran pelajar ini. Karena kita tahu bahwa generasi saat ini adalah calon pemimpin peradaban yang akan datang. Tidak bisa kita bayangkan bila kita dipimpin oleh pemimpin yang berkepribadian buruk ini apa jadinya negara ini. 

Namun, kita tidak bisa berharap pada sistem kapitalisme sekuler. Oleh karenanya harapan satu - satunya hanya ada pada sistem lslam yang berasal dari wahyu Allah ini. Dimana sistem lslam mampu mencetak generasi gemilang dengan sistem pendidikan berbasis akidah lslam. Dimana sistem pendidikan seperti ini akan mencetak generasi yang berkepribadian lslam. Bertakwa dan mampu berguna bagi agama, negara, dan masyarakat tentunya. 

Dengan sistem pendidikan berbasis akidah inilah maka generasi akan mempunyai keimanan yang kuat, bisa memilah dan memilih mana yang halal dan mana yang haram. Mana yang membahayakan dan mana yang bisa mendatangkan manfaat bagi umat. Pasti mereka tidak akan melakukan perbuatan konyol seperti tawuran antar pelajar tentunya. 

Dalam naungan sistem lslam para pelajar terkondisikan untuk menjadi insan berkepribadian lslam. Karena ada 3 pilar yang mengontrolnya yaitu ketakwaan individu, kontrol masyarakat, dan peran negara tentunya. Dan hal ini sudah terbukti nyata ketika sistem lslam diterapkan secara kaffah oleh daulah khilafah selama kurang lebih 14 abad lamanya. Jadi saatnya kita menerapkan kembali kehidupan lslam agar generasi terselamatkan dari sistem yang rusak. 
Wallahu a'lam bish shawab

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar