Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Islamophobia Terus Terjadi, Umat Perlu Pelindung Sejati

Sabtu, 12 Agustus 2023



Oleh: Endang Setyowati 

Islamofobia adalah sebuah fobia atau suatu ketakutan, kebencian atau prasangka terhadap Islam atau Muslim secara umum, terutama bila dipandang dari sisi Islamisasi dan sumber terorisme. Cakupan dan definisi yang tepat dari istilah Islamofobia, termasuk hubungannya dengan ras, telah menjadi bahan perdebatan.(wikipedia)

Lagi dan lagi, Islamophobia terus terjadi di dunia dengan berbagai macam bentuknya, baik menyerang simbol agama Islam maupun penganutnya. 
Kali ini terjadi di Denmark, seperti dilansir oleh sindonews.com(3/8/2023),

Kelompok anti-Islam Danske Patrioter (Patriot Denmark) kembali membakar Al-Qur'an di depan masjid Kedutaan Turki di Copenhagen, Rabu (2/8/2023). Mengutip laporan Anadolu Agency, Kamis (3/8/2023), itu menjadi aksi yang ketiga oleh Patriot Denmark selama tiga hari berturut-turut dan menjadi aksi kedua di dekat Kedutaan Turki. 

Dalam aksi ketiga di bawah perlindungan polisi setempat, anggota kelompok tersebut meneriakkan slogan-slogan menentang Islam di depan kedutaan dan membentangkan spanduk anti-Islam.

Pembakaran Al qur'an ini adalah kejadian kesekian kalinya terjadi. Dan seolah-olah mereka tidak ada rasa takut sedikitpun untuk melakukannya, sehingga lagi-lagi aksi serupa dilakukan.

Islamophobia juga mengakibatkan penderitaan bagi minoritas muslim. Karena mereka cenderung mendapat perlakuan diskriminatif hingga membahayakan nyawa mereka.
Seperti dikutip dari CNBC Indonesia,(3/8/2023).

Segerombolan umat Hindu sayap kanan membakar dan melepaskan tembakan ke sebuah Masjid di Gurgaon India sebuah kota di barat daya New Delhi pada Selasa 1 Agustus kemarin.

Islamophobia yang menguat di beberapa negeri tidak bisa dilepaskan dari kondisi saat ini, yaitu sekuler kapitalis. Dunia pun tidak akan mampu mencegah Islamophobia karena selama ada HAM(Hak Asasi Manusia) dan kebebasan berekspresi menjadi asas yang dibiarkan ada.

Walaupun telah ditetapkan ada hari anti Islamophobia oleh PBB nyatanya tak mampu untuk mencegah adanya kejadian Islamophobia tersebut. Karena para pembenci Islam dan simbol-simbolnya saat ini mereka selalu bebas tanpa ada sanksi yang tegas.

Berawal dari peristiwa tanggal 11 September 2001 yang merupakan tonggak utama penyebab munculnya Islamophobia yang semakin meluas. Kemudian didukung oleh media-media barat yang menggambarkan Islam dengan wajah penuh kekerasan dan terorisme. 

Kemudian dari situ dibangun narasi perang melawan terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme. Hal ini terus-menerus disuarakan oleh para elit politik dan penguasa Barat, seolah-olah Islam itu adalah musuh mereka.

Sehingga Islamophobia ini  dimonsterisasi dan didiskriminalisasi sedemikian rupa, sebagai upaya untuk mencegah manusia masuk Islam serta yang beragama Islam, menjadi takut dengan agamanya sendiri.

Maka dari itu, ummat Islam harus memiliki kekuatan besar dalam bentuk institusi negara yang kuat dan adidaya agar mampu mencegah adanya Islamophobia ini. Ini telah terbukti ketika dahulu Daulah Khilafah masih menguasai 2/3 dunia selama kurang lebih 13 abad lamanya.

Ketika Daulah berada pada masa Utsmani, akan diselenggarakan pementasan teater yang menghina Nabi Muhammad SAW. Saat itu Perancis telah merancang mengadakan pementasan drama teater yang diambil dari karya Voltaire (seorang pemikir Eropa) yang menghina Rasulullah SAW.

Seketika itu juga, setelah Sultan Abdul Hamid II (Khalifah pada masa itu) mengetahui kabar akan ada pementasan drama tersebut, beliau langsung memerintahkan duta besarnya yang ada di Perancis untuk memberhentikan pementasan drama tersebut. 

Namun tidak hanya itu saja, Sultan Abdul Hamid II juga mengingatkan, akibat politik yang bakal dihadapi oleh Perancis jika masih meneruskan pementasan itu.
Pementasan tersebut akhirnya dibatalkan oleh perancis.

Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, kumpulan teater tersebut justru pindah ke Inggris guna melanjutkan pertunjukan yang sempat batal tersebut. Namun lagi-lagi, Sultan Abdul Hamid II tidak setuju dengan pementasan itu.

Kemudian beliau memerintahkan Inggris untuk menghentikan acara tersebut, namun ternyata Inggris menolak dengan alasan tiketnya telah terjual dan sekiranya dibatalkan, hal tersebut melanggar prinsip kebebasan rakyatnya. 

Dan perwakilan Utsmaniyah di Inggris mengatakan kepada Inggris bahwa walaupun Perancis mengamalkan kebebasan tetapi mereka telah mengharamkan pementasan drama tersebut. 

Inggris juga bersikeras menegaskan bahwa kebebasan yang dinikmati oleh rakyatnya ini adalah jauh lebih baik dari apa yang dinikmati oleh Perancis. Setelah mendengar jawaban tersebut, Sultan Abdul Hamid II kembali memberikan perintah: “Saya akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan mengumumkan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasulullah kami! Saya akan kobarkan Jihad al-Akbar (Jihad yang besar).” 

Inggris dengan serta merta melupakan keinginannya untuk mengamalkan “kebebasan berpendapat” (freedom of speech) kemudian pementasan drama tersebut dibatalkan. 

Begitulah tatkala kita umat Islam dipimpin oleh seorang Khalifah maka siapapun pelaku pelecehan ataupun penghinaan terhadap Islam dan simbol-simbolnya akan berfikir ulang.

Sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan dengan Islam, bukankah telah terbukti tatkala umat Islam menguasai 2/3 dunia ini maka akan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Kemudian Islam sangat menjunjung tinggi toleransi umat beragama serta mempunyai mekanisme sendiri untuk menjaga kemuliaan agama dan umatnya.

Sejarah panjang Khilafah yang telah ada sudah banyak membuktikan bagaimana Islam itu menjunjung dan mewujudkan toleransi di dunia ini. Maka dengan Daulah Khilafah inilah yang kelak menjaga dan melindungi kehormatan kaum Muslim.

Wallahu a'lam bi shawab

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar