Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Islamophobia Mustahil Lenyap Umat Butuh Syariat

Jumat, 25 Agustus 2023


Oleh: Fatimah Abdul (Pemerhati Sosial dan Generasi)

Seakan tak mau berhenti, intimidasi yang menimpa umat Islam terus terjadi. Di India tepatnya di kota Nuh negara bagian Haryana pada hari senin 31 Juli 2023 telah terjadi kerusuhan dan eksodus terhadap penduduk yang beragama islam. Adanya bentrokan antara umat Islam dan umat Hindu yang mengakibatkan 5 orang tewas. Kekerasan yang awalnya terjadi di kota Nuh yang kemudian meluas hingga ke Gurugram, terjadi pembakaran sebuah masjid dan menewaskan sang imam. Kerusuhan juga menewaskan beberapa orang.

Dua dari korban tewas adalah anggota penjaga rumah, pasukan sukarela yang membantu polisi mengendalikan kerusuhan sipil. Sebanyak 60 orang lainnya, termasuk 10 personel polisi, terluka dalam bentrokan itu, kata pejabat pemerintah setempat (www.cnbc.indonesia.com, 01/08/2023)

Sementara itu kelompok anti-islam Denmark dikabarkan membakar kembali Al-Quran selama 3 hari berturut-turut Salah satunya di depan masjid kedutaan Turki di Copenhagen. 

Penistaan terhadap kitab suci agama Islam itu terjadi setelah 57 negara mayoritas Muslim dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah mendiskusikan tentang bagaimana menghentikan pembakaran Al-Qur'an di negara-negara Barat (international.sindonews.com, 03/08/2023)

Pelecehan agama Islam dan simbol-simbolnya terus saja terjadi. Tak hanya sekedar pelecehan saja, kebencian terhadap umat Islam ini pun berbuah genosida yang kejam luar biasa. Muslim Myanmar, Uyghur, Palestina, Syiria dan masih banyak lagi nasib umat Islam yang terpuruk dan membutuhkan pertolongan. Nasib muslim yang ada di anak benua Asia pun tak kalah mirisnya. PBB yang mengeluarkan statement untuk memerangi aksi islamophobia tidak berkutik. Nyatanya islamophobia masih ada dan terus menyebar seakan memang "sengaja" dipelihara.


Bila fakta membuktikan bahwa organisasi induk yang memegang kendali atas negara-negara di seluruh dunia saja tidak mampu untuk menghentikan aksi islamophobia, maka umat Islam harus menyadari betapa kaum muslimin tidak memiliki perlindungan sama sekali. Diamnya negara-negara besar atas kezaliman adalah bukti sistem kehidupan saat ini tidak memihak pada Islam dan kaum muslimin.

Saatnya kaum muslimin bangkit. Menciptakan kekuatan sendiri dengan membentuk sebuah sistem kehidupan yang khas dalam institusi negara. Dengan kekuatan negara maka umat Islam akan mampu mengatasi masalah islamophobia yang menjangkiti kaum kafir. Lebih dari itu, hukum Islam akan mampu mencegah segala  penghinaan terhadap agama Islam.

Meskipun Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, tetapi Islam tidak akan membiarkan penghinaan atas dien Allah SWT apapun bentuknya. Betapa telah tercatat dalam sejarah, kisah seorang budak muslimah dari Bani Hasim yang diganggu dan dipermalukan oleh tentara Romawi di pasar. Ia berteriak meminta bantuan pada sang Khalifah Al-Muta'sim Billah. Maka, beliau (Khalifah) mengirimkan puluhan ribu tentara ke kota Amuria (Turki) yang saat itu sedang dijajah oleh bangsa Romawi. Diriwayatkan bahwasanya panjang pasukan umat Islam tidak putus dari gerbang istana Khalifah di Kota Baghdad hingga ke Amuria.  Bangsa Romawi di kota tersebut dikepung selama kurang lebih 5 Bulan hingga pada akhirnya dapat ditaklukkan oleh kaum muslimin pada tanggal 13 Augustus 833 masehi.

Sultan Abdul Hamid II yang berkuasa pada 31 Augustus 1876 - 27 April 1909 juga melakukan pembelaan dengan tegas dan berani atas pemerintah perancis yang akan menggelar pertunjukan theater dengan tokoh utama Nabi Muhammad SAW. Sultan ke-34 Kekhalifahan Ustmaniyah tersebut pun marah besar. Beliau mengancam pemerintah perancis bila pertunjukan tetap digelar, maka Perancis tak segan-segan akan dihancurkan.

Begitulah seharusnya sikap kaum muslimin terhadap fenomena islamophobia yang sering melecehkan dan menghina agama Islam. Tidak ada toleransi atasnya, apalagi menyangkut pembunuhan dan genosida. Namun, umat Islam saat ini benar-benar bagaikan buih di lautan. Tak ada pengikat, tak ada kekuatan dan tak ada perlindungan. Kaum muslimin dalam kondisi yang sangat lemah dan tertindas. Sudah saatnya umat bangkit dan menyusun kekuatan supaya hukum-hukum Allah SWT kembali diterapkan dalam naungan institusi negara Khilafah. Hanya Khilafah yang mampu membabat habis para penghina Islam. Islamophobia pasti lenyap dengan penerapan hukum syariat. Wallahua'lam bishawab. []

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar