Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Pendekatan Islam untuk Tekan Pengangguran

Jumat, 12 Mei 2023




Oleh: AR. Munica

Masuknya zaman industri 4.0 rupanya menyisakan dua sisi yang tidak dapat dihindari. Secara positif pemanfaatan mesin dalam dunia industri memberikan dampak baik dari sisi kuantitas dan efektivitas produksi dan rentetannya. Namun di satu sisi, penggunaan mesin dalam skala masif berpotensi mengancam pengurangan penggunaan tenaga manusia dalam jumlah besar pula.

Akibatnya akan banyak orang yang semula bekerja di bagian produksi, harus terpaksa diberhentikan karena tenaganya telah tergantikan oleh mesin. Jika jumlahnya banyak, dan yang diberhentikan ini tidak langsung mendapatkan pekerjaan pengganti, maka angka pengangguran akan naik. Buntutnya semakin banyak yang tidak memiliki penghasilan, semakin banyak yang tidak mampu memenuhi kebutuhan, dan angka kemiskinan pun akhirnya terkerek naik pula.

Padahal kemiskinan ini juga menyimpan potensi masalah yang besar. Keterdesakan memenuhi kebutuhan sementara penghasilan tidak mencukupi atau bahkan kurang, justru berpeluang memunculkan kriminalitas. Terjadi pengambilan paksa atas harta orang lain yang dipandang lebih hanya dalam rangka melanjutkan kehidupan.

Kondisi demikian sungguh memprihatinkan. Terlebih negeri ini kaya sumber daya, pun juga sangat banyak sekali industri bertebaran di atas tanahnya. Hanya saja kebanyakan industri tersebut punya swasta, mereka tentu memasang kualifikasi karyawan yang tinggi juga, yang tentu sulit dijangkau oleh kalangan dengan ijazah biasa. Kalaupun ada yang berhasil masuk, maka posisinya juga tidak banyak, pun belum tentu di bagian yang tidak tinggi sekali.

Apalagi swasta tentu orientasi kejar keuntungannya besar sekali. Sehingga mereka tidaklah mau rugi, sama-sama membayar tenaga, maka yang akan cari adalah skill yang kompeten. Dan disinilah kesempatan segelintir oknum membuka peluang bagi masuknya tenaga kerja asing berlangsung. Imbasnya kesempatan bagi tenaga kerja lokal tetap saja kecil, angka pengangguran sulit berkurang meski industri bertebaran.

Jika konsep kapitalis terus dipakai, maka konsep semata untung dan untung selalu dinomor satukan. Perusahaan akan milih skill kompeten, masuknya tenaga kerja asing sulit dihindarkan, pengangguran lokal banyak ditemukan. Kondisi seperti ini tentu berbeda jika ekonomi Islam yang digunakan untuk menyolusi pengangguran.

Dalam Buku Sistem Ekonomi Islam, disebutkan bahwa ada dua pendekatan yang dilakukan dalam kacamata Islam untuk menekan pengangguran, antara lain:
1. Pendekatan individu. Pendekatan ini dilakukan dengan menyiapkan setiap individu yang punya kewajiban bekerja (terutama rakyat), untuk memahami hakikat bekerja itu sendiri. Dipahamkan apa saja macam pekerjaan yang boleh dilakukan, dipahamkan pula keutamaan atau kemuliaan bekerja di hadapan Allah. Dari sisi ketrampilan, calon pekerja akan dididik dengan sistem pendidikan Islam yang mumpuni. Yang berkomitmen melahirkan generasi beriman, menguasai IPTEK, sekaligus piawai dalam melakukan pekerjaan teknis. Sistem pendidikan Islam ini full support dari sistem lain atas kebijakan negara.

2. Pendekatan sosial ekonomi. Dalam ranah ini negaralah yang paling banyak berperan. Secara ringkas negara akan lebih menggerakkan investasi pada sektor riil. Tujuannya adalah agar terjadi perputaran arus produksi distribusi dan konsumsi riil, sehingga semakin banyak menyerap tenaga kerja terutama dari warga lokal. Selain ini negara juga akan menciptakan iklim kondusif jika ada yang mau membuat usaha. Yakni dengan memudahkan birokrasinya agar cepat dan sederhana, akan menghilangkan beban pajak, dan akan memberikan perlindungan dalam rangka menumbuhkan persaingan usaha yang sehat.

Dengan paket pendekatan ekonomi Islam tersebut, besar peluang pengangguran dapat ditekan. Pekerjaan merupakan wasilah agar orang mendapatkan dana untuk memenuhi kebutuhan. Dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan ini juga kewajiban bagi laki-laki baligh. Oleh karena itu persoalan pekerjaan adalah poin krusial yang diperhatikan Islam. []


Sumber gambar: adenctzx.blogspot.com

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar