Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Menyelamatkan Generasi dari Budaya Kekerasan

Sabtu, 15 April 2023


Oleh: Rinica M

(1/3) Persoalan generasi tetap hangat untuk menjadi bahan diskusi. Pasalnya generasi adalah bagian dari umat, yang secara langsung ataupun tidak, akan menjadi bagian penting kelangsungan peradaban masa depan. Sebab apa yang terjadi saat ini sesungguhnya adalah akumulasi dari hari-hari yang telah berlalu, sedangkan apa akan terjadi saat ini menjadi isyarat bagi kemungkinan di masa depan. Oleh karena itu, membincang soal generasi, sama artinya dengan membahas prediksi kehidupan di masa depan.


Sayangnya topik seputar generasi senantiasa menyajikan dua sisi mata uang, yaitu sisi positif dan sisi negatif. Aura positif generasi untuk saat ini, seakan kalah mentereng bila dibandingkan gemerlapnya citra negatif yang sering muncul di berbagai pemberitaan. Bahkan tak terkecuali di bulan Ramadan. Bulan yang seharusnya dipakai untuk fokus mengejar predikat takwa, justru kurang mendapatkan perhatian serius-dianggap sekadar simbol rutinitas keagamaan belaka. Tingkah polah negatif tetap dipertontonkan bahkan hingga mengarah pada ranah kriminalitas.

Awal Ramadan misalnya, bukan kegiatan tadarusan spektakuler yang mewarnai media, melainkan pemberitaan aksi tawuran di kalangan generasi mudanya. Di hari pertama Ramadan, tawuran pecah di wilayah Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. Dalam aksi tersebut, seorang pria berinisial MJ (29) dilaporkan tewas setelah terkena senjata tajam saat terlibat tawuran. Aksi tawuran juga terjadi di Ciledug, Kota Tangerang. Sebanyak 9 remaja diamankan saat hendak melakukan tawuran. Disebutkan mereka mempersenjatai diri dengan senjata tajam, dari pedang hingga celurit. [1]. Di Surabaya, sejumlah remaja melangsungkan aksi tawuran sarung pada malam pertama Bulan Ramadan. Tawuran itu tepatnya berlangsung pada Jumat (24/3/2023) dini hari. Dari informasi yang dihimpun, empat wilayah yang dijadikan arena tawuran antar-kelompok tersebut yaitu daerah Jl Simolawang, Jl Manukan Tengah, Jl Lidah Kulon dan Jl Nginden Raya. [2].

Tawuran dengan menggunakan sarung ini kemudian lebih populer dikenal dengan perang sarung. Pelaku memodifikasi sarung milik mereka masing-masing menjadi senjata yang keras untuk memukul lawan. Bahkan ada di antara mereka yang mengisi senjata sarung milik mereka dengan batu yang keras. Kemunculan kasus 'Perang Sarung’ seperti dikutip dari Merdeka.com, awalnya terdengar di Kota Solo, pada Sabtu (25/3/2023) Kepolisian Resor Kota Surakarta menangkap belasan pemuda yang diduga hendak perang sarung menjelang waktu sahur di Perempatan Gading, Kota Solo. [3]. Perang sarung tidak hanya terjadi di pulau Jawa. Di Balikpapan, perang sarung dikabarkan memakan korban mata anak SD-penonton yang terkena serpihan isi sarung. 

Padahal kultur perang sarung sebelumnya adalah sebatas permainan anak-anak yang lazim dilakukan ketika hendak pergi ataupun pulang dari masjid. Perang sarung di masa lalu murni sebagai permainan memanfaatkan media yang sedang dikenakan, dengan tujuan untuk bersenang-senang ala anak-anak yang memang senang bermain. Sarung sebatas dilombakan dengan cara diterbangkan dan yang semisalnya. Namun, saat ini perang sarung telah bergeser dari permainan ke arah unjuk kekuatan. Tujuannya pun beralih untuk menyakiti atau melukai lawan, lalu mendapatkan rasa bangga-merasa jagoan bila banyak yang berhasil ditumbangkan. (Bersambung 2/3)


Referensi:
1. https://news.detik.com/berita/d-6638673/8-tawuran-pecah-di-jakarta-sejak-awal-puasa-1-orang-tewas
2. https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/malam-pertama-ramadan-empat-titik-di-surabaya-jadi-ajang-tawuran/
3. https://www.krjogja.com/peristiwa/read/499008/perang-sarung-marak-dimana-mana-begini-fakta-sesungguhnya

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Sumber gambar: poskota.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar