Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Konser Megah ditengah Rakyat Hidup Susah

Kamis, 13 April 2023




Oleh : Ilma Kurnia P (Pemerhati Generasi) 
 
 Pergelaran konser oleh personil Blackpink menuai banyak antusias masyarakat kususnya kalangan muda-mudi yang ingin menyaksikan langsung penampilan mereka. Konser ini mendapatkan fasilitas yang luar biasa. Baik dari segi persiapan maupun pengerahan keamanan.  Tidak tanggung-tanggung tiket dijual dengan harga yang mahal, tetapi sangat banyak yang berminat membeli. Penjualan tiket nonton konser Blackpink bisa tembus Rp 10 juta dan terjual habis. Sungguh menyedihkan di tengah banyaknya problematika yang belum terselesaikan secara tuntas dari berbagai aspek mulai persoalan bobroknya  generasi, banyak nya kasus penganiayaan, pembunuhan, pelecehan seksual dan bahkan permasalahan ekonomi. Tetapi negara justru menggelar dan memfasilitasi konser yang berakar dari budaya luar. Dimana justru berpotensi menambah rusak generasi. Hal ini sangat berbeda ketika adanya perkumpulan atau pergelaran kajian akbar untuk para pemuda, adanya penampilan pemuda yang membaca Al Qur’an di sepanjang Malioboro, aktivis rohis disekolah yang aktif melakukan kegiatan kebaikan justru dinilai golongan radikal. Disisi lain persoalan ekonomi masalah kemiskinan yang membuat miris sebagian anak muda dengan mudahnya mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk tontonan konser semata. Tetapi masih banyak diluar sana yang justru mati-matian mencari uang demi memenuhi kebutuhan makan dalam sehari. 
Begitu nampak nyata hilangnya arah generasi yang tidak memiliki visi dan misi jelas untuk kemajuan Negara. Dimana sebagai seorang generasi muda harusnya menjadi agen of change tetapi malah mengalami kemunduran potensi. Hal ini dikarenakan adanya sitem sekulerisme kapitalisme yang diterapkan di negeri ini, sehingga terjadi kesalahan dalam  meletakkan mana yang prioritas dan malah cenderung hidup hedonisme. Berbeda dengan Islam memiliki visi yang jelas atas generasi, sebagai pembangun peradaban Islam yang mulia.  Islam menjadikan negara sebagai pihak yang akan mewujudkannya, mengintegrasikan misi mencetak generasi bersyakhshiyah Islam dalam seluruh bidang kehidupan, sehingga amat penting mendidik dan mengarahkan generasi muda untuk menjadi pribadi yang cerdas dan integritas tinggi. Tidak hanya sekedar mengikuti tren atau sesuatu yang viral semata tanpa ada tujuan pasti. Selain itu Islam juga harus menjadi landasan pokok dari setiap problem manusia, apalagi dalam mencetak generasi yang tangguh. Mulai dari pendidikan, kurikulumnya wajib berbasis akidah Islam. Karena akidah menjadi fondasi keimanan, jika fondasinya kokoh maka sekuat apapun terpaan budaya asing akan mampu ditangkal. Sistem ekonominya, sistem ekonomi Islam menjamin kesejahteraan rakyatnya karena pengelolaan sumber daya alamnya tepat sesuai juknis dari Sang Maha Pencipta. Sehingga seorang ibu yang memiliki peran penting dalam mendidik dan mengasuh anak tidak lepas begitu saja dikarenakan tuntuan ekonomi yang membuatnya bekerja, cukup di rumah fokus mendidik anak mewujudkan generasi yang saleh/salihah. 
Selain itu Negara juga mempunyai andil besar dalam mewujudkan generasi yang cemerlang. Negaralah yang berhak membuat regulasi yang dapat menyelamatkan generasi dari kebobrokan moral. Negara pun bisa membuat kebijakan yang tegas terhadap berbagai kemaksiatan yang mengancam generasi muda. Jika negara berperan aktif dalam mengawal rakyatnya agar tidak terjerembap ke lembah maksiat maka akan tercipta suasana yang kondusif bagi peningkatan ketaatan individu. Ketaatan individu yang didukung oleh sistem Islam inilah yang akan mampu menjadi benteng ketika gempuran budaya asing dimasifkan oleh musuh Islam. Wallahu a’lam bishawwab.

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar