Oleh : Nur Faktul
Belakangan ini, mantan presiden ibu Megawati Soekarnoputri tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia terutama dunia media sosial. Pasalnya, statement yang beliau lontarkan mengandung nyinyiran pedas terhadap para ibu yang rajin mendatangi pengajian. Hal ini dilontarkan pada sebuah acara Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: "Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana" di Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023,Republika). Beliau berpendapat bahwasanya keaktifan para ibu mengikuti pengajian seringkali melalaikan tanggung jawab mengurus anak yang akhirnya menyebabkan meningkatnya angka stunting. Jika dicermati sebetulnya tidak ada kolerasi antara pengajian ibu-ibu dengan problem stunting. Namun sebaliknya, akar masalah stunting ini justru berkaitan erat dengan sistem ekonomi di negeri ini.
Meningkatnya angka kemiskinan, mahalnya harga pangan serta tingginya angka pengangguran inilah yang kentara menjadi salah satu penyebab stunting kian genting, harusnya inilah yang dipersoalkan dan didiskusikan solusi terbaiknya. Bukan malah mengkambinghitamkan pengajian yang di gemari oleh ibu-ibu di negeri ini. Tudingan seperti ini sungguh menyakiti kaum muslim, sebab di dalam Islam mengkaji Islam secara menyeluruh adalah sebuah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW pun juga menegaskan wajibnya mengkaji Islam,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍَ
“Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim.” (HR Ibnu Majah).
Sungguh aneh jika ada seorang muslim yang masih mempertanyakan sebuah kewajiban yang telah Allah tetapkan. Padahal dengan mengkaji Islam seorang muslim akan semakin cerdas dan produktif dalam mengelola kehidupannya baik dalam ranah keluarga maupun bermasyarakat. Dalam forum pengajian tak hanya membahas soalan ibadah semata, namun juga membahas solusi problematika umat. Mulai dari masalah akidah, ibadah, muamalah, ekonomi hingga politik dalam dan luar negeri. Dengan rajin mendatangi forum kajian Islam justru membuat para ibu mampu mengatur keluarganya dengan baik. Sehingga mengaitkan tingginya angka stunting dengan pengajian tidaklah nyambung, bahkan terkesan lempar tanggung jawab seolah apapun masalahnya, rakyatlah yang salah.
Patut di syukuri, di Indonesia forum pengajian masih banyak di gemari tak hanya oleh ibu-ibu bahkan para bapak dan anak pun tak mau ketinggalan. MasyaAllah. Dengan adanya pengajian, dakwah Islam pun kian tersampaikan sehingga mampu mencerahkan umat untuk berubah menjadi sosok yang lebih baik. Dengan demikian hendaknya para politisi, para pemangku kebijakan untuk mendukung dan memfasilitasi serta memudahkan agar dakwah Islam makin meluas di seluruh negeri ini dan menjangkau elemen masyarakat. Agar umat memiliki benteng keimanan yang kukuh sehingga terjauhkan dari kemaksiatan. Dan umat pun akan terhindar dari pergaulan bebas, narkoba, korupsi, menjual aset negara, dll. Dikarenakan paham bahwa semuanya itu haram. Berkat dakwah Islam, suami istri paham Islam sehingga rumah tangga menjadi sakinah dan terjauhkan dari perselingkuhan dan perceraian yang marak di negeri kita. Berkat dakwah Islam juga, para remaja menjadi sosok yang berkepribadian unggul sehingga layak menjadi calon pemimpin Indonesia pada masa depan. MasyaAllah.
Wallahu a'lam
Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar