Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Maraknya Kekerasan, Cermin Bobroknya Generasi

Jumat, 03 Maret 2023



Oleh : Mutia Syarif

Pemuda adalah generasi penerus bangsa. Sebuah negara akan kuat jika generasi penerusnya tangguh dan kuat. Masa muda adalah masa penuh energi dan kekuatan. Namun, apa jadinya jika ternyata kekuatan yang dimiliki pemuda tersebut malah digunakan untuk hal yang salah. Kasus kekerasan marak, dan sebagian pelakunya adalah para pemuda. Kenakalan semacam ini sudah sangat parah. Bahkan beberapa waktu lalu, dua orang pemuda menjadi otak penculikan dan pembunuhan bocah SD karena ingin menjual organ tubuh anak tersebut. (Kompas.com, 10 Januari 2023)

Makin banyaknya tindak kekerasan yang dilakukan para pemuda, menggambarkan ada yang salah dalam sistem kehidupan saat ini. Sistem sekuler merupakan biang kerok terbentuknya generasi bobrok yang minim nilai ruhiyahnya. Sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan diterapkan dalam setiap sendi kenegaraan. Sistem ekonomi, sistem politik, tak terkecuali sistem pendidikannya menerapkan sekulerisme. Sistem pendidikan sekuler yang ada sekarang, bertanggung jawab atas lemahnya ruhiyah generasi muda. Para pemuda dicetak untuk menghasilkan cuan saja, tanpa dibina mental dan ruhiyahnya. Sehingga menjadikannya pemuda salah arah, yang senantiasa menggunakan kekuatannya untuk menindas yang lemah.

Sistem ekonomi sekuler juga bertanggung jawab atas rusaknya tatanan keluarga. Sulitnya perekonomian, membuat ibu kehilangan perannya sebagai madrasah pertama anaknya. Para ibu sibuk menjadi tulang pungging keluarga, sehingga lagai-lagi sang anak menjadi korban pergaulan yang salah. Sistem politik sekuler kapitalis menjadikan para penguasa abai akan kerusakan generasi sekarang ini. Para penguasa sibuk memuaskan keserakahan dalam memiliki kekayaan negara. Jelas bahwa sistem ini merusak sampai ke akar. Sistem buatan manusia, tidak akan bisa melahirkan kebaikan hakiki bagi manusia. Yang ada hanyalah kerusakan, cepat ataupun lambat.

Kerusakan ini hanya bisa diatasi dengan sebuah perubahan mendasar, bukan parsial. Jika telah terbukti bahwa kerusakan berasal dari sistem sekuler kapitalis, maka solusi pastinya adalah mengganti sistem tersebut dengan sistem paripurna yang Allah turunkan, yakni Islam. Islam bukan hanya agama ruhiyah, namun islam merupakan sebuah ideologi yang didalamnya terdapat aturan kehidupan. Islam menjadikan akidah islam sebagai asas seluruh aspek kehidupan. Maka akan tercipta kesadaran dalam berpikir bahwa dunia adalah sebuah ladang tempat menanam kebaikan, yang hasilnya akan dipanen diakhirat kelak. Hal ini pula yang akan membuat setiap individu selalu menjaga perilaku agar sesuai dengan peraturan Allah dan RasulJya. Karenanya, Islam harus diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan yaitu ekonomi, politik dan pendidikan. Agar terbentuk generasi yang kuat akidahnya serta berkepribadian Islam.

Pada masa kekhilafahan Islam, terlahit para pemuda tangguh yang tak hanya cerdas akalnya, namun juga kuat ruhiyahnya. Sebut saja sosok yang sangat terkenal yakni Sultan Muhammad Al Fatih. Di usia belianya yakni 21 tahun, beliau mampu menaklukan konstantinopel. Terbentuknya sosok pemuda kuat sepertj beliau tentunya bukanlah proses instan, tapi tertanam sejak kecil. Dengan support sistem yang luar biasa, yakni keluarga, lingkungan serta sistem pemerintahan Islam saat itu, ternyata mampu membentuk pemuda hebat. Bukan tak mungkin bahwa akan kembali lahir sosok seperti Muhammad Al Fatih sekarang ini. Karena dalam sabdanya, Rasulullah Saw. bersabda :

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash berkata, Saat kami dengan menulis di sekeliling Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya tentang kota manakah dari kedua kota yang akan dibebaskan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Maka, Rasulullah SAW menjawab, Kota Heraclius akan dibebaskan terlebih dahulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel. (HR Ahmad)

Wallahu'alam


Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar