Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Memuliakan Al Quran adalah Kewajiban Kaum Muslimin

Rabu, 08 Februari 2023


Oleh: Yaurinda

Al-Qur'an adalah kitab sekaligus mukjizat nabi Muhammad Saw yang sampai sekarang menjadi barang yang disakralkan oleh kaum muslimin. Namun nampaknya semakin hari kedudukan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup kian terkikis. Masih segar di ingatan kita berita viral tentang Qoriah yang sedang membaca Al-Qur'an yang di sawer oleh dua orang pemuda. Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Qoriah Nadia Hawasy angkat bicara usai videonya disawer saat mengaji Al-Qur'an viral di media sosial. Nadia mengaku merasa tidak dihargai dengan aksi sawer tersebut. " Saya merasa tidak dihargai, " ujar Nadia dilansir dari Kompas.com, jum'at (6/01/2023).


Namun dia tidak bisa marah saat itu karena posisinya sedang mengaji. " Tidak mungkin saya mau langsung tegur atau saya langsung berhenti dan turun dari panggung karena itu termasuk adab dalam membaca Al-Qur'an, " ungkap Nadia.


Rasanya sangat miris sekali melihat fakta di atas. Sebab, itu merupakan salah satu bentuk tindakan  desakralisasi agama. Dimana kitab suci Al-Qur'an kaum muslim yang begitu sakral nilai-nilai yang terkandung didalamnya dinodai dengan tindakan me nyawer seperti sedang mendengarkan lagu dangdut. Dan itu juga merupakan salah satu tindakan pelanggaran dari adab mendengarkan bacaan Al-Qur'an.


Menjadi negara yang mayoritas muslim ternyata tidak serta merta muslim terlindungi. Ini merupakan sekelumit dari hasil penerapan sistem kapitalis sekuler yang di emban oleh negara ini. Sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) telah membuat keimanan umat rusak dan tidak lagi menganggap penting agama dalam kehidupan. 


Begitupun dengan standar materi yang lahir dari paham ini telah merusak pola pikir dan pola sikap kaum muslim. Dimana  kebahagian hanya diukur dari banyaknya nilai materi (uang).


Dan perbuatan seperti itu akan tumbuh subur dikalangan kaum muslim apabila tidak ada tindak lanjut, mereka akan menganggap Al-Qur’an bukan lagi kitab suci yang wajib dijaga, dimuliakan bahkan disakralkan. Namun, Al-Qur’an hanya akan mereka anggap seperti buku-buku pada umumnya.

Bentuk desakralisasi ini  sangat berbahaya Sebab umat akan semakin jauh dari petunjuk yang benar (Al-Qur'an). Mereka tidak akan lagi menjadikanya sebagai buku panduan dalam mengarungi bahtera kehidupan.


Walhasil, kaum muslim akan menjalani kehidupan ini tidak di atur oleh sistem Islam. Dan dampak buruknya kaum muslim akan kembali menjalani kehidupan seperti masa jahiliyah (kebodohan, kegelapan) sebelum di turunkannya Al-Qur'an sebagai huda (petunjuk) yang membawa manusia ke alam yang terang benderang.


Di dalam Islam sesungguhnya telah diajarkan  bagaimana seorang muslim bersikap ketika mendengar  lantunan ayat suci Al-Qur’an. Sebagimana Allah berfiman yang artinya:
 “Jika dibacakan Al-Qur’an, dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar kamu dirahmati.” (QS Al-A’raf: 204)

Dari ayat di atas jelas sikap apa yang harus ditunjukkan seorang muslim tatkala diperdengarkan atau mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an yaitu kaum muslim diperintahkan untuk diam dan mendengarkannya. Imam Ahmad, menyampaikan orang yang mendengarkan ayat Al-Qur’an akan dicatat sebagai kebaikan yang berlipat ganda. Dari Abu Sa’id maula Bani Hasyim, dari Abbad ibnu Maisarah, dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda:

“Barang siapa mendengarkan suatu ayat dari Kitabullah, maka dicatatkan baginya kebaikan yang berlipat ganda. Dan barang siapa yang membacanya, maka ia mendapat nur (cahaya) di hari kiamat.”

Dan tatkala kita  menyimak bacaan Al-Qur’an, memahami kemudian mentadaburinya pasti akan membawa hati, jiwa dan pikiran pada  ketenangan. Apalagi jika memahami isi ayat itu, terdapat kabar luar biasa yang dibawa olehnya. Seperti kisah Rasulullah dan para sahabat misalnya, selalu menangis jika mendengar bacaan ayat suci alquran. Pernah  Rasulullah bersabda, ‘Orang yang menangis karena takut kepada Allah tidak akan disentuh oleh api neraka.

Isi kandungan Al-Qur'an berisi tentang perintah dan larangan, kisah-kisah teladan dari para nabi dan rasul serta orang-orang saleh dan salehah terdahulu. Dan seharusnya ketika kita mendengarkan ayat suci Al-Qur'an  membuat seseorang semakin taat, tawadhu dan takut melakukan perbuatan-perbuatan yang sangat dibenci Allah dan Rasulnya yaitu perbuatan maksiat.


Namun hanya akan jadi angan belaka apabila, sistem kapitalis sekuler masih diterapkan di negara ini maka kaum muslim tidak akan pernah  bisa mensakralkan, menghargai, menghormati Al-Qur'an secara sempurna. Bahkan Al-Qur'an tidak akan jadikan sebagai pedoman hidup mereka. Sebagaimana yang  telah di contohkan rasulullah dan para sahabatnya yang menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup mereka. Dan mereka sangat  menjaga kemuliaan Al-Qur'an. Waallahu alam bi ash shawab

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar