Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Kapitalisme Sekuler Biang Keladi Tercabiknya Fitrah Seorang Ibu

Senin, 20 Februari 2023



Oleh: Fatimah Abdul ( Pemerhati Sosial Dan Generasi )

Sungguh sangat memalukan, seorang ibu muda di Jambi melakukan perbuatan pelecehan terhadap 11 anak laki-laki dan beberapa anak perempuan. Pelaku mengiming-imingi waktu bermain lebih di tempat rental PS miliknya.
Ibu muda ini juga memaksa para anak perempuan untuk menonton video porno dan menonton dirinya yang sedang berhubungan intim dengan suami dari balik jendela yang sedikit dibuka.

Bagaimana hal ini bisa terjadi, seorang ibu yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom bagi putra-putrinya justru memiliki perilaku yang tidak terpuji. Seorang ibu yang seharusnya mendidik generasi penerus bangsa agar memiliki akhlaqul karimah justru menjerumuskan mereka ke dalam perbuatan hina. Peristiwa ini telah mematahkan anggapan masyarakat bahwa perempuan adalah korban. Faktanya, perempuan pun bisa saja berpotensi menjadi pelaku yang lebih sadis.

Apa sebenarnya hal yang memicu semakin maraknya berbagai kasus kejahatan saat ini? Pelecehan seksual, pembunuhan, perampokan, serta narkotika? 
Bukankah seharusnya umat menyadari betapa kehidupan saat ini menjadi semakin sempit. Himpitan ekonomi semakin dahsyat sementara lapangan pekerjaan makin susah dicari. Akibatnya banyak sekali masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan serta terkena gangguan mental atau kejiwaan.

Sebenarnya anggapan bahwa kasus yang dihadapi oleh ibu muda di Jambi ataupun kasus ibu yang menghabisi anak-anaknya disebabkan karena faktor ekonomi adalah anggapan yang kurang tepat. Sistem kapitalisme dan sekulerisme adalah biang keladi atas semua masalah yang ada saat ini. Seorang perempuan yang seharusnya fokus menjadi ibu pengatur rumah tangga dan orang pertama yang seharusnya mendidik anak-anaknya dipaksa untuk berperan ganda. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga, tidak mendapatkan hak-haknya sebagai istri sehingga kondisi mentalnya menjadi terganggu. Tak mampu membedakan mana yang baik ataupun buruk, terpuji ataupun tercela bahkan halal haram pun tak lagi penting baginya. Perempuan di zaman kapitalisme sekuler memikul beban yang sangat berat, untuk mengurangi atau menghilangkan beban itu mereka hingga mampu berbuat di luar batas.

Kemiskinan yang menyebabkan berbagai kemaksiatan adalah dampak diterapkanya sistem kapitalisme sekuler liberal. Dalam sistem kapitalisme, pemerintah berperan hanya sebagai regulator yang memfasilitasi kaum kapitalis untuk mengeruk SDA yang seharusnya dikelola sendiri dan hasilnya kemudian di kembalikan untuk rakyat. Penguasa abai terhadap kewajiban meriayah umat demi keuntungan menjual kekayaan alam kepada asing. Padahal dalam sistem Islam penguasa itu haruslah menjamin kebutuhan sandang, pangan, dan papan secara tidak langsung melalui penyediaan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Selain itu juga menjamin akan kebutuhan yang bersifat umum seperti pendidikan secara cuma-cuma serta kesehatan dengan pelayanan yang baik. 

Satu lagi yang tak kalah penting yaitu jaminan akan keamanan. Jika semua itu dapat dinikmati oleh rakyat, secara logika maka sepertinya tidak akan ada alasan untuk mereka mengalami gangguan kesehatan mental. 
Apalagi dalam Islam posisi perempuan amat sangat dijaga kehormatannya. Dalam keluarga, semua kebutuhan rumah tangganya dipenuhi. Hak-haknya sebagai anak ataupun istri dipenuhi oleh wali ataupun suami. Pendidikan anak-anaknya ditanggung negara, kesehatan terjamin pemenuhannya. Dengan demikian fitrah seorang ibu sebagai pengayom dan pengatur rumah tangga serta sumber kasih sayang bagi anak-anak tidak akan hilang. Campakkan biang keladinya, kapitalisme sekuler liberal maka fitrah seorang ibu akan tetap terjaga. Wallahua'lam bishawab. []

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar