Oleh: Nur Faktul (Pemerhati Sosial dan Generasi)
Setiap akhir tahun, harapan untuk menyongsong tahun baru selalu menjadi hal menarik untuk dijadikan bahan diskusi. Tak terkecuali oleh pemimpin di negeri ini yaitu bapak Joko Widodo alias Jokowi yang mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menyongsong harapan dan peluang yang baru di 2023 untuk menuju Indonesia yang maju. Penggalan kalimat ini ditulis Jokowi sebagai ucapan selamat tahun baru di akun Twitter resminya @jokowi. Tidak dipungkiri adanya banyak problem di tahun 2022 yang belum kunjung selesai penanganannya, membuat penguasa merasa cukup dengan harapan harapan yang dilontarkan pada masyarakat luas. Sedangkan pada faktanya, setiap tahun harapan tersebut tak pernah mampu terealisasikan sesuai harapan rakyat.
Hal ini bisa terlihat dengan adanya banyak problem yang makin kesini justru makin membludak. Di sepanjang tahun 2022 kasus narkoba sampai jutaan ton sabu-sabu tak pernah kunjung usai sampai akarnya. Kasus korupsi di negeri ini pun juga demikian, tak pernah ketemu ujung pangkalnya. Jika pun tertangkap sama sekali tidak ada hukum yang membuat efek jera pada pelakunya. Yang paling parah adalah kerusakan yang terjadi pada generasi muda di usia produktif, kasus tawuran, lgbtQ, bullying, freesex, miras, judi online hingga jebakan pinjol. Kerusakan di tengah generasi ini tentu sangat mengkhawatirkan sebab pemuda adalah tonggak peradaban di masa depan.
Kerusakan yang terjadi saat ini memang tak lepas dari sebuah sistem, paham kebebasan bertingkah laku dan berekspresi yang dianut negeri ini menjadi akar masalah utamanya. Dalam sistem kapitalisme saat ini tak ada aturan ataupun sanksi tegas bagi para pelaku kerusakan, maka wajar saja jika harapan untuk menjadi lebih baik ditahun mendatang akan sangat sulit terealisasikan sebagaimana harapan yang dibuat. Belum lagi digelarnya pemilu 2024 mendatang membuat para penguasa di negeri ini justru sibuk mempersolek diri, alih-alih memikirkan solusi tuntas untuk segala kerusakan yang terjadi ditengah umat justru sebaliknya sibuk mengamankan kedudukannya masing-masing. Astaghfirullah, lalu bagaimana bisa negeri ini akan lebih baik jika demikian?
Satu satunya harapan terbaik untuk atasi krisis di negeri ini tentu dengan mengharapkan solusi dari pencipta manusia itu sendiri, yaitu merevolusi keyakinan akan pertolongan Allah SWT. Dengan adanya keyakinan ini, akan membuat kita yakin bahwasanya kehidupan ini akan lebih baik jika manusia mau taat dengan syariat Islam. Sebab hanya Islamlah satu-satunya agama yang telah Allah ridhai keberadaannya. Dengan penerapan syariat islam secara totalitas akan membuat negeri ini akan dilimpahkan keberkahan dan ridha Allah. Sebab di dalam islam aturan dan sanksi akan dilaksanakan secara tegas dan jelas sehingga menimbulkan efek jera bagi para pelaku kerusakan. Tidak ada porsi tawar menawar untung rugi bagi pelaku kemaksiatan. Demikianlah ketika islam diterapkan maka generasi pemimpin pun akan benar-benar terselamatkan. Marilah ambil bagian dalam melakukan perbaikan dengan memperjuangkan tegaknya syariat Islam di negeri ini, sehingga resolusi yang diinginkan umat mampu terwujudkan. Allahu Akbar.
Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar