Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Indonesia Songsong 2023, Maju Dengan Islam

Minggu, 08 Januari 2023
 


Oleh: Khusnul 


Kondisi Indonesia selama tahun 2022 memiliki banyak capaian yang sangat luar biasa. Diantaranya dalam masalah narkoba seperti yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo  menjelaskan jumlah kejahatan tindak pidana narkoba sepanjang 2022 sebanyak 39.709 perkara. Angka ini mengalami penurunan 611 perkara atau 1,5 persen apbila dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 40.320 perkara (Republika.co.id, 01 jan 2023).


Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa angka kejahatan atau tindak pidana selama kurun waktu 2022 mengalami kenaikan sekitar 7,3 persen dibanding pada tahun 2021 lalu. Pada tahun 2021 lalu ada 257.743 tindakan kejahatan sedangkan tahun 2022 sebanyak 276.507.


"Terkait masalah penegakan hukumnya jumlah kejahatan terjadi di Indonesia meningkat dibanding 2021," kata Kapolri Jenderal Sigit dalam paparan rilis akhir tahunnya (Republika.co.id, 01 jan 2023).


Ditambah lagi menurut Kejaksaan Agung (Kejakgung) mengeklaim penanganan perkara tindak pidana korupsi sepanjang 2022, memecahkan rekor angka kerugian negara dan kerugian perekonomian negara mencapai Rp 142 triliun. Penanganan perkara korupsi oleh tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Korupsi (Jampidsus) sepanjang tahun lalu mencapai Rp 33,09 triliun dan Rp 109,55 triliun. Sementara angka penyelamatan keuangan negara dari penyitaan beserta turunannya sepanjang 2022 mencapai lebih dari Rp 21,14 triliun.(Republika.co.id, 01 jan 2023) dan masih banyak lagi kasus yang lainnya. 


Namun diakui Presiden Jokowi, kejadian dan permasalahan di tahun 2022 menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah, khususnya bagi masyarakat Indonesia untuk terus belajar untuk menghadapi tantangan di masa akan datang
(MediaIndonesia.com, 01 Januari 2023).


Inilah kondisi yang dialami negri ini hingga akhir tahun 2022 ada banyak problem yang terjadi di Indonesia, yang belum terselesaikan dengan tuntas. Namun orang nomor satu negri ini sangat yakin dengan solusi yg selama ini dia gunakan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang di hadapi negri ini. Bahkan hanya siap dengan belajar dari tantangan tahun lalu saja. 


Terlebih terkait dengan kondisi generasi  muda saat ini, juga tidak bisa menjadi tumpuan harapan masa depan yang lebih baik lagi. Harusnya generasi muda dibina dan disiapkan menjadi generasi penerus yang siap dengan berbagai solusi terbaik untuk permasalahan yang dihadapi di negri ini. Kalau hanya berharap dengan penyelesaian yang sekadarnya saja untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, maka harapan untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut pada tahun 2023 sangatlah tipis. 


Alih-alih bisa menyelesaikan permasalahan, yang ada justru akan menambah permasalahan yang baru. Apalagi saat ini fokus para pejabat sudah bias dengan agenda pemilu tahun 2024 sehingga pengurusan  umat akan makin terabaikan. Padahal kondisi saat ini tidak cukup hanya dengan pergantian pemimpin melalui pemilu saja. Tapi ada perubahan yang sangat mendasar yaitu dengan merubah sistem yang akan diterapkan di negri ini menggunakan sistem yang lebih baik lagi. 


Dan harapan adanya perubahan yang membawa kebaikan hanya ada ketika Indonesia mau menerapkan Islam secara Kaffah karena hanya Islam lah sistem yang sempurna. Banyak yang bisa kita contoh dari penerapan Islam secara sempurna hingga kejayaan masa dulu yang tidak bisa kita lupakan sedikitpun. Seperti kejayaan kekhilafahan masa Umar bin Khattab, kejayaan masa Umar bin Abdul Aziz, Harun ar Rosyid, Muhamad Al Fatihah dan masih banyak lagi yang lainnya. 


Meski setiap masa ada saja kekurangan para kholifah nya, namun itu semata karena ketidakmampuan dan kurangnya kompetensi beliaunya dalam bidang kepemimpinan. Tapi bukan dalam kesalahan fatal dari sistem yang diterapkan. Bagaimana mungkin Islam bukan solusi yang sempurna, sedangkan orang non-muslim saja lebih ridho dipimpin dengan aturan Islam.


Demikian pula terwujudnya Generasi calon pemimpin yang berkualitas hanya dapat terwujud dalam naungan Khilafah Islamiyyah. Dimana Islam akan membimbing generasi muda ini menjadi pribadi yang kuat aqidahnya, dan akan difasilitasi untuk menambah pengetahuan dengan saqofah Islam. Selain itu adanya fasilitas pendidikan yang terbaik, tenaga pendidik yang berkualitas, sarana dan prasarana yang terbaik pula. Maka hal inilah yang akan mencetak generasi unggulan, yang nanti akan bisa menjadi generasi muda terbaik untuk memajukan negri dan mensejahterakan rakyatnya. Hingga waktu itu terwujud lah Islam Rahmatan Lil'alamin. InsyaAllah.

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar