Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Pernikahan Mewah Disaat Rakyat Hidup Susah

Sabtu, 24 Desember 2022



Oleh : Kholisotut Tahlia

10 Desember 2022 Presiden Jokowi menggelar acara pernikahan putra bungsunya. Hajatan pernikahan yang sedari awal dinarasikan sederhana ternyata lebih layak disebut hajatan mewah bak pernikahan kerajaan. Jokowi menggelar acara pernikahan untuk putranya dengan rangkaian prosesi adat jawa. Mulai dari acara siraman, pengajian, midodareni, akad nikah hingga resepsi. Jokowi menyediakan souvenir yang berbeda-beda dengan nominal harga yang fantastis. Dilansir dari solopos.com (12/12/2022) souvenir dipesan dari Anaria Souvenir berupa butterfly soap dispenser yang dibanderol dengan harga Rp. 129.000, teapot seharga Rp. 60.900, serta candle crystal jar yang tidak disebutkan harganya. Selain itu terdapat pula handuk Howel and co yang harganya berkisar Rp. 200.000 sampai Rp. 460.000. Wah tentu tidak ada yang sederhana dari sisi manapun. Nilai 1 buah souvenir nya setara dengan sebulan gaji guru honorer di pelosok wilayah RI!. Selain souvenir pernikahan yang mewah, dalam rangkaian acara juga diadakan kirab pengantin yang begitu megah. Tak heran jika publik kemudian menyebut pernikahan ini dengan royal wedding. Hajatan yang megah, souvenir yang mewah, Ibu negara tak ketinggalan mentereng dengan sepatu bermerek hermes seharga belasan juta rupiah. Bank Indonesia agaknya ikut 'rewang' juga dalam hajatan ini, terlihat dari nomer seri uang mahar yang digunakan Kaesang, tertulis huruf inisial nama Kaesang dan Erina serta tanggal pernikahan dan tanggal lahir keduanya. Kalau masyarakat biasa sepertinya sulit mendapatkan layanan penyediaan uang dengan nomer seri sesuai keinginan. Tak kalah mencengangkan, acara pernikahan Kaesang dan Erina ini melibatkan 11.800 aparat TNI dan Polri untuk mengamankan. Duh, apa kabar saudara di Papua yang sedang terancam dengan KKB ya, 11.800 agaknya juga sangat dibutuhkan untuk perlindungan rakyat Papua. Publik tentu hapal bagaimana Jokowi selalu tampil sederhana -setidaknya dalam pencitraan yang ditampilkan-, merakyat, bahkan kader partainya menyebut Jokowi mirip dengan Khalifah Umar. Namun hajatan manten Kaesang, berkebalikan dengan citra yang selama ini ditampilkan.
Khalifah Umar memang sosok pemimpin teladan. Ketaqwaannya kepada Allah menjadikan beliau senantiasa khawatir akan pelaksanaan tugas beliau sebagai pemimpin. Suatu ketika Khalifah Umar berkata 
"Seandainya seekor keledai terperosok ke sungai di kota Baghdad, nicaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya dan ditanya, ‘Mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya?." 
Padahal, Khalifah Umar berada di Madinah, dengan sarana transportasi dan komunikasi saat itu yang masih terbatas, Umar tetap memikirkan keadaan wilayahnya di Baghdad, meskipun terhadap seekor hewan. Apatah lagi pada manusianya. Kalau Khalifah Umar yang saat ini memimpin Indonesia, kira-kira menggelar hajatan pernikahan mewah nggak ya? Di tengah duka korban gempa Cianjur, musibah gunung meletus di Semeru, kemiskinan dan kelaparan yang masih menghantui masyarakat, keamanan yang kian langka, mungkinkah Khalifah Umar sempat menggelar hajatan anaknya selama 3 hari? dan dengan ringan membagi-bagikan souvenir mewah khusus untuk kolega dan pejabat? Sementara nilai rupiah setiap souvenirnya adalah uang yang mungkin sangat diharapkan 30 juta rakyat miskin untuk mereka makan. Sepertinya tidak, karena beliau, suatu ketika putranya Abdullah bin Umar meminta 1 buah baju kepada ayahnya untuk mengganti baju lamanya yang telah usang, namun Sang Khalifah tak memiliki cukup uang untuk memenuhi. Alhasil beliau berniat meminjam uang ke baitul mal, namun itupun urung terjadi karena beliau terlampau khawatir, apakah masih ada umur hingga akhir bulan nanti? Lagi-lagi karena ketaqwaan beliau, beliau khawatir terhadap harta milik umat, bahkan untuk sekedar berhutang untuk sepotong baju. Jika beliau mau, lebih dari cukup harta negara untuk baju putranya, pun pesta pernikahan yang mewah dan fasilitas operasional yang mentereng. Beliau bukan hanya pemimpin satu negeri, saat itu wilayah negara adidaya Persia dan Romawi berada dibawah kekuasaan Khalifah. Untuk putranya, kalau beliau mau, pesta 7 hari 7 malam pun bisa. Khalifah Umar tak mungkin sanggup menggelar pesta, Kelaparan dan penderitaan rakyat selalu dirasakan oleh Umar sebagai penderitaan bagi dirinya. Karena itu, saat bencana kelaparan menimpa Madinah, beliau bersumpah tidak akan mengecap daging dan minyak samin. ''Bagaimana saya dapat mementingkan keadaan rakyat, kalau saya sendiri tiada merasakan apa yang mereka derita,'' begitu kata Khalifah Umar yang amat berkesan pada waktu itu. Kali lain, Umar bin Khathab pernah berkata, ''Kalau negara makmur, biar saya yang terakhir menikmatinya, tapi kalau negara dalam kesulitan biar saya yang pertama kali merasakannya.''
Ketaqwaan Khalifah Umar menurun juga kepada cicit beliau Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Salah satu kisah beliau yang masyhur adalah kehati-hatiannya terhadap harta rakyat. Beliau mematikan penerangan ruangannya tatkala putranya masuk hendak berbicara tentang persoalan pribadi. Minyak penerangan ruangannya dibiayai oleh harta rakyat, beliau tidak mau menggunakannya untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Pak Presiden, kami sangat bahagia jika Anda suka memiripkan diri dengan Khalifah Umar, tetapi miriplah secara kaffah. Jangan sampai kami ternyata hanya disuguhi pencitraan semata. Jangan sampai kulitnya bersahaja tapi sikap dan kebijakannya tidak memiliki empati dan membuat nestapa.

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar