Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Mahasiswa Terjerat Pinjol, Islam Punya Solusi

Senin, 12 Desember 2022




Oleh: Tri S, S.Si


Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dan masyarakat dilaporkan telah menjadi korban penipuan yang berujung pada tunggakan tagihan pinjaman online (pinjol). Polresta Bogor Kota mengatakan, jumlahnya sebanyak 311 orang. Total uang yang diduga para korban tertipu, sebesar Rp2,1 miliar dari 311 korban ini. Satgas Waspada Investasi (SWI) mengungkap bahwa kejadian tersebut merupakan modus penipuan yang berkedok menawarkan kerja sama usaha penjualan daring di toko daring milik pelaku. Saat negosiasi dijalankan, pelaku menawarkan komisi 10 persen per transaksi kepada para korban. Pelaku meminta para korban untuk membeli barang di toko daring pelaku. Apabila para korban tidak memiliki uang, pelaku meminta para mahasiswa melakukan pinjol. Disebutkan, uang hasil pinjaman tersebut masuk ke pelaku, tetapi barang tidak diserahkan ke pembeli alias terjadi transaksi fiktif. Selain itu, para korban tak juga mendapatkan komisi sesuai perjanjian meskipun telah mengajukan pinjol. Dalam hal ini pihak berwajib telah mencatat, total ada lima aplikasi pinjol yang telah digunakan (CNBC Indonesia, 18 November 2022).


Mahasiswa yang diberikan amanah oleh para orang tuanya untuk menuntut ilmu, seharusnya bisa menjaga amanah itu dengan baik. Tidak tergiur dengan tipuan-tipuan duniawi yang membuat mereka lalai akan kewajibannya. Meskipun kebutuhan hidup semakin berat, apalagi pada sistem kapitalis ini berbagai cara bisa dilakukan yang penting hawa nafsu bisa terpenuhi. Termasuk menggunakan jasa pinjol dalam rangka meraih materi yang diinginkan.
Allâh SWT telah berfirman: 

"Allâh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba". (al-Baqarah/2:275) 


Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang umatnya dari riba dan memberitakan bahwa riba termasuk tujuh perbuatan yang menghancurkan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau bersabda, “Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Apakah itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syirik kepada Allâh, sihir, membunuh jiwa yang Allâh haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina”. [HR. al-Bukhâri, no. 3456; Muslim, no. 2669]


Betapa riba ini sangat menyiksa, baik di dunia ataupun di akhirat. Hidup akan terasa terhimpit dan menderita, akibat bunga pinjol yang terus bertambah. Cengkraman kapitalisme semakin menjadi dan nyata saat ini. Dan kini menyasar kalangan intelektual, mahasiswa menjadi korbannya.


Standar kapitalistik yang mereka gunakan untuk mengukur keberhasilan, membuat mereka dijadikan tumbal untuk menggerakkan bisnis kapitalistik. Inilah buah sistem pendidikan dalam kapitalisme di perguruan tinggi, mahasiswa yang dicetak hanya berorientasi pada materi. Sehingga mahasiswa menjadi sasaran empuk penyesatan oleh teknologi keuangan, karena dikendalikan oleh sistem kapitalisme.
Penyelenggaraan pendidikan dalam sistem ini membuat hidup mahasiswa sulit, dimana biaya pendidikan di perguruan tinggi yang semakin mahal, ditambah lagi arus gaya hidup yang hedonis. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya peran negara yang seharusnya mengayomi.
Sungguh berbanding terbalik dengan sistem Islam, yang menjadikan perguruan tinggi sebagai tempat menyiapkan calon pemimpin umat. Negara dengan sistem islam bertanggung jawab mengatur dan menjamin proses pendidikan dengan memastikan sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan berkepribadian Islam serta memiliki penguasaan ilmu dan pengetahuan. Dengan metode penanaman tsaqofah Islam berupa akidah, pemikiran dan perilaku Islam.


Telah banyak para ilmuwan yang telah lahir dari sistem Islam, seperti Ibnu Sina dengan ilmu kedokteran, Al khawarizmi dan masih banyak lagi. Karena dengan sistem ini rakyat dapat dengan mudah mengakses secara gratis dan negara bertanggung jawab penuh untuk hal itu.

Dalam hal ini Islam sudah begitu apik mengatur kehidupan ini. Khalifah sangat menjaga ketentraman umat, dengan memenuhi semua kebutuhan hidupnya baik sandang, pangan dan papan. Bagi Khalifah umat adalah amanah yang harus dijaganya, urusan umat menjadi prioritas di atas segalanya. Sehingga umat hidup dalam keadaan aman, nyaman, dan tentram.


Betapa Islam agama yang mulia menjaga umatnya agar tidak terjebak dalam kubangan syaitan, yang terus membisikan kenikmatan dunia. Dengan Rahmat dan kasih sayang Nya, Allah telah memberikan rambu rambu didalam Al Qur'an. Dan telah mengirim figurnya dengan mengutus Nabi Muhammad Saw. Sangat jelas dan tegas, tanpa ada keraguan, dan itu yang seharusnya tertancap pula pada setiap kaum muslimin. Karena Islam adalah Rahmatan Lil Aalamiin.
Wallahu'alam bishawab.

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar