Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Rasulullah: Teladan Membangun Peradaban

Senin, 14 November 2022




Oleh: R. Munica

Kendati rabiul awal telah berlalu, bukan berarti kebahagiaan atas anugerah adanya Rasulullah juga turut berlalu. Sebab apa yang telah beliau bawa dan beliau tinggalkan adalah kebaikan demi kebaikan, yang dapat dirasakan bagi siapapun yang meneladani beliau sepanjang waktu.

Bukan hanya soal ibadah semata yang beliau bawa. Lebih dari itu, beliau juga hadir menuntun manusia menjalani kehidupan di luar urusan ritual. Dalam urusan apa saja? Semuanya. Mulai dari urusan intern keluarga, baik itu soal pengasuhan anak, perlakuan suami kepada istri dan sebaliknya.

Urusan manusia dengan sesamanya, mulai dari soal bersikap baik kepada tetangga, adab bertamu atau menerima tamu, urusan membantu orang lain, mengajarkan ilmu kepada yang lain, urusan kekayaan, sanksi peradilan, hingga ranah militer dan hal-hal yang berkaitan dengan kenegaraan pun tak luput dari penuntunan beliau.

Semuanya digamblangkan melalui lisannya, sikap dan perbuatannya langsung yang dapat disaksikan orang lain, ataupun melalui diamnya beliau atas apa yang tengah terjadi atau diperbuat oleh para sahabat (sebagai indikasi apa yang dilakukan itu boleh-boleh saja).

Yang menarik, orang-orang di sekitar beliau saat itu bukan hanya sekadar menjadi saksi saja atas tuntunan yang beliau sampaikan. Lebih dari itu generasi yang hidup pada zaman beliau juga paham akan apa yang beliau sampaikan. Pemahaman ini dibuktikan dengan sikap mengikuti dan menjalankan tuntunan itu dengan penuh kesadaran. Paham yang membuahkan keteladanan.

Lantas apa kuncinya? Salah satunya adalah baiknya penyampaian beliau. Hal ini dapat dipahami, sebab beliau adalah manusia istimewa yang dipilih sebagai utusanNya. Apapun yang beliau lakukan atas petunjuk wahyu, bukan berasal dari sebatas hawa nafsu.

Pun beliau adalah penerima dan penyampai Alquran. Sehingga ketinggian akhlak beliau yang diwarnai oleh tingginya kemuliaan Alquran pada akhirnya tercermin dari bagusnya sikap beliau kepada umat. Termasuk ketika memberikan penjelasan terkait tuntunan bagi manusia, syariat. Terbukti Madinah yang kala itu dihuni beragam suku dan keyakinan, mampu rukun bersatu di bawah kepemimpinan beliau.

Sekali lagi, tergambar bahwa kepemimpinan beliau bukan sebatas dalam hal keagamaan, tapi menyeluruh dalam urusan kehidupan. Dan inipun diakui oleh orang barat jauh setelah beliau meninggal. Posisi nomor satu sebagai orang berpengaruh di dunia versi Michael H. Hart adalah salah satunya.

Bagi kaum Muslim, lazimnya tidak ragu lagi atas kehebatan beliau terutama atas adanya keteladanan pada beliau. Sebab pada kitab yang diyakini, Alquran, surat Al-ahzab ayat 21, Allah berfirman yang artinya: “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi siapa saja yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Akhir dan ia banyak mengingat Allah.”

Maka, ketika orang Barat saja mengakui keterpengaruhan beliau dalam semua aspek, seharusnya muslim juga mengagumi sekaligus meneladani beliau dalam semua aspek juga. Sebab hakikat bangkitnya jazirah menjadi mercusuar peradaban awal mulanya adalah dari diberlakukannya Islam sejak Nabi memimpin Madinah.

Dengan pemerintahan Islam kala itu, Rasulullah berhasil membangun peradaban manusia yang mulia.
Rasulullah menjadikan masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang bertauhid, berhukum hanya pada hukum Allah, berakhlak mulia, menjalankan muamalah secara jujur dan amanah, serta memiliki sistem pemerintahan yang kukuh dan sukses menciptakan keadilan dan kesejahteraan. Islam

Banyak karakter kepemimpinan beliau dalam membangun peradaban kala itu yang dapat diteladani, di antaranya:
- menampilkan pribadi pemimpin yang mengayomi dan mementingkan rakyatnya. Beliau justru menjadi pelayan masyarakat, nyata hidup sederhana, bukan karena pencitraan. Beliau bersabda, “Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR Abu Nu’aim al-Asbahani dari Anas ra.)

- menjadikan akidah Islam sebagai landasan hidup bermasyarakat dan bernegara. Beliau mengajak umat manusia mentauhidkan Allah sekaligus menaati Allah dan RasulNya dalam segala urusan mereka (lihat QS Annuur ayat 51).
- beliau menerapkan syariat Islam totalitas (kaffah). Setiap kali turun hukum Allah, seketika hukum itu beliau berlakukan di tengah umat tanpa menunda atau mengurangi pelaksanaannya. Beliau tidak pernah menerapkan selain syariat Islam dalam menjalankan pemerintahannya.
- beliau melaksanakan hukum secara adil dan konsisten. Tidak ada keistimewaan hukum walaupun terhadap keluarga beliau sendiri. Keadilan inilah yang menjamin tegaknya pemerintahan dan hukum di tengah masyarakat.

Sudah sepatutnya, bagi siapa saja yang mencintai baginda Nabi untuk menjadikan beliau sebagai teladan dalam segala hal. Tanpa terkecuali dalam urusan kepemimpinan. Sebab bermula dari kepemimpinan yang amanah, yang sesuai aturan Allah, maka kegemilangan peradaban Islam sangat mungkin untuk kembali dihadirkan.[]

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar