Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Pengangguran Massal Dampak Buruk Resesi Global

Kamis, 13 Oktober 2022



Oleh: Nur Fakultas (Pemerhati Sosial dan Generasi)

Problem pengangguran merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kemiskinan. Meskipun bukan problem akar yang sesungguhnya, namun hal ini cukup membuat negeri ini terseok-seok mengatasinya. Terlihat bagaimana riuhnya rakyat ketika ada bansos yang digulirkan, meski seringkali tak tepat sasaran tetap saja rela berdesakan demi mendapatkannya. Fakta ini bukanlah isapan jempol semata dan memang begitulah adanya. Terlebih lagi terbitnya omnibus law kian mempermudah banyaknya pengangguran tersebab PHK yang mengkhawatirkan bagi para pencari nafkah.

Baru-baru ini saja gelombang PHK lumayan besar. Banyak perusahaan melakukan PHK dengan alasan perubahan strategi dalam rangka beradaptasi dengan kondisi global. Perusahaan besar ini adalah Shopee, Tokocrypto dan Indosat. Ada juga perusahaan otomotif PT Nozomi yang berujung demonstrasi para pegawainya, (TribunNews, 29/09/2022). Dengan begini maka akan banyak kepala keluarga yang tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Meningkatnya angka kemiskinan tentu saja akan meningkatkan angka kriminalitas di masyarakat. Bagi perusahaan pun badai PHK bagaikan mimpi buruk, sebab hal ini akan menurunkan daya beli masyarakat sehingga pendapatan perusahaan pun ikut menurun. Maka wajar jika banyak perusahaan yang gulung tikar. Tak hanya itu, bagi negara hal ini juga cukup mengkhawatirkan. Selain anggaran yang tak cukup untuk mengatasi pengangguran, penerimaan pajak pun juga menurun sebab objek pajaknya mengalami penurunan kinerja.

Penyebab PHK massal ini adalah diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme, dimana sistem ini melemahkan posisi pekerja yang hanya sebagai bagian faktor produksi. Bagi perusahaan untuk menekan biaya produksi agar lebih efisien cukup dengan melakukan PHK, tak peduli meski harus mengabaikan nasib para pekerja. Lihat saja UU Omnibus Law Cipta Kerja, justru menyebabkan PHK makin mudah dan upah pekerja kian murah. Dalam sistem ini pada dasarnya tidak memiliki jaminan sosial, padahal para pekerja membutuhkan sistem yang mampu memberikan perlindungan dan jaminan bagi mereka. Tak hanya itu, sistem ekonomi kapitalisme juga merupakan pangkal resesi global saat ini. Menteri Sri Mulyani menyebutkan resesi disebabkan bank sentral di seluruh dunia agresif menaikkan suku bunga, agar mendorong masyarakat menabung lebih banyak. Sehingga inflasi bisa ditekan karena berkurangnya uang yang beredar. Dimana kondisi inflasi ini adalah kenaikan harga barang dan jasa yang terus menerus. Hal ini menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat dan menurunnya pendapatan perusahaan. Maka baik resesi maupun inflasi keduanya sama-sama berimbas pada PHK.

Di dalam sistem Islam, Khilafah memiliki mekanisme yang dapat menjamin kesejahteraan pekerja. Bahwasanya perjanjian antara pekerja dan pengusaha sepenuhnya tergantung pada akad ijarah(kontrak kerja), yang harus memiliki ridha wal ikhtiar. Sehingga perjanjian kedua belah pihak saling menguntungkan dan tidak boleh ada yang terdzolimi. Upah pekerja tidak boleh tergantung pada distribusinya barang, melainkan dibayar sesuai jasa yang telah dikeluarkan oleh pekerja. Dengan demikian maka perusahaan pun tidak akan semena-mena melakukan PHK. Selain itu negara juga harus memberlakukan kembali mata uang emas dan perak untuk menstabilkan perekonomian agar perusahaan tidak khawatir akan harga barang yang naik turun tersebab nilai mata uang yang melemah. Karena nilai intrinsik dan nomimal pada emas ini sama sehingga tidak akan menyebabkan manipulasi, serta mencegah pemerintah mencetak uang seenaknya yang menyebabkan menurunnya nilai uang yang beredar. Perekonomian dunia akan terus mengalami krisis jika sistem kapitalisme masih saja diterapkan. Hanya sistem Islam lah yang mampu mengatasi resesi global saat ini, sebab paradigma negara di dalam Islam adalah mengurus urusan umat dengan terus menjaga terpeliharanya jaminan sosial, kesejahteraan, menjamin kebutuhan pokok rakyat dan melindungi pekerja tanpa terbebani pajak yang besar.

Sudah saatnya dunia keluar dari sistem kapitalisme, yang telah nyata menyebabkan manusia menderita. Dan sudah seharusnya menjadikan islam sebagai solusi terbaik dengan menerapkan syariat Islam kaffah dalam bingkai Khilafah Islamiyyah.

Wallahu a'lam bish shawab.

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar