Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Mendidik Pemuda Sebagai Aktor Perubahan (2/2)

Jumat, 14 Oktober 2022



Oleh: Ummu Diar


Walaupun pemuda muslim dikepung dengan berbagai arus yang menjauhkan dari nilai-nilai Islam, namun tetaplah tidak bisa dilupakan bahwa pemuda adalah motor sekaligus pilar perubahan. Pada diri mereka terdapat semangat dan idealisme yang akan selalu bergerak untuk mengubah apa yang tidak sesuai. Maka PR bersama adalah menunjukkan kepada generasi muda tentang apa itu perubahan yang benar, bagaimana memulainya, dan dengan cara apa bisa sampai kesana. Sehingga mau tidak mau pemuda harus diinstal kembali dengan software autentik yang membawa program perubahan hakiki, Islam.

Terdidiknya pemuda dengan Islam merupakan pondasi awal yang akan membentuk kebiasaan dan karakter mereka. Kokohnya pondasi ini adalah penentu bagaimana kekuatan bangunan peradaban kelak, akankah kuat bertahan di tengah invasi budaya asing, ataukah jutru meleyot mengikuti kemana arus dihembuskan. Sehingga urusan mendidik pemuda bukanlah hal sepele, perlu direncanakan dan diformat khusus, agar generasi Islam tampil sebagai pribadi yang siap membangkitkan Islam. Mereka adalah pemuda yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1.      Pemuda berkepribadian Islam

Ketika Rasulullah wafat, beliau berhasil meninggalkan generasi muda yang berkualitas pemimpin. Jumlah mereka tidak banyak bila dibandingkan dengan penduduk bumi lainnya, namun kualitas mereka luar biasa. Menyatu antara apa yang diucapkan oleh lisannya, diyakini dalam hatinya, dan dibuktikan dengan amal perbuatannya.  Pola pikir Islami, pola sikap Islami.

Pemuda memiliki fitrah untuk beriman kepada RabbNya dengan sepenuh kesadaran. Dan jalan iman ini perlu senantiasa dirawat dan dijaga agar terus dapat bertahan sekaligus mendapatkan tambahan hidayah (lihat QS. AlKahfi ayat 13). Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan senantiasa mengakrabkan pemuda dengan Alquran (sumber utama ilmu, petunjuk kepada jalan yang lurus, lihat QS. Al Isra ayat 9), ulama, sejarah kegemilangan Islam, dan kelompok besar yang senantiasa terprogram menjalankan amar makruf nahi munkar demi terwujudnya kembali kebangkitan Islam.

Mindset iman dan kepribadian pemuda muslim juga harus senantiasa dilekatkan dengan hakikat hidup sekaligus kesempurnaan Islam dalam menyelesaikan segala persoalan kehidupan. Semakin bertemu persoalan baru, semakin menggebu mempelajari kekayaan khazanah Islam dalam masalah terkait, semakin baik dalam mengamalkan Islam sebagai solusi, semakin kokoh daya tolak terhadap propaganda kebathilan yang melemahkan kebangkitan Islam.

2.      Pemuda sadar peran, sadar tanggung jawab

Masa muda adalah masa tekuat di antara dua kelemahan. Dan masa ini satu-satunya masa yang akan masuk dalam penghisaban di akhirata kelak. Maka sudah semestinya jika masa muda adalah masa mengoptimalkan segala kebaikan yang mampu diusahakan, baik secara individu maupun komunal.

Sebagai contoh dukungan penyadaran optimalisasi peran dan tanggung jawab pemuda, Islam di masa kejayaannya pernah membangun sistem penelitian dan pengembangan (litbang) yang dapat mewadahi riset-riset atau penelitian yang terintegrasi dengan negara dan perguruan tinggi. Semua dikendalikan dan dibiayai oleh negara. Teknologi yang dihasilkan semua berfokus pada urusan umat dan keamanan negara. Islam juga menggiring para talenta muda untuk bervisi politik, yaitu mengembalikan kehidupan Islam. Dengan demikian adanya kemajuan, misalnya di dunia digital, tidak lagi penuh dengan hal-hal yang nirfaedah, apalagi maksiat. Tetapi justru diarahkan agar pisau positifnya lebih besar, lebih mendatangkan banyak manfaat bagi siapa saja.

3.      Pemuda cinta Islam, siap kembalikan kejayaan Islam

Islam tegak di atas akidah yang lurus yang darinya lahir sistem hidup yang benar, serta sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Islam akan mampu menjadi tuntunan sekaligus kaidah berpikir, yang bisa mengarahkan umat untuk maju dan membangun sebuah peradaban cemerlang pada masa depan.

Terbukti, saat umat Islam berpegang teguh pada agamanya, dan menjadikan Islam sebagai asas pembangunan generasinya, termasuk sebagai asas sistem pendidikan dan asas bagi sistem-sistem lainnya, lahirlah generasi cemerlang yang mampu membangun peradaban yang juga cemerlang. 

Mereka adalah generasi atau pemuda yang memiliki ketakwaan tinggi, cinta pada agamanya. Orientasi hidup mereka tak hanya sebatas kepentingan diri, tetapi juga memiliki visi keumatan berbasis view of life yang didukung oleh sistem hidup yang mumpuni. Ke arah inilah pendidikan pemuda muslim harus diarahkan.  

Demikian besar potensi pemuda sebagai aktor perubahan. Maka penyiapan pemuda agar memiliki kulaifikasi yang diharapkan perlu terus diupayakan. Apapun profesi pemuda, hendaknya mereka tetap mengemban Islam. Selanjutnya, sebagai makhluk sosial, pemuda pasti memiliki teman dan komunitas yang saling memengaruhi. Oleh sebab itu, seyogyanya pemuda memperhatikan dengan siapa mereka duduk, apa yang dibicarakan, dan seberapa intens pertemuan mereka. Dan yang tak kalah penting, hendaklah pemuda berkawan dengan orang-orang saleh, agar kesalehan terjaga, dan juga mampu lebih kuat untuk mengajak yang lain menjadi saleh. []

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Sumber gambar: nationalgeographic.grid.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar