Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Hanya Islam yang Mampu Melahirkan Generasi Bermartabat

Minggu, 14 Agustus 2022



Oleh: Kholisotut Tahlia

Anak-anak bagaikan tunas yang baru saja tumbuh. Menimbulkan asa penuh harap bagi siapapun yang memandang mereka. Harapan akan baiknya karakter mereka, karya-karya hebat yang akan dihasilkan, tumbuhnya generasi dalam kebaikan, berakhlaq mulia, memiliki rasa tanggung jawab mengambil peran yang bermanfaat, sehingga mereka akan menjadi generasi yang mengisi roda kehidupan masyarakat dengan kemuliaan dan kebermanfaatan. Namun, apakah lingkungan tempat tinggal mereka hari ini mampu melahirkan sosok yang bermartabat itu? Melihat fakta berbagai problem yang menimpa anak-anak dan remaja, nyatanya mereka berada di lingkungan hidup yang memprihatinkan bagi tumbuh kembangnya. 


Kasus perundungan serorang anak di Tasikmalaya yang berujung kematian, fenomena _Citayam Fashion Week_ yang lebih menonjolkan kebebasan berekspresi yang kebablasan merupakan 2 kasus paling menonjol berkaitan dengan anak-anak dan remaja yang kita saksikan akhir-akhir ini. Ada multiproblem pada tatanan kehidupan kita. Menurut pengamat masalah perempuan, keluarga, dan generasi dr. Arum Harjanti, dikutip dari muslimahnews.net (27/07/2022) sungguh inilah buah busuk sistem sekuler yang telah mencerabut kesucian fitrah anak-anak, hilangnya rasa malu. “Sistem yang menjadikan dunia sebagai tujuan dan melalaikan sistem hidup yang diturunkan Allah swt, juga melalaikan adanya kehidupan akherat dan siksa api neraka,” ucapnya prihatin.


Tatanan kehidupan yang diadopsi negara yang bersendikan kebebasan mengakibatkan, sampailah kepada anak-anak tayangan-tayangan yang tidak sepatutnya disaksikan. Tayangan pornografi mudah diakses kalangan anak-anak, mereka meniru, tanpa rasa malu mereka menganggap lucu dan  mempertontokan hal itu kepada khalayak. Nilai-nilai menyimpang seperti LGBT, pergaulan bebas, nilai HAM ala barat telah melahirkan generasi yang terbiasa menonton dan mempertontonkan kemaksiatan. Terlebih, nilai HAM telah menjadi tameng mereka dari setiap nasehat dan dakwah. Hegemoni ideologi kapitalisme ditambah negeri mayoritas muslim ini mengadopsi ideologinya dalam kehidupan menjadikan remaja lebih memilih artis-artis sekuler kapitalis menjadi role model pribadi remaja  Akibatnya, anak-anak dari hari ke hari terus berjalan menuju pribadi sebagaimana role model produk sistem sekuler yang terus diaruskan. 

Sistem pendidikan, tak kalah besar pengaruhnya dalam persoalan ini. Sistem pendidikan sekuler hari ini telah berhasil melahirkan generasi yang hanya mampu menghapalkan isi pelajaran agama namun tidak membekas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

Tidak ada yang mampu menertibkan merajalelanya berbagai kerusakan yang terjadi pada anak-anak dan remaja kecuali penataan yang benar tentang tujuan hidup mereka. Tujuan hidup yang benar akan memimpin mereka menata perilaku dan kepribadian mereka menjadi mulia, hidup mereka produktif bermanfaat bagi masyarakat. Konsep tujuan hidup yang benar hanya ada dalam aqidah Islam. Aqidah Islam membimbing manusia untuk mengamati alam semesta, manusia dan kehidupan, dengan segala fenomena menakjubkan yang ada, aqidah Islam memberikan bukti bahwa ada Pencipta yang Maha Besar, Maha Berilmu, Maha Bijak dan Dialah yang layak menjadi dzat yang ditaati. 


Aqidah Islam menginformasikan bahwa Allah SWT adalah dzat pencipta dan telah menurunkan pedoman hidup berupa Al Quran yang terbukti benar berasal dariNya. Konsep yang benar dan memuaskan akal ini akan membuat anak-anak mudah untuk patuh dan tunduk kepada syariat Islam, menjalani kehidupan dengan moralitas akhlaq yang mulia dan melahirkan kebermanfaatan. Tentu hal ini mustahil terwujud jika aqidah islam hanya menjadi asas bagi kehidupan anak-anak semata sementara sistem pendidikan dan sistem hidup lainnya masih mengadopsi sistem liberal. Tentu akan menjadi tantangan berat bagi generasi untuk bertahan dalam karakter yang baik di tengah gempuran arus yang menyeret mereka ke arah sebaliknya. Kita tak cukup hanya membina generasi menjadikan aqidah Islam sebagai asas mereka, namun perlu upaya serius dalam dakwah agar aqidah Islam dan syariatnya, menjadi asas dalam kehidupan bernegara. Allah adalah dzat yang Maha baik, syariatNya adalah yang terbaik dan pasti terbaik untuk mengatur kehidupan, apapun jenis manusianya. Saatnya kita bahu-mambah mewujudkan penerapan syariah Islam demi terwujudnya generasi yang mulia.

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar