Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Pendidikan dalam Jeratan Kapitalisme dengan Dana Abadi Pendidikan

Minggu, 10 Juli 2022



Oleh : Bunda Hanif (Pendidik)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan LPDP meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-21, yakni dana abadi perguruan tinggi. Mendikbudristek Nadiem Makarim menjelaskan bahwa mereka akan melakukan pemadanan (matching) terhadap peningkatan dana abadi berupa dana pokok maupun investasi yang berhasil digalang. (Muslimahnews.com, 8/7/2022)

Menurut Nadiem, dana abadi perguruan tinggi diluncurkan untuk menunjang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan daya saing perguruan tinggi Indonesia di kancah persaingan global yang merupakan salah satu indikator pencapaian Rencana Strategis (renstra) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2020-2024 (beritasatu.com, 27/6/2022). 

Kita tentu bertanya-tanya, apa itu dana abadi?

Dana abadi perguruan tinggi merupakan salah satu jenis dana abadi di bidang pendidikan. Dikutip dari kompasiana.com (13/1/2021), dana abadi atau biasa pula dikenal sebagai endowment merupakan sejumlah dana yang diinvestasikan sedemikian rupa sehingga nilai pokoknya tetap tidak disentuh untuk suatu periode waktu tertentu, dimana pendapatan dari investasinya dapat digunakan untuk keperluan kegiatan organisasi. Dana abadi telah lama ditetapkan di negara kampiun Kapitalisme yaitu Amerika Serikat (AS).

Di Amerika Serikat, dana abadi dikumpulkan dengan cara menerima sumbangan berupa uang, surat berharga atau tanah yang diberikan oleh donatur perorangan, perusahaan atau yayasan. Seringkali alumni atau perkumpulan alumni menjadi donatur. 

Lalu, mengapa dana abadi pendidikan saat ini hanya ditujukan pada PTNBH? Kebijakan ini tentu ada alasannya. PTNBH adalah perguruan tinggi berstatus badan hukum yang memiliki kemandirian dalam mengelola rumah tangganya sesuai tujuan kampus. Sebab orientasi perguruan tinggi saat ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang dapat terserap dunia kerja, PTNBH berwenang untuk membuka atau menutup program studi yang mereka anggap tidak lagi dibutuhkan. 

PTNBH juga memiliki keleluasaan untuk bermitra dengan dunia usaha dalam upaya pengembangan inovasi dan pendistribusiannya ke masyarakat. Pemerintah menyalurkan dana abadi ke PTNBH untuk dikelola sesuai model pengeloaan yang selama ini berjalan. 

Pengelolaan pendidikan dengan sistem kapitalis membuat dunia pendidikan tidak lepas dari unsur bisnis. Agar terkesan ilmiah, pengurusan pendidikan berbasis pasar ini disebut sebagai transformasi pendidikan modern dan inovatif. 

Konsep triple helix yang mengubungkan unsur pemerintah, akademik dan bisnis merupakan skema pengelolaan pendidikan berorientasi pasar yang menjadi fondasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 

Dengan konsep tersebut, negara hanya sebagai regulator, sedangkan seluruh aktivitas akademik dikendalikan oleh pemilik modal. Alhasil, seluruh produk pemikiran dan inovasi para intelektual tunduk di bawah pasar dan dunia industri. Kondisi tersebut membuat pendidikan menjadi barang mewah yang sulit dijangkau oleh masyarakat. Diperparah lagi dengan semakin terkikisnya ketertarikan generasi terhadap ilmu pengetahuan. 

Penyerahan dana abadi diibaratkan sebagai upaya negara dalam mengurusi kebutuhan    rakyatnya akan pendidikan.  Padahal, sumber-sumber kekayaan negara terhampar luas, namun sayang, semua kekayaan tersebut sudah terpasung di bawah kendali korporasi. Inilah bukti ketidakmampuan negara dalam mengurusi kebutuhan rakyatnya, utamanya kebutuhan akan pendidikan. 

Sistem kapitalisme menjadikan seluruh peran negara dialihkan ke pemilik modal. Sehingga wajar saja jika kebutuhan rakyat yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara tidak bisa lagi dipenuhi. Semua kebutuhan dasar bagi masyarakat menjadi barang mewah yang sult didapat. 

Di dalam Islam, pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar rakyat yang harus dipenuhi oleh negara. Pendidikan merupakan investasi masa depan. Sehingga amat sangat wajar jika setiap peradaban memberikan perhatian besar terhadap pendidikan. Dari manakah seluruh pembiayaan pendidikan diperoleh? Seluruh pembiayaan pendidikan diperoleh dari baitul mal. Jika dari baitul mal tidak mampu menutupi kebutuhan pendidikan, negara akan memotivasi kaum muslim untuk memberikan sumbangan. Jika sumbangan kaum muslim belum mencukupi, kewajiban pembiayaan pendidikan akan dibebankan kepada seluruh kaum muslim. 

Dalam kondisi dimana pos-pos pembiayaan tidak mencukupi, Allah memberikan hak kepada negara untuk memungut pajak (dharibah) dari kaum muslim. Namun, penarikan pajak hanya berlaku untuk kalangan tertentu (aghniyah). Upaya ini dilakukan agar kebutuhan rakyat akan pendidikan dapat terpenuhi tanpa harus beralih ke korporasi.

Jika Islam diterapkan secara kaffah dalam kehidupan, tentunya akan menghasilkan peradaban yang gemilang. Sejarah telah membuktikan, selama 13 abad lamanya, Islam mampu melahirkan generasi hebat yang mengasilkan banyak karya hebat yang bermanfaat untuk umat. Semua itu tentunya karena peran negara yang menjamin pendidikan bagi rakyatnya. Semua hal yang berkaitan dengan pendidikan seperti kurikulum, metode pengajaran, sarana prasarana, dan bahan-bahan ajar disediakan oleh negara demi mewujudkan generasu yang berkualitas. 

Seperti sabda Rasulullah saw:
“Seorang imam (khalifah/kepala negara) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Semoga peradaban Islam dapat kembali terwujud agar terlahir kembali generasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi kemuliaan agama dan umat. 

Wallahu ‘alam bisshowab

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar