Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Bencana Alam Terus Berulang, Bagaimana Solusi Islam?

Sabtu, 30 Juli 2022



Oleh: Tri S, S.Si


Bencana alam terus berulang di negeri ini. Kali ini banjir kembali melanda Garut pada jum'at (15/7) malam menyebabkan hanyutnya sembilan rumah. Selain itu, puluhan rumah mengalami kerusakan. Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzanul Ulum menilai, banjir yang terjadi di Garut tidak hanya akibat curah hujan yang tinggi. Lebih dari itu, banjir karena adanya pembabatan dan alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai. "Informasi yang Kami terima, ada pembabatan hutan (di kawasan hulu sungai), kemudian hutan lindung dipakai untuk hutan produktif, pembangunan dan lainnya." Kata Uu di Garut usai meninjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Merdeka.com, 17/07/2022). 


Kemudian pada hari yang sama, Minggu (17/07/2022) pukul 08.47 WIB, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi. Kejadian erupsi ini dikonfirmasi Koordinator Gunung Api di Unit Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Oktory Prambada. "Benar bahwa Gunung Api Anak Krakatau dari sejak pukul 00.00 hingga kini telah mengalami erupsi sebanyak 2 kali dengan ketinggian 1000 hingga 2000 meter di atas puncak," ujar Oktory, saat dihubungi (Kompas.com, 17/07/ 2022).



Banjir juga melanda Karawang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan 304 rumah terdampak banjir di Kecamatan Telukjambe Barat, Desa Karangligar, Jawa Barat, Sabtu (16/7). Banjir disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga aliran sungai Cidawolong dan Kedunghurang meluap ke pemukiman penduduk pada sabtu sore. Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan BPBD Karawang telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengevakuasi warga yang harus dievakuasi (CNN Indonesia, 17/07/ 2022).



Banjir di Garut tidak hanya terjadi kali ini, tetapi hal ini juga pernah terjadi sebelumnya. Sekitar Februari 2022, intensitas hujan yang tinggi juga telah menyebabkan Sungai Cimanuk meluap sehingga merendam sekitar wilayah di Kecamatan Cisurupan. Belum lagi di tahun-tahun sebelumnya. Di Karawang juga demikian. Bencana alam terjadi menuntut manusia menyadari bahwa Allah itu Maha Kuasa, jadi perlu mengevaluasi perilaku individu dan sistem terhadap alam. Sejauh ini strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai bencana, baik gunung meletus, banjir maupun banjir bandang, belum menyentuh akar permasalahan, melainkan hanya menitikberatkan pada upaya penanggulangan atau mitigasi semata. 


Sehingga, jumlah bencana dari tahun ke tahun malah terus meningkat. Belum lagi dampak yang terjadi sebelumnya juga belum tuntas teratasi. Inilah fakta bahwa berbagai bencana melanda begitu miris akibat dari buruknya tata kelola ala Kapitalis. Dalam Sistem ini, negara menjadi alat legitimasi munculnya kebijakan dan praktik pembangunan yang justru memenuhi hasrat para pemilik modal, sekalipun dampaknya akan merusak alam, lingkungan, dan kemanusiaan, serta memandulkan kemampuan negara untuk menjadi pengurus dan penjaga umat.


Begitu pula ilmu pengetahuan dan teknologi, ketika ada dalam sistem ini justru mempercepat proses perusakan alam yang berdampak jangka panjang tanpa mereka sadari. Berbagai praktik yang menyebabkan degradasi ekologi itu merupakan kemaksiatan. Pangkal kemaksiatan tersebut adalah penerapan Sistem Kapitalisme. Semua ini baru sebagian yang Allah SWT berikan karena berbagai kemaksiatan yang terjadi di tengah manusia. Tujuannya agar manusia segera sadar dan kembali pada Syariah-Nya. Allah SWT berfirman, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum [30]: 41) 


Kunci untuk mengakhiri segala bencana tidak lain adalah mencampakkan sistem Sekularisme-Kapitalisme dan diganti dengan Sistem Islam. Menerapkan Syariah Islam secara kaffah dalam semua aspek kehidupan. Termasuk dalam pengelolaan lahan/ tanah, sumber daya alam dan lingkungan. 
Wallahu'ala m bisshowab.

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar