Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Tawuran Remaja Salah Siapa?

Sabtu, 12 Maret 2022



Oleh: Khusnul 

Kenakalan remaja bukan hal baru lagi,  tetapi semakin kita amati kenakalan remaja ini semakin parah.  Seperti yg di sampaikan dalam republika, 
Anggota Satlantas Polres Semarang menggagalkan aksi tawuran yang melibatkan sejumlah siswa SMP, di jalan utama Bawen-Salatiga, di wilayah Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Senin (14/2) petang. Delapan siswa SMP diamankan berikut sejumlah peralatan yang diduga akan digunakan sebagai senjata dalam aksi tawuran ini. Beberapa di antaranya adalah senjata tajam (sajam) jenis sabit dan sabuk gir sepeda motor.

Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika H A, melalui Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Rendy Johan Prasetyo mengatakan, pengagalan aksi tawuran ini bermula dari informasi warga di sekitar lokasi. "Awalnya anggota kami mendapatkan laporan dari warga, ada dua kelompok remaja yang sudah saling berhadap-hadapan dan siap tawuran di sekitar restoran Kampoeng Kopi Banaran," kata dia saat dikonformasi di Ungaran. (dikutip dari republika.co.id, 15/2/2022)

Selain itu dalam detik news, Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok menangkap tujuh anak muda yang hendak tawuran. Para ABG itu diketahui tengah siaran langsung di media sosialnya untuk mencari lawan tawuran.
Katim Perintis Presisi Polres Metro Depok, Iptu Winam Agus mengatakan kelompok ABG ini ditangkap saat mencari lawan tawuran di Jalan Cagar Alam, Depok. Mereka, kata Winam, berkeliling mencari lawan sambil menyiarkan di akun instagramnya. (dikutip dari detiknews, 27/2/2022)

Ini hanya beberapa kasus yang nampak dipermukaan. Kenapa semua ini terjadi? Apakah ini murni kesalahan remaja ataukah ada peran pihak lain dalam kasus kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan.

Kalau kita telisik lebih dalam lagi,  akan kita temukan bahwa kenakalan remaja melibatkan banyak pihak. Salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja adalah pendidikan yang disampaikan di sekolah-sekolah tidak aplikatif, atau hanya dianggap sebagi ilmu saja. Sehingga pembelajaran tidak mampu membentuk akhlak yang mulia,  hanya menciptakan generasi yang pandai dalam akademik namun minim dalam pemahaman. 

Sesungguhnya pelajaran agama, utamanya Islam jika dia hanya dipelajari sebagai ilmu saja itu tidak akan menghasilkan apa-apa,  karena dia tidak akan memberikan pengaruh sedikitpun kepada yang mempelajarinya. Meski banyak para cendekiawan atau sarjana ternyata pemahaman mereka terhadap ilmu untuk diaplikasikan sangatlah sedikit. Menurut mereka cukuplah ilmu itu dipelajari dan diukur dengan nilai akademik saja.

Yang kedua, para pendidik generasi tidak mengajarkan ilmu sesuai kapasitas dan bagaimana ilmu itu diajarkan.  Jika ilmu itu diajarkan sesuai dengan komponen ilmu itu maka akan menjadikan generasi yang pandai dan berbudi luhur.  Maka seharusnya ilmu itu disampaikan dengan menyentuh pemikiran dan perasaan siswanya.  

Ketika seorang siswa belajar memikirkan sesuatu, kemudian ia berusaha untuk melibatkan perasaanya seolah ia sedang berada dalam kondisi tersebut dan menghadirkan keberadaan Allah dalam setiap yang dia lakukan. Maka akan terbentuk seorang cendekiawan yang berbudi luhur,  dan dia mampu mengaplikasikan ilmunya serta tau bagaimana ia harus bersikap dalam lingkungan dia berada.

Ketiga,  kurikulum yang dibuat untuk dunia pendidikan harusnya bertujuan mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia. Bukan malah siswa yang belajar terbebani dengan kurikulum. Perubahan kurikulum yang terlalu sering menyebabkan kesulitan bagi para tenaga pendidik untuk menyampaikan ilmunya secara tepat, dan disesuaikan dengan bagaimana harusnya ilmu itu dipelajari.

Sehingga apa bila ilmu itu dipelajari dan diajarkan sebagaimana seharusnya, dia akan mampu mencetak generasi terbaik. Bukan hanya sebagai buruh saja,  tapi bisa menjadi cendekiawan,  wirausahawan yang berakhlak mulia. Sehingga dari sini tidak akan kita temukan kenakalan remaja sampai separah saat ini.

Berarti disini sangat membutuhkan peran serta dari semua komponen untuk mendukung laju pendidikan yang akan mencetak generasi terbaik. Pemerintah membuat kurikulun yang sesuai untuk pendidikan dan tidak sering melakukan peruhan. Tenaga pendidiknya mengajarkan ilmu agar ilmu itu bisa deterima dengan baik dan bisa diaplikasikan. Lingkungan masyarakat menciptakan kondisi yang kondusif untuk seorang pelajar bisa belajar dengan baik. Dan hal itu tidak bisa dicapai dalam sistem ada saat ini. Karena dalam sistem kapitalis yang ada saat ini, pendidikan dijadikan tempat untuk mencetak generasi pekerja atau buruh saja. Bukan menjadikan generasi cendekiawan yang berakhlak mulia. 

Sedangkan dalam Islam seorang siswa dicetak menjadi generasi cerdas dan mulia, serta disediakan lingkungan yang kondusif dan didukung oleh peran sebuah negara.  Dan hal itu sudah dicontohkan dizaman kejayaan Islam terdahulu.  Seperti kita temukan Ibnu Sina sebagai Alhi Kedokteran Modern, Al Khowarizmi sebagai bapak matematika, Fatimah Al Fihri pembuat perguruan tinggi pertama,  Al Jazari penemu robot pertama. Dan masih banyak lagi generasi cendekiawan yang mampu membuat prestasi untuk dunia dan memiliki akhlak mulia.  Bahkan sampai saat ini pengengembangan ilmu semakin pesat karena jasa mereka. Inilah generasi yang mampu membangkitkan dan memberikan kontribusi gemilang untuk dunia. 

Sudah saatnya kita beralih dari sistem yang rusak menuju sistem yang lebih baik. Yaitu sistem Islam yang mendidik siswa dengan pengajaran yang menyentuh pemikiran dan perasaan, serta taat kepada Allah. Sehingga setiap aktivitas yang dilakukan disertai akhlak yang mulia. Bahkan tidak akan ditemukan lagi adanya generasi yang rusak dan menghambat kemajuan. InsyaAllah.

Note : Isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar