Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Spirit Doll, Budaya Kesyirikan Jaman Now

Kamis, 06 Januari 2022




Oleh: Tri S, S.Si 

 

Akhir-akhir ini ada trend baru, trend ini dimulai dari para publik figur dan kemudian mengeksposnya ke tengah masyrakat. Akhirnya, kalangan masyarakat pun mencoba peruntungan dengan mengadopsi boneka ini. Mereka rela merogok 'kocek' yang tidak sedikit demi memenuhi 'hasrat' dan rasa penasaran mereka. Harga yang fantastis tersebut seolah harus dibalas dengan perawatan yang istimewa. Terlebih lagi ada yang merasa hidupnya lebih bahagia, merasa percaya diri dan lain sebagainya berkat spirit doll ini. 


Muslim ataupun non muslim, seolah berlomba untuk memiliki si boneka. Miris. Ya itulah satu kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi ini.  Fokus yang akan menjadi pembahasan kita saat ini adalah, bagiamana sebenarnya kedudukan spirit doll ini di dalam Islam? Sebagai kaum muslim, tentunya kita harus berfikir, berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan koridor hukum syara. Bukan hanya sekedar mengikuti tren, yg ujung-ujungnya justru berbahaya bagi akidah kita.



Boneka ini awalnya berasal dari Thailand. Namun bukan sekedar boneka biasa, boneka yang disebut Look Thep yang berarti "dewa kecil" tak cuma berfungsi sebagai koleksi namun diyakini mendatang kan keberuntungan. Sebab ada roh yang bersemayam di dalam boneka tersebut. Boneka ini memang di isi dengan roh anak kecil melalui ritual tertentu. Ritual yang melibatkan pemujaan terhadap dewa Parwati, mengundang arwah anak kecil untuk menguasai tubuh si boneka. 


Dalam sebuah hadits disebutkan, "Aku dahulu pernah bermain boneka di sisi Nabi Muhammad. Aku memiliki beberapa sahabat yang biasa bermain bersamaku. Ketika Rasulullah masuk dalam rumah, mereka pun bersembunyi dari beliau. Lalu beliau menyerahkan mainan padaku satu demi satu lantas mereka pun bermain bersamaku." (HR. Bukhari no. 6130). Artinya dalam Islam dibolehkan bermain boneka pada masa Rasulullah. Tapi boneka hanya diizinkan sebagai bentuk permainan yang dimainkan oleh anak kecil. Bukan diperuntukkan bagi orang dewasa. Tentunya dengan syarat bahwa itu murni boneka dan tidak ada perkara ghaib lain yg disematkan. 



Dari sini, tentu sudah semakin jelas bagaimana hukum spirit doll ini di dalam Islam. Boneka yang seharusnya 'mubah' bagi anak - anak, tapi melihat adanya prosesi ritual yang dilakukan atas boneka ini, maka hukumnya menjadi haram. Karena terkandung hal 'syirik' . Yang berbahaya bagi akidah kaum muslim. Sebagaimana Allah berfirman dalam  Al-Qur'an surah An Nisaa ayat 48 yang artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki Nya. 

"Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah membuat dosa yang besar." Syirik disini juga bermakna mempercayai kekuatan lain selain Allah SWT. Ketiadaan sebuah sistem yang meniscayakan penjagaan akidah membuat segala kerusakan akidah tumbuh subur. Tidak ada imam / Khalifah yang bertugas untuk menjaga akidah kaum muslim. Tentunya kita butuh sistem yang berasal dari  Maha Pencipta. Yaitu Pencipta manusia, hewan, alam dan isinya. Pencipta planet yang berukuran kecil hingga yang beratus kali lipat besarnya dari bumi.



Seharusnya dengan semua yang terindera, membuktikan  bahwa ada yang Maha Mengatur segalanya. Hingga manusia bisa melahirkan seorang manusia, planet yang satu tidak bertabrakan dengan planet lainnya. Kita butuh sistem yang berasal dari Allah yang Maha Tahu mana yang terbaik buat kita. Aturan dari Nya menjadi pedoman hidup kita selama di dunia.


Manusia di karuniai Allah hajatul udhowiyah yaitu kebutuhan jasmani yang harus dipenuhi. Seperti makan, minum, buang air kecil, menghirup oksigen, dan lainnya. Hal ini mutlak harus dipenuhi dan jika tidak dipenuhi maka akan memberikan dampak bahaya pada diri manusia. Ada lagi potensi dari manusia berupa naluri. Naluri yang pertama yaitu ghorizah Baqo', (naluri ntuk mempertahankan diri). Contohnya, marah, dendam, takut, berani. 


Kedua ghorizah nau' (naluri untuk meneruskan keturunan). Seperti suka pada lawan jenis, rasa keibuan, kebapakan, kasih sayang. Kemudian yang ketiga ghorizah tadayyun (naluri beragama). Penampakan nya seperti mengagungkan sesuatu, mensucikan dan mengibadahi sesuatu. Ketiga naluri diatas penyaluran nya harus sesuai dengan hukum syara'. Karena dengan segenap naluri yang Allah ciptakan, rambu nya pasti ada. Kita sebagai makhluk ciptaan Nya patut dan wajib mengikuti semua rambu-rambu itu. Karena jika tidak di patuhi di pastikan kehidupan kita tidak akan stabil.



Keinginan utk memiliki spirit doll ini lahir dari naluri kasih sayang. Ingin menyayangi dan disayangi. Dalam hal ini Islam mengajarkan untuk  menikah dengan lawan jenis. Kemudian memiliki anak yang dengan nya akan tersalurkan rasa kasih sayang dalam bahtera rumah tangga. Mendidik anak dengan penuh cinta yang menjadi penerus keturunan dan merupakan aset berharga di dunia dan di akhirat. Dari sini kita harus terus belajar Islam agar tau mana amalan yg dibolehkan syara'. Jangan sampai ingin ber amal sholih malah menjadi amal yang salah.



Oleh sebab itu, jika kita saja membutuhkan Allah dalam kehidupan ini, karena sifat yang lemah dan terbatas lalu apa yang dicari dari sebuah boneka buatan manusia?Bukankah tujuan kita diciptakan Allah adalah hanya untuk beribadah kepadaNya? Sebagaimana dalam surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya : " Tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu". 
Walhasil, hanya dengan penerapan sistem yang berasal dari Allah lah kita dapat terpuaskan dari segi akal dan fitrah sebagai manusia ciptaan Nya. Bukan dari sistem buatan manusia seperti hari ini. Sistem kapitalis yang meski bergelimang harta namun tak menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar