Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Omicron Disepelekan Atau Ditanggapi Serius?

Kamis, 06 Januari 2022





Oleh : Ummu Amira Aulia

Pandemi yang menurun sudah dirasakan sejak bulan Oktober 2021. Namun benarkah sudah tuntas. Ternyata saat ini kita dikagetkan kembali dengan varian baru yaitu omicron. Varian Omicron, juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan Covid-19. WHO menyatakannya sebagai varian yang diwaspadai dan menamakannya dari kata Yunani Omicron.


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama varian Omicron. Adalah petugas pembersih di Wisma Atlet yang dinyatakan positif COVID-19 pada 8 Desember 2021. Pasien yang terpapar Omicron disebut tidak memiliki gejala COVID-19 sama sekali. Menanggapi potensi masuknya varian Omicron akibat kasus impor, ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane mengingatkan diperlukan perhatian termasuk pada petugas di pintu keluar-masuk Indonesia.(detikHealth).


Omicron terdeteksi sudah masuk ke Indonesia, artinya pemerintah harus cepat tanggap menghadapinya.
Apa saja yang harus disiapkan?


Kita tidak tahu pasti di mana Omicron berevolusi dan dalam keadaan seperti apa. Yang sudah diketahui publik hanyalah fakta bahwa varian baru itu pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari Afrika Selatan pada 24 November lalu.


Dalam keadaan seperti ini, beberapa negara ada yang sudah menyiapkan antisipasi. Inggris misalnya, menyiapkan vaksin booster ketiga. PM Inggris, Boris kemarin meningkatkan status kewaspadaan terhadap virus corona ke level empat. Keputusan itu dia ambil setelah para ilmuwan memperkirakan akan ada gelombang besar penularan pada Januari mendatang. Kewaspadaan level empat menandakan penularan yang tinggi. Status ini terakhir kali diterapkan di Inggris pada Mei lalu. Dua dosis vaksin dianggap tidak cukup untuk menghadapi varian ini.


Inggris dengan cepat tanggap, telah mempersiapkan hal ini. Namun bagaimana dengan negara kita, apakah sistem kesehatannya sudah siap?
Dr Tedros mengatakan ia prihatin karena belum cukup tindakan yang dilakukan untuk menangani varian ini. Kita telah belajar bahwa kita meremehkan virus ini. Walaupun Omicron tak menyebabkan gejala parah, banyaknya kasus akan dapat sekali lagi menyebabkan lumpuhnya sistem kesehatan yang tak siap," katanya.


Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menjelaskan, omicron terbentuk akibat mutasi pada ujung bagian lancip virus Corona. Menurutnya, yang bermutasi itu bagian yang lancip, bukan the whole virus. Secara keseluruhan bentuk virus tetap,
Menurut Siti Fadilah, karakteristik virus dan variannya sama. Seperti halnya delta, omicron sangat cepat menular. Bahkan lima kali lebih cepat ketimbang delta waktu itu. Kabar baiknya, kecepatan penularan virus berbanding terbalik dengan kekuatannya (Sindonews).


Namun, meski studi ini menunjukan Omicron hanya memicu gejala ringan dan tidak banyak memicu keparahan, para ahli meminta publik untuk tetap waspada. Sebab tingkat keparahan penyakit pada manusia tidak hanya ditentukan oleh replikasi virus, tetapi juga oleh respons imun setiap orang terhadap virus. Langkah berikutnya adalah, pemerintah harus mempersiapkan sistem kesehatan yang baik, tidak gelagapan seperti kasus sebelumnya. Hal ini meliputi tracking yang cepat, pencegahan lewat vaksin yang sudah teruji dan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Namun, apakah hal ini bisa ditempuh pemerintahan kapitalis saat ini?
Sepertinya banyak PR yang harus diselesaikan. Mulai dari hulu sampai hilir. Semakin cepat pemerintah memberikan langkah terbaik untuk warganya, maka resiko penularan yang meluas akan terhindari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar