Recent Posts

Beranda

Facebook

Cari Blog Ini

Random Posts

Recent Posts

Header Ads

Popular Posts

Comments

3-comments

Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Search This Blog

Apakah Tren Vaksin Booster Adalah Solusi ?

Jumat, 14 Januari 2022


Oleh : Yaurinda


Covid 19 belum mau pergi dari ramainya dunia. Dia masih asik bermutasi menjadi yang lebih kuat. Kini hadir varian OMICRON yang menggegerkan jagad raya. Kini Indonesiapun sudah siap siaga akibat impor varian baru Omicron. Yang lama belum usai datang lagi pendatang baru padahal masyarakat merasa jengah dengan kabar tentang covid 19 ini, seolah mereka tak percaya bahwa ini berbahaya.



Dikutip pada, KOMPAS.com - Pemerintah mutuskan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster dimulai 12 Januari 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan mengumumkan vaksin booster diberikan secara gratis atau berbayar kepada masyarakat pada pekan depan, usai rapat terbatas bersama dengan Presiden Joko Widodo.
"Itu (vaksin booster berbayar atau gratis) rencananya nanti akan diputuskan hari Senin depan oleh rapat kita," kata Budi dalam program acara Kompas TV "Satu Meja The Forum", Rabu (5/1/22).



Pertanyaannya apakah ini adalah solusi ? Menurut saya ini bukan solusi. Karena nanti, akan terjadi pembengkakan pembiayaan yang pastinya memberatkan rakyat dengan menambah hutang negara. Ini bukti bahwa pemerintah lepas tangan akan tanggung jawab dan setengah-setengah dalam mengatasi pandemi. Harusnya pemerintah membatasi atau bahkan tidak mengizinkan akses keluar masuk negara dalam masa pandemi.



Padahal kasus ini sudah banyak terdeteksi didalam negeri namun penerbangan masih dibuka, dengan alasan penerbangan rugi. Padahal, keselamatan rakyat lebih penting. Kasus di Jakarta yang positif Omicron juga semakin meningkat dan pemerintah tetap tak membatasi pergerakan masyarakat. Malah sudah dilakukan pembelajaran tatap muka didaerah tanpa pengawasan yang ketat.


Ini sangat jauh berbeda dengan sistem Islam yang mana pemimpin bertugas untuk melayani rakyat. Sehingga pemimpin akan sekuat tenaga untuk menyudahi pandemi dan tidak mengulur waktu serta bersikap tegas. Dalam Islam juga memiliki cara untuk menyelesaikan wabah. Dalam HR Bukhari yang artinya: “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.”


Karantina wilayah yang dilakukan khalifah tidak hanya membatasi pergerakan manusia tapi juga memberi semua kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Seperti kebutuhan pokok makanan, pakaian, obat-obatan, sarana prasarana kesehatan. Setelah itu akan ada pemisahan antara yang sakit dan yang sehat, sehingga yang sehat dapat beraktivitas seperti biasa. Kemudian dilakukan penelitian tentang vaksin atau obat dari pada wabah sehingga akan cepat menemukan penawarnya.


Masalah dana tenang dalam sistem Islam baitul mal atau kas negara tak akan pernah kosong karena memiliki berbagai pemasukan, bukan hanya sekedar pajak. Pemasukan negara meliputi  Zakat, Ghanimah, Fay, Kharaj, dan Jizyah. Jika sampai kas negara benar - benar kosong, negara akan menarik pajak sementara yang disebut sebagai Dharibah yaitu pajak yang dipungut saat kas negara kosong, ini pun yang akan membayar adalah yang kaya.


Jadi rakyat benar - benar tak terbebani dengan uang karena semuanya disediakan oleh khalifah. Tidak seperti sekarang sudahlah pandemi, dikarantina, tidak ada makanan dan pekerjaan layak, ditambah fasilitas kesehatan mahal. Aneh banget jika kita akan menolak sistem yang sempurna. Mari pahami agama kita agar bisa senantiasa bangga.

*notes: isi tulisan diluar tanggung jawab redaksi ibumenulis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar